Langganan Banjir, Warga Perumahan Dinar Indah Akan Direlokasi

Pemkot Semarang siapkan lahan pengganti

Intinya Sih...

  • Pemkot Semarang akan merelokasi warga Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang karena sering terkena banjir.
  • Relokasi ini diputuskan setelah arahan dari Kepala BNPB dan kesulitan mencari lahan pengganti untuk relokasi.
  • Wali Kota Semarang menawarkan rumah susun kepada warga yang menolak, namun Kepala BNPB memberi arahan terkait relokasi pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir.

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang berencana akan merelokasi warga Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang. Hal ini karena banjir kerap melanda permukiman tersebut. 

1. Perum Dinar Indah bukan untuk permukiman

Langganan Banjir, Warga Perumahan Dinar Indah Akan DirelokasiWarga Perumahan Gelora Persada, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung membersihkan perabotan, Minggu (25/2/2024). Perumahan ini salah satu titik terparah terdampak banjir terjadi kemarin. (IDN Times/Martin L Tobing).

Upaya relokasi ini akan ditempuh Pemkot Semarang setelah mendapat angin segar dan arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu.

"Perumahan Dinar Indah memang tidak diperuntukan sebagai permukiman," ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Minggu (24/3/2024).

Menurut perempuan yang akrab disapa Ita ini, Perumahan Dinar Indah berada di daerah cekungan dan berdekatan dengan bantaran sungai Babon. Hal inilah yang menyebabkan sering terjadi banjir akibat air kiriman dari wilayah atas.

"Kami sudah koordinasi dengan BNPB, dan mendapat arahan bahwa pembangunan untuk relokasi ada batas minimal nominalnya," ujarnya.

Baca Juga: Sejumlah Motor Mogok Akibat Terjang Banjir di Semarang

2. Terkendala lahan pengganti

Langganan Banjir, Warga Perumahan Dinar Indah Akan Direlokasiilustrasi banjir (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pihaknya mengaku jika sampai saat ini masih terkendala dengan lahan pengganti yang akan digunakan untuk relokasi.

"Memang kami saat ini sedang mencari lokasi relokasi. Di wilayah tersebut bagian atasnya terdapat lahan milik pengembang, namun karena pengembangnya nakal dan lari dari tanggung jawab, sampai sekarang tidak dapat dihubungi. Maka kami lagi mencoba apakah itu bisa dipakai, untuk diajukan ke BNPB," jelas Ita.

Dirinya bercerita, jika awalnya Pemkot sudah menawarkan kepada masyarakat untuk dipindah dan dibuatkan rumah susun. Namun, warga menolak.

"Awalnya saya tawarkan untuk direlokasi, apalagi Kementerian PUPR sudah memberikan tawaran untuk dibangun rumah susun, namun mereka tidak mau. Mereka maunya dipindah namun tidak mau di rumah susun, maunya rumah biasa. Rumah tapak, jejer-jejer kayak di Tambakrejo," terangnya.

3. Susun dan inventarisasi data warga

Langganan Banjir, Warga Perumahan Dinar Indah Akan DirelokasiPengendara motor dan mobil berusaha menembus banjir yang merendam di kawasan Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sehingga, lanjut dia, saat Kepala BNPB memberi arahan terkait relokasi pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir, menjadi angin segar dan pencerahan bagi Pemkot Semarang.

"Alhamdulillah dari BNPB menawarkan, sehingga menjadi pencerahan dan meringankan beban dari pemerintah kota dengan relokasi," katanya.

Saat ini secara paralel, Pemkot Semarang melakukan inventarisasi dan pendataan sembari memastikan lahan pengganti.

"Sambil paralel, kita susun dan inventarisasi. Ini sudah disiapkan, datanya by name by address, surat permohonannya. Tinggal lahannya oke, maka akan kami kirim permohonan ke BNPB. Karena kepala BNPB sudah memberikan lampu hijau," tandasnya.

Baca Juga: Warga Terdampak Banjir di Semarang Bertambah, Meluas di 40 Kelurahan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya