BKKBN Targetkan Ada Sekolah Lansia di Kabupaten dan Kota

30 persen sekolah lansia ada di Jateng

Semarang, IDN Times - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan minimal terbentuk satu Sekolah Lansia baru di setiap kabupaten dan kota di Indonesia mulai tahun 2024. Upaya ini untuk membangun generasi lanjut usia (lansia) yang tangguh. 

1. Sudah ada 757 Sekolah Lansia

BKKBN Targetkan Ada Sekolah Lansia di Kabupaten dan KotaBKKBN menggelar Wisuda Sekolah Lansia sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024, di Pendopo Kabupaten Semarang, Selasa (25/6/2024). (dok. BKKBN)

Berdasarkan data BKKBN, dari tahun 2022 hingga tanggal 21 Juni 2024, sudah terbentuk sebanyak 757 Sekolah Lansia di seluruh Indonesia. Untuk di Jawa Tengah sendiri, berhasil memecahkan rekor dengan adanya 177 Sekolah Lansia.

Dari jumlah Sekolah Lansia yang ada di Jateng itu, jumlah siswa yang sudah diwisuda pada standar 1 sebanyak 2.613 orang dan standar 2 sebanyak 455 orang.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti mengatakan, hal tersebut luar biasa karena lebih dari 30 persen Sekolah Lansia ada di Jateng.

“Lansia ini di usia senjanya harus tetap menjadi lansia yang tangguh, smart, sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat. Artinya, walaupun usia sudah lanjut tapi mereka tetap bermanfaat untuk berkontribusi kepada negara,” katanya di acara Wisuda Sekolah Lansia yang digelar BKKBN sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024, di Pendopo Kabupaten Semarang, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Harganas, Kota Semarang Usung Konsep Tangani Stunting

2. Pendidikan non formal untuk lansia

BKKBN Targetkan Ada Sekolah Lansia di Kabupaten dan KotaBKKBN menggelar Wisuda Sekolah Lansia sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024, di Pendopo Kabupaten Semarang, Selasa (25/6/2024). (dok. BKKBN)

Untuk diketahui, jumlah lansia terus meningkat setiap tahun. Bahkan sejak 2021, Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population), di mana sekitar satu dari 10 penduduk adalah lansia. Data Susenas Maret 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 11,75 persen penduduk Indonesia adalah lansia.

Maka sejak tahun 2023, BKKBN bekerjasama dengan Indonesia Ramah Lansia (IRL) dalam upaya melakukan pemberdayaan lansia melalui integrasi Sekolah Lansia di Bina Keluarga Lansia (SL-BKL). Ini dilakukan melalui kolaborasi pentahelix antara IRL, BKKBN, Komunitas Lansia, koperasi dan masyarakat.

Sekolah Lansia adalah model pendidikan non formal bagi lanjut usia dengan menerapkan kurikulum terpadu yang memanfaatkan latihan, permainan, dan senam untuk memberikan pengetahuan kepada peserta terkait bagaimana menjaga kemandirian dan mencegah penyakit degeneratif.

3. Kurikulum 7 Dimensi Lansia Tangguh

BKKBN Targetkan Ada Sekolah Lansia di Kabupaten dan KotaBKKBN menggelar Wisuda Sekolah Lansia sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024, di Pendopo Kabupaten Semarang, Selasa (25/6/2024). (dok. BKKBN)

“Dari Sekolah Lansia kita menggali kemampuan para lansia. Banyak sekali lansia yang sebetulnya produktif, mereka masih bisa menyumbangkan ilmunya, masih bisa menyumbangkan tenaganya. Tapi karena tidak diberi ruang dan kesempatan sehingga tertutup. Kita harus 'explore',” kata Nopian.

Dengan demikian, BKKBN berupaya agar potensi para lansia dikembangkan dan dibimbing agar menjadi tangguh.

“Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan mereka agar menjadi lansia tangguh, walaupun meningkat jumlahnya tidak menjadi beban negara. Kita harapkan sekolah lansia ini menjadi suatu wadah dengan pendekatan pendidikan sepanjang hayat, dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, 7 Dimensi Lansia Tangguh,” tandasnya.

Baca Juga: Nana Sudjana: Harganas Jadi Momen Sosialisasikan Bebas Tengkes

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya