Cegah Bencana, Pemkot Semarang Dukung Teknologi Modifikasi Cuaca
Jalan Mayjen Suprapto yang menjadi akses utama Kawasan Kota Lama Semarang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Salah satu yang terdampak ialah Gedung Marba. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendukung upaya pencegahan banjir dengan rekayasa cuaca menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) merupakan teknologi yang dapat mencegah hujan atau mengendalikan arah hujan.
1. TMC efektif kendalikan bencana
Kondisi Stasiun Tawang Semarang yang terendam banjir pada bagian selasar ruang peron. (IDN Times/Dok Humas KAI Daop 4 Semarang)Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, TMC terbukti efektif dapat mengendalikan bencana sejak dulu, mulai dari mengatasi kekeringan, mengisi waduk saat kemarau, hingga mencegah banjir.
"Dalam waktu dekat akan ada rapat koordinasi (Rakor) dengan Kepala BNPB dan Kepala BMKG di Kota Semarang bersama enam kabupaten/kota," ungkapnya, Sabtu (16/3/2024).
Rakor tersebut digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan rencananya akan membahas langkah-langkah ke depan dalam penanganan banjir. Tak hanya di Kota Semarang, penanganan banjir juga akan dilakukan di Kabupaten Demak, Grobogan, Kendal, hingga banjir bandang di Pekalongan.
Perempuan yang akrab disapa Ita ini menuturkan, penanganan banjir secara maksimal mulai dengan mengoptimalkan rumah pompa, pendirian posko kesehatan dan dapur umum, serta pendistribusian logistik makanan.
"Tentunya kami berharap dengan rekayasa atau TMC tersebut, hujan bisa diarahkan ke laut. Sehingga, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi ini bisa dibawa ke laut. Harapannya Kota Semarang khususnya dan kota-kota sepanjang pesisir ini bisa aman dari banjir dan kembali lagi pulih seperti sedia kala," katanya.
Baca Juga: Banjir Semarang, Nana Sudjana Klaim Dipicu Rob dan Penurunan Tanah
2. Hujan bisa diarahkan ke laut
Editor’s picks
Seorang perempuan muda dan laki-laki berjalan kaki menerabas banjir di depan Gedung Jiwasraya Kota Lama Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)Terpisah, PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, pemprov akan berkoordinasi dengan BNPB menentukan langkah-langkah ke depan.
"Rencananya hari ini BNPB akan datang dan melakukan rapat juga dengan BMKG," ujarnya.
Nana menyebut, Pemprov Jateng akan berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasca bencana terjadinya di Jawa Tengah.
"Sebelumnya ada banjir di Demak dan Grobogan, kemudian banjir di Semarang serta semalam ada banjir bandang di Pekalongan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia," jelasnya.
3. Cuaca ekstrem masih berlangsung
Kodim Semarang membantu evakuasi warga yang kebanjiran di RSI Sultan Agung. (IDN Times/Fariz Fardianto)Ke depan, imbuh Nana, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG masih ada kemungkinan cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan di Jawa Tengah.
"Melihat hal itu, akan dilakukan upaya-upaya rekayasa dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Supaya intensitas hujan di Jawa Tengah khusus di Semarang ini bisa ada pengalihan," tandasnya.
Baca Juga: 20 Ribu Nasi Bungkus Digelontorkan untuk Korban Banjir Semarang
