Meriah! Semarang Night Carnival 2024 Jadi Ajang Promosi Wisata

Diikuti peserta dari daerah Grobogan hingga Kalimantan

Semarang, IDN Times - Parade budaya Semarang Night Carnival 2024 berlangsung meriah, Sabtu (4/5/2024). Gelaran yang diselenggarakan sebagai puncak perayaan HUT ke-477 Kota Semarang ini menarik antusias masyarakat dan wisatawan dari berbagai daerah. 

1. Masyarakat hadir dan antusias

Meriah! Semarang Night Carnival 2024 Jadi Ajang Promosi WisataWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu ikut memeriahkan perayaaan Semarang Night Carnival 2024 (SNC) 2024 yang digelar pada Sabtu (4/5/2024) malam. (dok. Pemkot Semarang)

Puluhan penampil yang mengenakan busana dari empat unsur budaya Kota Semarang itu membelah ruas jalan mulai dari Balai Kota, Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran dan berakhir di kawasan Simpang Lima. Dari para penampil itu tampak Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengenakan busana ciri khas Kota Semarang.

Masyarakat yang hadir menyaksikan juga tampak antusias meramaikan gelaran rutin tahunan tersebut. Adapun, tema yang diangkat kali ini adalah “Niscala” yang memiliki arti kekokohan dan kekuatan. Niscala juga menggambarkan kekompakan dan kebersamaan warga yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk membangun Kota Semarang terus menjadi lebih hebat.

Dari parade itu terlihat tampilan empat unsur budaya Kota Semarang, yakni Warak Ngendhog yang menjadi ikon Ibu Kota Jawa Tengah. Warak Ngendhog sudah menjadi warisan budaya tak benda oleh Kemendikbudristek.

Baca Juga: Rute Semarang Night Carnival 2024, Hindari Ruas Jalan Ini

2. Tampilkan 4 unsur budaya Semarang

Meriah! Semarang Night Carnival 2024 Jadi Ajang Promosi WisataWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu ikut memeriahkan perayaaan Semarang Night Carnival 2024 (SNC) 2024 yang digelar pada Sabtu (4/5/2024) malam. (dok. Pemkot Semarang)

Kedua, Elang Jawa yang saat ini habitatnya masih ada dan selalu dijaga. Elang Jawa sengaja diangkat agar semua pihak bisa terus menjaga dan melestarikan.

Ketiga, budaya akulturasi Kota Semarang yakni Barongsai. Barongsai dibawa oleh etnis Tionghoa ke Indonesia dan kini sudah menjadi salah satu bagian dari budaya Kota Semarang dalam mempererat toleransi.

Kemudian yang terakhir Rewanda yang mengingatkan perjuangan Sunan Kalijaga mencari kayu jati di Goa Kreo untuk membangun Masjid Demak. Sunan Kalijaga dibantu oleh empat ekor monyet untuk menjaga kayu jati.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, keempat budaya ini diangkat untuk mengenalkan keberagaman dan upaya mempromosikan pariwisata Kota Semarang.

“Tentu menjadi harapan juga meningkatkan kunjungan wisata Kota Semarang. Kita tahu destinasi wisata Kota Semarang terbatas, seperti destinasi gak punya gunung yang bagus. Tetapi bagaimana kita mengemas dan kolaborasi agar pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berjalan,” ujarnya.

3. Dari Kota Lama pindah ke Balai Kota

Meriah! Semarang Night Carnival 2024 Jadi Ajang Promosi WisataIlustrasi Semarang Night Carnival. (Dok. Pemkot Semarang)

Pada kesempatan itu, Semarang Night Carnival juga diramaikan oleh peserta dari daerah lain seperti Tabalong Kalimantan Selatan, Salatiga, dan Grobogan. Ditambah ada tamu undangan dari luar negeri, salah satunya Korea Selatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, R Wing Wiyarso menjelaskan, ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Semarang Night Carnival tahun ini.

Perbedaannya tahun lalu dimulai dari Kota Lama tepatnya di titik 0 kilometer. Kini sesuai keinginan masyarakat dan arahan Wali Kota Semarang, rute mulai dari Balai Kota agar lebih nyaman.

4. Pilih 10 kostum terbaik

Meriah! Semarang Night Carnival 2024 Jadi Ajang Promosi WisataIlustrasi Semarang Night Carnival. (Dok. Pemkot Semarang)

“SNC kali ini selain bersinergi dengan peringatan Hari Jadi Kota Semarang, juga masuk dalam penyelenggaraan Semarang Introducing Market yang berpusat di Simpanglima. Sehingga seluruh warga dan wisatawan bisa berkumpul di sana,” jelasnya.

Lebih lanjut, para peserta SNC maupun masyarakat dengan kostum unik bisa mendapatkan hadiah. Hal ini karena terdapat dewan juri dan akan dipilih 10 kostum terbaik untuk mendapatkan hadiah dari Wali Kota Semarang. Pihaknya menyiapkan tim independen yang nanti akan menilai para peserta.

“Kita sudah siapkan tim untuk penilaian, karena kita hunting agar masyarakat tidak tahu ada tim penilai yang berkeliaran,” tandasnya.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Semarang, Beserta Harga Tiket Masuknya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya