Pemudik Berburu Buah Tangan, Berkah Bagi Pusat Oleh-Oleh di Jateng

Terjadi peningkatan penjualan produk oleh-oleh saat Lebaran

Semarang, IDN Times - Tradisi berbagi buah tangan saat momen mudik Lebaran bisa membawa berkah dan memperpanjang kebaikan. Tidak hanya kepada sang pemberi dan penerima buah tangan, tapi juga bagi para pelaku usaha oleh-oleh di Jawa Tengah.

1. Belanja buah tangan dari kampung halaman

Pemudik Berburu Buah Tangan, Berkah Bagi Pusat Oleh-Oleh di JatengPusat oleh-oleh Moaci Gemini di Jalan Kartini Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Para pemudik memanfaatkan momen Hari Idulfitri ini untuk berburu buah tangan sebelum pulang ke kampung halaman atau perantauan. Seperti Asti, pemudik asal Kota Semarang ini menyempatkan waktu belanja oleh-oleh sebelum kembali ke perantauan.

Perempuan yang bekerja di Jakarta itu berkunjung ke beberapa toko oleh-oleh di Kota Semarang untuk berbelanja sejumlah penganan. Ia membeli mochi, bandeng presto, tahu bakso, dan makanan khas Semarang juga Jawa Tengah lainnya untuk dibawa sebagai buah tangan dan dibagikan ke teman-temannya.

Ini pengalaman pertama Asti membawa oleh-oleh dari kampung halaman untuk dibagikan dengan orang-orang terdekatnya di perantauan.

‘’Ya, kali pertama ini merasakan mudik dan harus balik lagi ke Jakarta untuk bekerja. Namun, tak afdol kan kembali dengan tangan kosong, jadi saya belanja beberapa makanan khas Semarang biar teman-teman kantor saya di Jakarta bisa mencicipi,’’ katanya saat ditemui Toko Moaci dan Oleh-Oleh Gemini, Senin (15/4/2024).

Baca Juga: 8 Rekomendasi Toko Oleh-Oleh Khas Semarang, Terkenal dan Legendaris

2. Permintaan bandeng presto meningkat

Pemudik Berburu Buah Tangan, Berkah Bagi Pusat Oleh-Oleh di JatengPusat oleh-oleh Bandeng Juwana. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Tidak hanya Asti, para pemudik juga memadati kawasan oleh-oleh di Jalan Pandanaran Semarang. Mereka silih berganti datang dan pergi dari toko-toko yang ada di kawasan itu. Keranjang belanjaan para pemudik ini juga tampak penuh dengan produk-produk yang dijual di pusat oleh-oleh tersebut.

Tentu ini menjadi berkah bagi pelaku usaha oleh-oleh di kawasan Jalan Pandanaran. Penjualan mereka pun meningkat berlipat-lipat pada momen Lebaran ini.

Direktur Utama Bandeng Juwana, Arief Honggowijoyo Kusmadi mengatakan, pada Hari Idulfitri pihaknya meningkatkan produksi dan menambah stok produk bandeng presto dan lainnya.

‘’Penambahan produksi ini dilakukan karena ada lonjakan permintaan pada saat arus mudik dan balik Lebaran,’’ ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (15/4/2024).

Maka itu, pusat oleh-oleh yang memiliki outlet di antaranya di Jalan Pandanaran dan Jalan Pamularsih Semarang ini meningkatkan kapasitas produksi hingga 2–3 kali lipat.

3. Penjualan lunpia Semarang naik hingga 200 persen

Pemudik Berburu Buah Tangan, Berkah Bagi Pusat Oleh-Oleh di JatengLunpia khas Semarang produk dari Java Loenpia. (Instagram/@javaloenpia)

Demikian juga, Java Loenpia, produsen makanan khas Semarang, lunpia itu mengalami peningkatan penjualan hingga 200 persen dibandingkan hari biasa.
Pemilik Java Loenpia, Shella Audry Kurnia mengatakan, setiap momen Lebaran permintaan lunpia Semarang selalu meningkat.

‘’Karena banyak pemudik yang beli lunpia buat oleh-oleh. Permintaannya pun meningkat hingga kurang lebih 200 persen. Maka itu, kami menambah produksi pada momen Hari Idulfitri ini,’’ katanya.

Tidak hanya pusat oleh-oleh dan pelaku usaha makanan di Semarang yang kecipratan berkah, produsen Jenang Mubarok makanan khas Kudus juga merasakan lonjakan permintaan saat Lebaran.

Para konsumen dan pemudik sudah memadati toko oleh-oleh Jenang Mubarok di Jalan Sunan Muria No 33, Glantengan, Kudus sejak sebelum Lebaran. Kondisi itu membuat produsen meningkatkan kapasitas produksi demi memenuhi permintaan pemudik yang mencari oleh-oleh penganan khas Kudus yang terbuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan itu.

4. Produksi 3–4 ton jenang per hari

Pemudik Berburu Buah Tangan, Berkah Bagi Pusat Oleh-Oleh di JatengPusat oleh-oleh Jenang Mubarok di Jalan Sunan Muria No 33, Glantengan, Kudus. (dok. Jenang Mubarok)

Humas dan Promosi Jenang Mubarok, Tri Hartanto mengatakan, peningkatan penjualan jenang saat momen mudik dibandingkan hari biasa bisa mencapai 3–4 kali lipat.

"Saat arus balik pengunjung bisa mencapai lebih dari 2.000 orang dalam sehari. Mereka pasti tidak akan melewatkan membeli jenang untuk oleh-oleh jika singgah ke Kudus,’’ katanya saat dikonfirmasi.

Maka itu, permintaan konsumen itu berdampak pada peningkatan kapasitas produksi yang bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan hari biasa. Pada momen Lebaran ini produksi jenang mencapai 3–4 ton.

"Secara kapasitas produksi, pasti naik saat Lebaran. Kalau hari biasa 1-2 ton per hari, pas Lebaran bisa 3-4 ton per hari," terangnya.

Selain jenang, Jenang Mubarok juga menawarkan berbagai produk UMKM lokal seperti madu mongso, keciput, dan oleh-oleh khas Kudus lainnya.

Disamping itu, pemudik juga dapat mengunjungi museum jenang yang terletak di lantai 2. Kemudian, pemudik juga dapat melihat proses pembuatan dan sejarah jenang. Museum ini juga dilengkapi dengan berbagai miniatur ikonik Kudus, seperti menara Kudus dan replika rumah adat Kudus, yang menawarkan spot foto Instagramable.

Baca Juga: 10 Spot Belanja Oleh-oleh di Semarang, Wajib Mampir!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya