LP2K Jateng Ajak Konsumen Mulai Gunakan Energi Baru Terbarukan

Jateng punya banyak potensi EBT

Intinya Sih...

  • LP2K Jawa Tengah ajak konsumen beralih ke EBT demi lingkungan yang lebih baik
  • Potensi EBT di Jateng besar, dengan banyak industri memanfaatkan PLTS Atap
  • Diharapkan peningkatan kapasitas PLTS Atap di Jawa Tengah dari 0,1 MWp di tahun 2019 hingga 22 MWp di tahun 2022

Semarang, IDN Times - Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah mulai mengajak konsumen untuk beralih menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Upaya ini demi menciptakan lingkungan yang lebih baik di masa depan. 

1. Ajak masyarakat beralih ke EBT

LP2K Jateng Ajak Konsumen Mulai Gunakan Energi Baru TerbarukanLP2K Jawa Tengah menggelar diskusi bertajuk ‘Urgensi Kebijakan dan Implementasi Listrik Tenaga Surya sebagai Alternatif Energi Baru Terbarukan’ di Semarang, Kamis (5/9/2024). (IDN Times/bt)

Ketua Lembaga Pembinaan dan perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah, Abdun Mufid mengatakan, penggunaan energi terbarukan membutuhkan kerja sama dengan semua pihak. Seperti pemerintah, industri dan masyarakat.

‘’Sebab, selama ini energi yang kita gunakan bukan energi yang bersih. Jika digunakan secara terus menerus akan berdampak buruk pada lingkungan. Misalnya, PLTU yang masih menggunakan batu bara akan menghasilkan polutan,’’ ungkapnya pada diskusi bertajuk ‘Urgensi Kebijakan dan Implementasi Listrik Tenaga Surya sebagai Alternatif Energi Baru Terbarukan’ di Semarang, Kamis (5/9/2024).

Maka itu, lanjut dia, LP2K mengajak masyarakat maupun konsumen untuk segera beralih ke energi baru dan terbarukan. Sehingga, bisa memberikan dampak lingkungan yang lebih baik.

Baca Juga: Buat Produk Ramah Lingkungan, PLTS Atap Terpasang di Pabrik Polytron

2. Potensi EBT mulai dari PLTS hingga bioenergi

LP2K Jateng Ajak Konsumen Mulai Gunakan Energi Baru TerbarukanPLN memasok listrik di tiga pulau di Kepulauan Karimunjawa dengan energi baru terbarukan (EBT) dari tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total daya 182 Kilo Watt Peak (KWP). (dok. PLN)
  1. Sementara itu, potensi EBT di Jateng sangat besar. Saat ini pun banyak industri yang memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan memaparkan, di Jateng memiliki potensi EBT di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 176 MW, Hidro 86 MW, Angin 5.213 MW, Bioenergi (sampah kota) 505 MWe.

‘’Kami mencatat hingga Juli 2024, terdapat 668 unit pengguna PLTS Rooftop atau Atap di Jateng. PLTS ini dimanfaatkan PLN untuk diubah menjadi energi listrik dan tersambung pada jaringan listrik yang dikonsumsi pelanggan PLN,’’ katanya.

Selain itu, ada EBT dari PLTS off grid 479 kWp, PLTS SHS ada 575 unit, PJUTS sebanyak 27.304 unit. Bahkan, yang terbaru adalah pemanas air tenaga surya (PATS) yang berfungsi menggantikan pompa-pompa para petani agar bisa menggunakan PLTS.

3. Ada peningkatan kapasitas PLTS Atap di Jateng

LP2K Jateng Ajak Konsumen Mulai Gunakan Energi Baru TerbarukanPolytron memasang instalasi PLTS Atap di pabrik Sayung, Demak. (dok. Polytron)

Boedyo menambahkan, pihaknya berharap dengan penggunaan tenaga surya, akan ada peningkatan kapasitas PLTS Atap di Jawa tengah dari 0,1 MWp di tahun 2019 hingga 22 MWp di tahun 2022.

‘’Kami juga berharap pemanfaatan EBT di Jateng ini dapat menjadi daya tarik bagi investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi PLTS,’’ tandasnya.

Sementara, dalam diskusi itu juga hadir Manajer Pelayanan Pelanggan PT PLN Unit Induk Distribusi Jateng - DIY, Cecep Satria yang memaparkan perkembangan PLTS Surya di Jawa Tengah dan dosen Fakultas Teknik Elektro Undip, Dr. Ir. Djoko Windarto, MT yang memaparkan tentang kelebihan, manfaat, kendala energi terbarukan listrik tenaga surya.

Baca Juga: Relaksasi Aturan TKDN: Peluang Emas untuk Pertumbuhan Industri PLTS

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya