Tekan Angka Kesakitan, Layanan Kesehatan Semarang Jangkau Tingkat RW

Dinkes Semarang terapkan sistem integrasi layanan primer

Intinya Sih...

  • Dinkes Semarang menerapkan sistem Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk menekan angka kesakitan dan kematian di masyarakat.
  • ILP mencakup layanan kesehatan di Posyandu, Pustu, hingga Puskesmas Utama yang terintegrasi, serta merambah hingga tingkat Rukun Warga (RW).
  • Sistem ILP bertujuan untuk mendeteksi penyakit lebih cepat dan mengurangi angka kesakitan serta kematian di Kota Semarang.

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang berupaya menekan angka kesakitan dan kematian di masyarakat. Yakni, dengan menerapkan sistem Integrasi Layanan Primer (ILP).

1. ILP disiapkan sejak tahun 2023

Tekan Angka Kesakitan, Layanan Kesehatan Semarang Jangkau Tingkat RWKepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. (IDN Times/bt/Anggun Puspitoningrum)

Melalui sistem tersebut, layanan kesehatan masyarakat menjangkau hingga tingkat rukun wilayah (RW). sistem ILP sendiri merupakan transformasi sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan masyarakat agar mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, penerapan ILP ini sudah mulai sejak 1 Juni 2024.

"Sebetulnya Integrasi Pelayanan Primer ini sudah kami siapkan sejak tahun 2023. Bahkan, konsep untuk melakukan assessment atau penilaian dari skrining itu sudah dipersiapkan. Kami buat bukunya, kemudian kami sosialisasikan di bulan November 2023 ke seluruh puskesmas di Kota Semarang," ungkapnya, Kamis (4/7/2024).

Baca Juga: Bantu Ibu Pekerja, Perusahaan di Semarang Harus Punya Penitipan Anak

2. Layanan kesehatan rambah tingkat RW

Tekan Angka Kesakitan, Layanan Kesehatan Semarang Jangkau Tingkat RWpexels.com/Pavel Danilyuk

Melalui penerapan sistem ILP ini seluruh layanan kesehatan di Posyandu, Puskesmas Pembantu (Pustu), hingga Puskesmas Utama menjadi terintegrasi.

"Kalau dulu pelayanan di posyandu masih terkotak-kotak, terpisah antara balita sendiri, remaja, bahkan lansia sendiri, sekarang sudah jadi satu," ujarnya.

Kemudian, lanjut Hakam, ketika di posyandu primer ini dibutuhkan layanan yang tidak ada di posyandu mana bisa dikonsultasikan ke Pustu. Apabila tidak ada di Pustu maka akan dirujuk ke Puskesmas Utama, berjenjang hingga Rumah Sakit.

"Jadi, inilah yang namanya integrasi layanan primer," imbuh dia.

Setelah integrasi layanan primer dinilai berhasil di tingkat tersebut, selanjutnya merambah hingga Rukun Warga (RW) mulai 1 Juni 2024.

"Kita masuk ke RW-RW. Misal di Puskesmas Purwoyoso memiliki dua kelurahan, masing-masing kelurahan memiliki 7 atau 10 RW maka akan didatangi per RW. Ini sudah mulai di 1 Juni 2024 ini," terang Hakam.

3. Penyakit lebih cepat terdeteksi

Tekan Angka Kesakitan, Layanan Kesehatan Semarang Jangkau Tingkat RWilustrasi dokter memeriksa tekanan darah (pexels.com/@shkrabaanthony/)

Menurut dia, sejauh ini posyandu primer dan layanan hingga RW ini berjalan dengan baik. Meski demikian, pihaknya tetap terus melakukan evaluasi dan menerima setiap masukan dari masyarakat.

"Nanti kita lihat evaluasinya bagaimana. Dari dugaan-dugaan penyakit yang didapati di Posyandu, kemudian yang harus dibuktikan. Misalnya curiga hamil, maka harus di test pack di Pustu atau Puskesmas, tidak bisa di Posyandu. Rujukan-rujukan ini, komunikasi-komunikasi ini, maupun pemeriksaan lanjutan ini yang dibutuhkan masyarakat," bebernya.

Untuk diketahui, sistem ILP ini bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian di masyarakat. Sebab, penyakit yang dialaminya warga menjadi lebih cepat terdeteksi. Kemudian, skrining yang dilakukan tidak hanya skrining gula, tensi, kolesterol, tapi juga penyakit infeksi seperti demam yang disebabkan dari DB, tipes, TBC, atau penyakit infeksi yang lain.

‘’Dengan adanya ILP hingga ke RW, deteksi dan penanganan dini suatu penyakit bisa dilakukan lebih cepat, dan pastinya mengurangi angka kesakitan dan angka kematian di Kota Semarang,’’ tandasnya.

Baca Juga: Inovasi Stunting SANPIISAN Bawa Kota Semarang Raih Penghargaan PBB

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya