Rumah Warga Demak Masih Terendam Banjir, Jalur Pantura Mulai Dilewati

Warga butuh bantuan air bersih

Demak, IDN Times - Banjir yang melanda Kabupaten belum sepenuhnya surut. Di Dukuh Kedungbanteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, rata-rata pemukiman warga masih tergenang air dengan ketinggian antara 50 cm-70 cm.

Warga pun belum sepenuhnya menempati rumah-rumah mereka. "Ini masih mengungsi di rumah saudara di Kudus, ke sini nengok kondisi rumah seperti apa keadaannya, ternyata airnya masih tinggi," ujar Sri (60) seorang warga, Rabu (27/3/2024).

1. Sudah 10 hari mengungsi di tempat keluarga di Kudus

Rumah Warga Demak Masih Terendam Banjir, Jalur Pantura Mulai DilewatiPemukiman warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak yang masih terendam banjir, Rabu (27/3/2024). (IDN Times/Bandot Arywono)

Sri mengaku sudah 10 hari ini mengungsi di rumah saudara mereka di Kabupaten Kudus, sejak terjadi banjir mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah dan harta benda mereka di Kecamatan Karanganyar. "Pas banjir pertama airnya setinggi atap rumah, kami lalu mengungsi karena semua rumah di sini kena banjir," katanya.

Banjir ini menurut Sri bukan pertama kali harus mereka alami, pada periode Februari 2024 lalu, desa mereka juga kebanjiran akibat jebolnya tanggul sungai Wulan yang menyebabkan limpasan air merendam pemukiman dan sawah-sawah warga. "Banjir yang pertama kami mengungsi 20 hari, ini yang kedua kali kami alami," katanya.

Meski sebagian warga sudah ada yang pulang untuk bersih-bersih dan siap untuk kembali tinggal di rumah mereka, namun Sri mengaku belum akan pulang sebelum banjir benar-benar surut.

2. Warga butuh air bersih dan obat-obatan

Rumah Warga Demak Masih Terendam Banjir, Jalur Pantura Mulai DilewatiPemukiman warga di Kedungbanteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak yang masih terendam banjir, Rabu (27/3/2024). (IDN Times/Bandot Arywono)

Rohim warga lain mengatakan hal senada, berdasarkan pengalaman banjir sebelumnya, Ia dan keluarga mengaku baru akan pulang ke rumah jika banjir benar-benar surut dan fasilitas seperti listrik dan PDAM kembali berfungsi.

"Belum akan pulang, rumah masih terendam banjir, listrik masih belum nyala, PDAM juga belum berfungsi," ujar Rohim. Selain makanan saat ini menurut Rohim warga juga sangat membutuhkan air bersih dan juga obat-obatan untuk antisipasi permasalahan pasca banjir.

Meski di beberapa pemukiman warga masih tergenang diakui Rohim kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan sepekan sebelumnya, dimana tak hanya pemukiman warga namun juga jalur pantura akses jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Surabaya terendam banjir. "Saat jalan Pantura terendam itu kemarin dari pemerintah menggunakan pompa-pompa untuk menyedot air, cuma kenapa pemukiman warga seperti kami tidak juga ditangani agar cepat kering," ujar Rohim.

3. Antrean kendaraan di Jembatan Tanggulangin Kudus

Rumah Warga Demak Masih Terendam Banjir, Jalur Pantura Mulai DilewatiAntrean kendaraan mengular di Jembatan Tanggulangin Kudus, Rabu (27/3/2024). (IDN Times/Bandot Arywono)

Pantuan IDN Times, Rabu (27/3/2024) jalur pantura mulai lancar dilalui kendaraan, meski begitu memasuki jembatan Tanggul Angin perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus terlihat antrean kendaraan mengular untuk melintas jalan yang hanya digunakan satu jalur, yakni jalur dari Semarang ke arah Kudus, sementara jalur sebaliknya ditutup dan sedang dilakukan perbaikan jalan yang rusak akibat banjir.

Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Sonny Irawan mengatakan perbaikan jalur Pantura antara Kabupaten Demak dan Kudus yang rusak akibat banjir dipastikan selesai sebelum April 2024.

"Kepolisian sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional tentang kerusakan jalan Pantura akibat banjir tersebut," kata Sonny. Menurut dia, terdapat ruas jalan sepanjang 500 meter yang aspalnya terkelupas akibat banjir Demak.

Perbaikan jalan di KM 41 hingga 45 ruas Pantura Demak-Kudus yang aspalnya mengelupas itu, kata dia, mulai diperbaiki pada 27 - 30 Maret 2024. "Selama pengaspalan ulang telah disiapkan rekayasa lalu lintas berupa penerapan jalur lawan arah," katanya.

4. Jalan yang rusak tergerus banjir sepanjang 1,4 Km

Rumah Warga Demak Masih Terendam Banjir, Jalur Pantura Mulai DilewatiSalah satu titik jalan rusak di jalur Pantura Semarang-Kudus yang rusak, Rabu (27/3/2024). (IDN Times/Bandot Arywono)

Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah dan Yogyakarta menyebutkan ruas jalur mudik yang terbentang di sepanjang wilayah Pantura mengalami kerusakan parah akibat tergerus banjir bandang sepanjang hampir 1,4 Km.

Kerusakan yang paling kentara, menurut Kepala BBPJN Jateng dan Yogyakarta, Rien Marlia, terletak di ruas jalur mudik Semarang-Kudus. 

"Jadi akibat banjir besar yang melanda kemarin itu, lokasi jalan yang kami kelola hancur. Di ruas Semarang-Kudus itu yang lebih parah dari Kudus Semarang dengan panjang badan jalan hampir 1,4 kilometer," kata Rien, Kamis (28/3/2024).

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya