Iran Jadikan Semarang Sister City, Wapres Tertarik Adopsi Program Ini 

Penandatanganan MoU akan dilakukan di Kota Yazd, Iran 

Semarang, IDN Times - Pemerintah Iran akan menjadikan Kota Semarang sebagai sister city. Negara Timur Tengah itu akan menjalin kerja sama karena tertarik dengan sejumlah program yang dijalankan Pemerintah Kota Semarang. 

1. Kerja sama di bidang pemberdayaan perempuan dan anak

Iran Jadikan Semarang Sister City, Wapres Tertarik Adopsi Program Ini BRI melalui program AURA (Aspire to Uplift, Revive and Achieve) memberdayakan dan memberikan bantuan kepada Kelompok Wanita Tani Anggrek Gawe Asri di Srondol Wetan, Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, program-program yang membuat Pemerintah Iran kepincut, yakni terkait penanganan stunting dan pemberdayaan perempuan. Hal itu disampaikan usai ia bertemu dan berdialog langsung dengan Wakil Presiden Republik Islam Iran, Ensieh Khazali di Jakarta belum lama ini.

‘’Wapres Iran tertarik dengan berbagai program yang dilakukan Pemkot Semarang khususnya dalam penanganan stunting dan pemberdayaan perempuan. Untuk itulah, Iran menginginkan adanya perjanjian Sister City dengan kami dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,’’ ungkapnya, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga: Masalah Sampah dan Pompa Air Jadi Pemicu Banjir Semarang di Awal Tahun 2024

2. KemenPPPA tunjuk Kota Semarang jadi sister city Iran

Iran Jadikan Semarang Sister City, Wapres Tertarik Adopsi Program Ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Bintang Puspayoga menyerahkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori tertinggi "Mentor atau Pratama" kepada Pemerintah Kota Semarang yang diterima oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (dok. Pemkot Semarang)

Adapun, rencana perjanjian kerja sama sister city tersebut merupakan turunan penandatanganan MoU kerja sama antara Pemerintah Iran dengan Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA). Selanjutnya, Kementerian PPA menunjuk kota di Indonesia sebagai sister city, yakni Kota Semarang.

“Kementerian PPPA sudah tanda tangan MoU kerja sama dengan pemerintah Iran, di situ kemudian hadir wakil presiden urusan perempuan Iran yang menginginkan salah satu kota di Indonesia untuk dijadikan sister city. Dari turunan MoU pemerintah Iran dengan pemerintah Indonesia melalui yang Kementerian PPPA, akhirnya Kota Semarang ditunjuk menjadi sister city," jelas perempuan yang akrab disapa Ita.

Sementara, terkait sister city ini Wali Kota Semarang telah bertemu langsung dan berdiskusi dengan Wakil Presiden Iran, Ensieh Khazali untuk mengenalkan potensi Kota Semarang baik dari kondisi demografis maupun program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Pada saat diskusi itu kan ditanya terkait dengan luasnya Kota Semarang, kemudian berapa jumlah penduduknya, perempuannya berapa. Kami juga sudah menyampaikan banyak program terkait perempuan dan anak,” katanya.

3. Rumah Duta Revolusi Mental dan Rumah Pelita buat Iran tertarik

Iran Jadikan Semarang Sister City, Wapres Tertarik Adopsi Program Ini Anak-anak stunting ditangani di Rumah Pelita Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Akhirnya, lanjut Ita, beberapa program Pemkot Semarang menambah ketertarikan Wakil Presiden Iran untuk menjadikan Kota Semarang sebagai sister city seperti Rumah Duta Revolusi Mental untuk penanganan kekerasan perempuan dan perlindungan anak. Lalu, Rumah Pelita untuk penanganan stunting, sekaligus program pemberdayaan perempuan, kerajinan, dan UMKM.

‘’Dengan demikian, kami menindaklanjuti melalui penandatanganan kerja sama sister city di Kota Yazd, Iran. Kami diminta untuk mengirimkan profil Kota Semarang khususnya terkait dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak itu dan nanti akan ditindaklanjuti dengan diundang ke Kota Yazd, Iran," pungkasnya.

Baca Juga: Pemkot Semarang Targetkan Day Care Stunting Jangkau 16 Kecamatan di 2024

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya