Nol Kasus Gagal Ginjal Akut di Semarang, Ini Imbauan untuk Ortu Anak

Jangan panik! Pastikan konsumsi dengan benar dan aman

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Semarang memastikan belum ada kasus gangguan ginjal akut pada anak di Kota Semarang. Kendati demikian, Dinkes mengimbau kepada orang tua anak berusia di bawah 18 tahun untuk mewaspadai penyakit tersebut. 

1. Ortu anak berusia di bawah 6 tahun perlu waspada

Nol Kasus Gagal Ginjal Akut di Semarang, Ini Imbauan untuk Ortu AnakIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, sejak maraknya kasus acute kidney injury (AKI) atau gangguan ginjal akut dari Gambia, Afrika hingga masuk ke Indonesia sampai sekarang belum ada kasus di Kota Semarang.

‘’Namun, semua warga terutama para orang tua yang memiliki anak berusia di bawah 18 tahun dan lebih penting lagi berusia di bawah 6 tahun perlu kenali gejala dan selalu waspada,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: 202 Warga Jateng Meninggal Kena Demam Berdarah Selama Pancaroba

2. Bawa ke faskes terdekat jika temukan gejala

Nol Kasus Gagal Ginjal Akut di Semarang, Ini Imbauan untuk Ortu Anakilustrasi anak demam (pexels.com/Gustavo Fring)

Gagal ginjal akut misterius pada anak ini ditandai dengan penurunan volume buang air kecil hingga tidak buang air kecil sama sekali. Kemudian, disertai juga gejala demam, batuk pilek, diare dan muntah, serta warna urine menjadi cokelat.

‘’Apabila menemui gejala seperti itu, segera bawa anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Terlebih bila mengalami gejala khas yaitu penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil atau tidak ada urine selama 12 jam,’’ jelas Hakam.

3. Pastikan konsumsi obat dengan benar dan aman

Nol Kasus Gagal Ginjal Akut di Semarang, Ini Imbauan untuk Ortu Anakilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dinkes Kota Semarang juga mengimbau untuk menggunakan obat dengan baik dan benar serta sesuai resep dokter maupun informasi yang tertera di kemasan obat.

Adapun, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa masyarakat lakukan untuk memastikan konsumsi obat dengan benar dan aman bagi tubuh:

  1. Gunakan obat sesuai aturan pakai
  2. Jangan konsumsi obat melebihi dosis yang ditentukan
  3. Baca peringatan dalam kemasan obat
  4. Pastikan obat tidak kedaluwarsa
  5. Jangan konsumsi sisa obat sirop yang sudah terbuka dan disimpan lama
  6. Hindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu untuk mencegah terjadinya resistensi
  7. Laporkan efek samping obat yang anda rasakan kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan BPOM Mobile

Baca Juga: IDAI Jateng: Belum Ada Anak yang Mengalami Gagal Ginjal Akut

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya