Sepekan Berlalu, Kawasan Genuk di Semarang Masih Tergenang Banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat sejumlah lokasi masih tergenang sejak sepekan banjir menerjang Ibu Kota Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024) lalu. Adapun, ketinggian air banjir mencapai 40–60 cm.
1. Genangan masih ada di kawasan Genuk
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan, genangan air masih terpantau di Kecamatan Genuk, meskipun di wilayah lain banjir mulai surut.
"Update terkini dampak banjir di beberapa titik sudah mulai yang surut dari genangan, kecuali untuk wilayah Kecamatan Genuk masih ada di Kelurahan Genuksari dan Kelurahan Trimulyo. Selain itu, juga Jalan Kaligawe Raya," ungkapnya saat dihubungi, Rabu (20/3/2024).
Kategori banjir di dua kelurahan di Kecamatan Genuk tersebut tergolong masih dalam. Kedalaman air berkisar 40 sentimeter hingga 60 sentimeter (cm)
"Trimulyo antara 40 sampai 60 sentimeter, ini masih terjadi sampai saat ini. Lalu di Genuksari di Jalan Dong Biru kedalamannya sekitar 30 sentimeter," katanya.
Baca Juga: Kali Tenggang Segera Dinormalisasi, Tangani Masalah Banjir Kaligawe
2. BPBD maksimalkan kerja semua pompa
Banjir juga masih terjadi di Jalan Raya Kaligawe atau tepatnya di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung. Meski begitu, arus lalu lintas di Jalur Pantai Utara (Pantura) tersebut mulai perlahan dapat dilewati.
"Jalan Kaligawe masih di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, arus lalu lintas dari barat masih relatif terganggu, sedangkan sebaliknya atau dari arah Demak sudah relatif lancar karena genangan tidak begitu dalam," terangnya.
Endro mengatakan, upaya tanggap darurat bencana terus dilakukan. Salah satunya yaitu, memaksimalkan kerja semua pompa. Baik milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, maupun Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.
Editor’s picks
Termasuk pompa milik BPBD Kota Semarang yang disiagakan di sejumlah titik genangan. Pompa-pompa tersebut kini difokuskan di tiga titik yang masih tergenang.
3. Posko pengungsian sudah ditutup
"Kami juga optimalkan pompa. Upaya kami maksimalkan pergeseran pompa-pompa portable untuk mempercepat debit air masih terjadi di Trimulyo dan Dong Biru," katanya.
Menurut dia, tak hanya pompa-pompa berkapasitas besar yang dikerahkan. Pompa-pompa kecil jenis alkon pun dimaksimalkan untuk penyedotan air. Termasuk pompa alkon kapasitas dua inchi juga dimaksimalkan penyedotan.
Melihat kondisi banjir yang mulai surut tersebut, posko-posko pengungsian sudah ditutup. Para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Tidak ada laporan pengungsi per hari ini, sudah pulang semua," ujarnya.
4. Kerahkan personel untuk bersihkan permukiman
Pasca banjir, pihaknya mengerahkan personel untuk membersihkan permukiman yang terdampak banjir. Termasuk menyediakan bantuan air bersih untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK).
Sementara itu, Pemkot Semarang sudah menginstruksikan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang untuk melakukan pembersihan lumpur yang terbawa banjir di pemukiman warga.
Termasuk penyediaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal, DPU Kota Semarang, dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang serta instansi lainnya.
Baca Juga: 7 Potret Banjir Demak, Rendam Makam Sunan Kalijaga dan Akses Putus