Unesco Lirik Daycare Stunting di Semarang, Akan Jadi Model Nasional

Kasus stunting di Semarang di angka 857

Semarang, IDN Times - Penanganan stunting di Kota Semarang mendapat perhatian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco). Salah satu melalui program daycare Rumah Pelita yang didirikan untuk mengentas anak-anak dari stunting.

1. Perlu program tepat sasaran untuk tangani stunting

Unesco Lirik Daycare Stunting di Semarang, Akan Jadi Model NasionalUnesco mengunjungi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan jajarannya di Balaikota Semarang, Jumat (22/3/2024). (dok. Pemkot Semarang)

Executive Director Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE)-UNESCO C2C, Prof Ignas Sutapa mengatakan, permasalahan stunting menjadi ‘pekerjaan rumah’ bersama. Maka, perlu program-program yang tepat sasaran untuk menangani stunting tersebut.

“Kami melihat di Kota Semarang mampu turunkan angka stunting secara signifikan dengan program daycare,” ungkapnya saat kunjungan di Balaikota Semarang, Jumat (22/3/2024).

Untuk diketahui, Pemkot Semarang melakukan sejumlah upaya untuk menurunkan angka stunting di antaranya dengan pemenuhan gizi bagi ibu hamil atau calon ibu dan anak periode 1000 hari. Kemudian, sosialisasi peran orang tua, serta kesehatan lingkungan.

“Harus ada upaya serius untuk Indonesia Maju, sehingga konsep atau halangan berkaitan dengan kesehatan atau masalah stunting bisa diatasi. Dan upaya Pemkot Semarang bisa dijadikan model syukur-syukur (tingkat-red) nasional,” kata Ignas yang juga Tenaga Ahli Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan itu.

Baca Juga: KKN Mahasiswa UIN Saizu ke Tegal, Ikut Tangani Stunting 

2. Pemenuhan pangan lewat urban farming

Unesco Lirik Daycare Stunting di Semarang, Akan Jadi Model Nasionalilustrasi menanam (pixabay.com/Rommel Diaz)

Pada kesempatan itu Unesco juga mengapresiasi langkah-langkah Pemkot Semarang dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumber pangan lewat program urban farming. Adapun, Unesco mendorong agar program-program penanganan stunting seperti daycare dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bisa terus digencarkan.

“Ini sangat bagus sekali, bisa menjadi model dan mesti ada hal-hal yang harus diteruskan dan ditingkatkan, serta komitmen untuk bisa mengeksekusi atau mensinergikan,” tandas Ignas.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, jika sampai Februari 2024 kasus stunting di Kota Semarang masih di angka 857 kasus. Angka itu sudah turun drastis di mana satu tahun sebelumnya terdapat 1.340 kasus.

Dirinya juga menekankan kepada jajarannya untuk selalu membuat perencanaan atau inovasi-inovasi, agar tahun 2024 ini status stunting di Kota Semarang bisa zero atau nol kasus.

3. Fokus ke ibu hamil kurang energi kronis

Unesco Lirik Daycare Stunting di Semarang, Akan Jadi Model NasionalTim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran meresmikan Dapur Indonesia Maju dan meluncurkan produk makanan untuk mencegah stunting di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2024). (Dok. TKN Fanta)

“Kami punya cita-cita, pandangan, perencanaan, dan inovasi di Kota Semarang ini bisa menjadi atau diimplementasikan ke tingkat lebih tinggi, dengan memakai digitalisasi sebagai pemacu proses-prosesnya. Dan saat ini penurunan angka stunting di Kota Semarang sangar drastis,” terangnya.

“Semoga program yang dijalankan di Kota Semarang bisa lebih baik dan bisa disempurnakan, khususnya dalam upaya penanganan stunting dari hulu sampai hilir,” lanjutnya.

Ke depan, ia berharap masyarakat bisa ikut berperan dalam upaya menurunkan angka stunting, di samping perencanaan-perencanaan yang sudah dijalankan pemerintah. Saat ini pihaknya tengah memberikan perhatian khusus ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK).

“Kita juga harus waspada ada ibu KEK, sehingga harus dilakukan penanganan. Maka kami lakukan pembuatan program siaga stunting, jadi betul-betul motret dari masing-masing anak stunting dan ibu hamil. Nanti akan dilihat satu-satu keluarga, seperti dalam upaya kamu menurunkan kemiskinan ekstrem. Kita akan buat parameternya,” imbuhnya.

Baca Juga: 7 Sumber Protein Lokal Ampuh Cegah Stunting pada Balita

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya