Pasca Banjir di Semarang, Pemkot Fokus ke Pembersihan Sampah

BBWS Pemali Juana lakukan normalisasi drainase

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk penanganan pasca banjir. Pihak tersebut berupaya untuk fokus membersihkan sampah dan normalisasi drainase.

1. Pembersihan saluran dari sampah

Pasca Banjir di Semarang, Pemkot Fokus ke Pembersihan SampahPengendara mobil berusaha menembus banjir yang merendam di kawasan Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, penanganan banjir yang terjadi tiga hari terakhir telah dilakukan secara maksimal. Seluruh pompa dioptimalkan secara penuh.

"Seperti di RSI Sultan Agung itu kewenangan BBWS Pemali Juana, tetapi kami juga menerjunkan pompa-pompa mobile sana. Dari BBWS ada lima lalu kami tambah tiga. Di Trimulyo ada lima dari BBWS dan milik kami, di sana kedalamannya signifikan karena posisinya cekungan," katanya, Minggu (17/3/2024).

Pasca banjir, pemkot akan fokus pembersihan saluran-saluran yang dipenuhi sampah. Termasuk juga membersihkan eceng gondok yang memenuhi pompa-pompa.

"Kami nanti melakukan pembersihan di saluran karena banyak sampah-sampah di saluran yang dibawa banjir selama tiga hari ini. Terus bersihkan eceng gondok mulai Senin kami kerahkan, yang kemarin terseret banjir pada menumpuk di Pompa Banger, dan ada di Kali Tenggang," jelasnya.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Tambakrejo Semarang

2. Sistem drainase ditata kembali

Pasca Banjir di Semarang, Pemkot Fokus ke Pembersihan SampahWarga mendorong motornya saat berusaha menembus banjir yang merendam di kawasan Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Selama tiga hari terakhir, pihaknya sudah melakukan pembersihan lingkungan di semua wilayah. Organisasi Perangkat daerah (OPD) turut dikerahkan di lokasi yang sudah kering sambil menunggu daerah yang masih banjir surut.

"Kami dorong masyarakat supaya lingkungan bersih kembali. Mudah-mudahan cuaca cerah jadi besok bisa berangsur-angsur surut. Tadi laporan sudah ada penurunan 40 sampai 50 sentimeter," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto menyatakan, pasca-banjir akan melakukan normalisasi drainase dan peningkatan kapasitas pompa-pompa.

"Kami berupaya mengoperasikan pompa-pompa, ke depan sistem drainase harus ditata kembali. Di sistem Tenggang dan Sringin nantinya akan dilakukan normalisasi dan upgrading kemampuan pompa, sedang kami proses datanya ini persiapan," terangnya.

3. Normalisasi fokus ke Sungai Plumbon dan Tenggang

Pasca Banjir di Semarang, Pemkot Fokus ke Pembersihan SampahDrainase tidak berfungsi dengan baik di Jalan Sultan Adam Banjarmasin.

Normalisasi saluran yang direncanakan pertengahan tahun ini akan berfokus di Sungai Plumbon dan Sungai Tenggang. Pihaknya akan mengeruk sedimentasi, memperlebar, dan meninggikan sekaligus memperkuat tanggul.

"Sisi timur dan barat akan dinormalisasi. Normalisasi ini sementara fokus di sistem Plumbon dan Tenggang. Kami keruk sedimentasi dan kami tinggikan tanggul-tanggul, ditambah menggunakan pompa, termasuk di Plumbon dilebarkan, tanggulnya diperkuat," katanya.

Pihaknya juga mengakui kapasitas pompa masih jauh di bawah kemampuan menampung beban banjir. Rata-rata kemampuan pompa, menurutnya, masih 50 persen. Kondisi itu mempersulit mendorong air menuju laut.

"Pertengahan tahun kami normalisasi sungai-sungai dan pompa daerah Muktiharjo, Waru, Kandang Kebo, dan seberangnya RSI Sultan Agung," katanya.

Baca Juga: Banjir Semarang, Nana Sudjana Klaim Dipicu Rob dan Penurunan Tanah

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya