Geger Mayat Wanita Dalam Sumur di Kebumen, Wayem Diduga Terpeleset

Kebumen, IDN Times - Desa Selokerto, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen yang biasa senyap mendadak berubah riuh. Warga desa geger setelah penemuan mayat perempuan di dalam sumur, Kamis (28/11). Sumur ini merupakan andalan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau.
1. Diduga terpeleset

Wayem (55), warga Desa Selokerto, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen ditemukan meninggal di dalam sumur itu. Wayem diduga terpeleset dan jatuh ke dalam sumur saat mengambil air.
"Korban diperkirakan terpeleset saat akan mencuci di sumur yang letaknya di pekarangan milik Atmo," kata Kapolsek Sempor, Iptu Sugito.
2. Meninggal 12 jam sebelum ditemukan

Korban diperkirakan telah meninggal 12 jam sebelum ditemukan. Sumur yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari rumah korban banyak digunakan warga untuk keperluan air bersih.
"Di Sempor sedang sulit air. Warga sekitar desa Selokerto mencari air hingga ke sumur itu. Termasuk korban, kemungkinan terpeleset saat akan mencuci di sumur itu," kata Sugito menjelaskan.
3. Kondisi sumur bahayakan keselamatan warga

Setelah melihat lokasi kejadian Sugito mengatakan bibir sumur hanya setinggi kurang lebih 30 Cm. Ia menilai kondisi ini sangat berbahaya bagi warga yang hendak mengambil air di sumur ini."Jika tidak hati-hati bisa saja terpeleset masuk ke dalam sumur yang lebarnya kurang lebih 1 meter," kata dia.
Wayem pertama kali ditemukan warga sekitar saat akan mencuci pukul 13.00 WIB. Warga yang kala itu akan mengambil air bersih, melihat sosok perempuan di dasar sumur yang kurang lebih memiliki kedalaman 5 meter dengan posisi kepala di bawah.
Temuan ini selanjutnya dilaporkan ke warga lain dan diteruskan ke Polsek Sempor. "Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kuat dugaan tidak ada unsur pidana. Hasil keterangan dari Puskesmas 1 Sempor, tidak ditemukan tanda penganiayaan," ujar dia.
4. Dievakuasi dengan mengisi sumur dengan air

Jenazah Wayem dievakuasi dengan cara yang tidak biasa. Karena diameter sumur yang sempit, evakuasi tidak dilakukan dengan mengangkat korban menggunakan tali seperti biasanya.
Wayem dievakuasi dengan bantuan kendaraan tanki BPBD. Mula-mula sumur diisi air, sehingga tubuh korban yang mengapung terangkat. Setelah muncul ke permukaan, jenazah Wayem baru diangkat.
Sugito mengatakan, keluarga menerima kematian Wayem sebagai musibah. Jenazah kemudian dimakamkan malam harinya. "Kami turut berduka. Semoga keluarga ikhlas dan tabah," kata dia.