Semarang Sambut Tahun Baru Imlek 2024, Pecinan dan Pusat Kota Berhias 

Pasar Imlek Semawis mulai digelar 8 Februari 2024 

Semarang, IDN Times - Kota Semarang menyambut Tahun Baru Imlek 2575 yang jatuh pada Sabtu (10/2/2024). Jelang perayaan tersebut, sudut kawasan Pecinan hingga jalan-jalan protokol Ibu Kota Jawa Tengah itu mulai berhias lampion. 

1. Sebanyak 500 lampion hiasi pecinan

Semarang Sambut Tahun Baru Imlek 2024, Pecinan dan Pusat Kota Berhias Suasana pusat kota Semarang berhias lampion merah untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2575. (dok. Pemkot Semarang)

Setidaknya sebanyak 500 lampion dipasang untuk menyambut Tahun Naga Kayu ini. Untuk di kawasan Pecinan sendiri, lampion telah terpasang di gerbang masuk Jalan KH Wahid Hasyim atau dikenal Jalan Kranggan.

Kemudian, Gang Warung dan Gang Baru juga tak kalah elok karena bertabur lampion berwarna merah yang digantung. Lokasi ini menjadi semakin meriah seiring mendukung penyelenggaraan Pasar Imlek Semawis 2575 pada 8–11 Februari 2024.

Ketua Komunitas Pecinan (Kopi) Semawis Semarang, Harjanto K Halim mengatakan, Pecinan Semarang mulai bersolek menjelang Imlek. Lampion-lampion sudah dipasang, tugu gapura pecinan juga sudah dicat.

"Lampion-lampion sudah mulai dipasang. Ada 500 di sana, kalau megah tidak tapi yang penting meriah," ungkapnya, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga: 4 Menu Makanan untuk Jamuan Tok Panjang Imlek di Pecinan Semarang, Sarat Makna

2. Awali Imlek dengan tradisi ketuk pintu

Semarang Sambut Tahun Baru Imlek 2024, Pecinan dan Pusat Kota Berhias Pertunjukkan Barongsai di Klenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Selain itu, sejumlah klenteng juga berbenah mempercantik bangunan. Sebelumnya, warga Tionghoa menandai datangnya Imlek melalui upacara ketuk pintu yang dilakukan di Klenteng Tay Kak Sie pada Sabtu (3/2/2024) lalu. Suasana Imlek makin terlihat tatkala sudut-sudut dinding dipercantik dengan mural bertema kehidupan di Kawasan Pecinan.

Hilir mudik masyarakat di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah tersebut juga menjadi tanda penyambutan Imlek yang kian dekat. Aktivitas jual beli di Pasar Gang Warung juga tampak ramai dari sebelumnya.

Para pedagang mulai menyuguhkan pernak-pernik khas Imlek. Mulai dari dupa, lilin, amplop angpao, hiasan dinding, hingga pohon dan bunga khas Imlek. Termasuk kue keranjang yang menjadi bagian yang diburu para warga Tionghoa.

Perayaan Imlek tahun ini akan dibuat semeriah mungkin. Hal itu dibuktikan dengan lomba kebersihan dan kerapian lingkungan dan rumah khusus warga Pecinan Semarang.

3. Lomba menghias rumah untuk jauhkan kesan kumuh

Semarang Sambut Tahun Baru Imlek 2024, Pecinan dan Pusat Kota Berhias Pasar Gang Baru di Kawasan Pecinan Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Partisipasi warga nampak antusias dalam menyambut Imlek dengan menyulap kawasan kumuh menjadi lebih tertata. Menjauhkan kesan kumuh di kepala masyarakat ketika menyusuri sudut gang kawasan kampung orang Tiongkok tersebut.

Harjanto menuturkan, kesadaran warga mulai dibangkitkan akan pentingnya kebersihan dan kerapian melalui lomba menghias rumahnya masing-masing.

"Kami juga melihat ada tembok-tembok kotor daerah-daerah kumuh, kalau dibetulkan terus dipakai lagi tidak ada faedahnya. Jadi dibersihkan kemudian digambar membuat lebih indah dan tidak kumuh lagi, bisa jadi spot-spot foto," ujarnya.

4. Jaga kebersihan dan kerapian Pencinan

Semarang Sambut Tahun Baru Imlek 2024, Pecinan dan Pusat Kota Berhias Pasar Gang Baru di Kawasan Pecinan Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Termasuk tugu putih di persimpangan Jalan Gambiran dan Gang Pinggir dihias menyesuaikan shio tahun ini. Tugu Gambiran, begitu masyarakat setempat menyebutnya, dihias dengan ornamen lilitan naga raksasa berkelir merah muda.

"Nanti di Tugu Gambiran juga akan dipasang lampion naga melingkari Tugu, dan lampion warna pink," ujarnya.

Dia berharap, kegelisahan akan kebersihan dan kerapian Pecinan merupakan kunci yang harus direspon semua pihak. Termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang berencana akan merevitalisasi Kawasan Pecinan.

Baca Juga: Cerita Warga Tionghoa di Pecinan Semarang, Kenalkan Tradisi Junjung Toleransi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya