Tiga Pekan Operasi Pekat, Polresta Banyumas Ungkap 75 Kasus Kriminal

81 pelaku berhasil diamankan

Banyumas, IDN Times - Selama tiga pekan, Polresta Banyumas berhasil mengungkap berbagai kasus selama melaksanakan operasi pekat tahun 2024, hal itu diungkapkan Kapolresta Banyumas Kombes Pol Eddy Suranta Sitepu saat menggelar konferensi pers bersama Polda Jateng, Kamis (27/3/2024).

Pihaknya telah berhasil menangkap 81 tersangka dari 75 kasus, dua diantaranya adalah wanita selama operasi Pekat Candi dari tanggal 6 hingga 25 Maret 2024.

"Mereka terlibat dalam 75 kasus berbeda mulai dari narkoba, perjuadian, petasan, miras, narkoba, prostitusi,hingga premanisme,"ungkapnya.

Baca Juga: Polresta Banyumas Larang Bunyikan Petasan Selama Ramadan 1445 H

1. Ada 75 kasus berhasil diungkap

Tiga Pekan Operasi Pekat, Polresta Banyumas Ungkap 75 Kasus KriminalKasat Narkoba Kompol Willy Budiyanto (tengah) bersama kasat lainnya menunjukkan beberapa barang bukti yang berhasil disita, Rabu (27/3/2024).(IDN Times/Coki e Sutrisno)

Kombes Pol Eddy merinci 75 kasus yang berhasil diungkap terdiri atas 9 kasus perjudian dengan melibatkan 15 tersangka, petasan 3 tersangka, 34 kasus miras dengan 34 tersangka. Untuk 34 tersangka kasus peredaran minuman beralkohol, kata dia, seluruhnya diproses dengan tindak pidana ringan (tipiring).

Sedangkan kasus premanisme yang melibatkan satu tersangka, narkoba yang melibatkan 11 tersangka, dan 17 kasus prostitusi dengan 17 tersangka. Namun hanya mucikari yang diproses dan ditahan, sedang lainnya akan diberi pembinaan.

"Untuk kasus premanisme kami juga tidak melakukan penahanan karena tersangka masih dibawah umur, namun proses hukum tetap berjalan dengan tujuan memberikan efek jera," terangnya.

2. Buat rasa aman untuk masyarakat

Tiga Pekan Operasi Pekat, Polresta Banyumas Ungkap 75 Kasus KriminalPolresta minta dukungan masyarakat agar petugas mampu manjaga rasa aman, Rabu (27/3/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Untuk barang bukti kasus lainnya, yakni miras terdiri dari 179 botol berbagai jenis, 30 liter tuak, dan 15 liter ciu, perjudian terdiri atas delapan unit handphone (HP), dua kartu ATM, uang tunai Rp2.298.000, buku rekap judi togel, dadu beserta peta nomor pasangan, dan buku rumusan.

Kasus petasan berupa 502 biji berbagai jenis, 3 unit HP, dan 3 unit sepeda motor, sedangkan dalam kasus premanisne berupa 1 senjata tajam tajam jenis egrek sawit dan 1 jaket hoodie warna hitam milik pelaku yang ditangkap di Wangon.

Barang bukti selanjutnya dari kasus narkoba berupa 2.227 butir psikotropika dan obat berbahaya dari berbagai merek, 3,24 gram sabu-sabu, 9 unit HP, 2 unit sepeda motor, dan uang tunai Rp1.906.000, sedangkan barang bukti kasus prostitusi berupa 3 unit HP dan uang tunai Rp320.000.

"Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Banyumas agar penyakit masyarakat ini bisa ditekan dan ditindaklanjuti bila ada kejadian disekitar kita, dan tentunya bisa membuat rasa aman kepada masyarakat,"katanya.

3. Kapolda sebut secara umum lampaui target

Tiga Pekan Operasi Pekat, Polresta Banyumas Ungkap 75 Kasus KriminalKapolda jateng sebut tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan di Jawa Tengah, Rabu (27/3/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi saat melakukan zoom dengan seluruh Kapolres di Jawa Tengah mengatakan dalam operasi yang bertujuan mereduksi tindak kriminalitas pada saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri 1445 H tersebut secara keseluruhan sejumlah 2.189 kasus berhasil diungkap dan 3.579 Pelaku berhasil diamankan.

Jenderal bintang dua ini mengaku, pelaksanaan operasi pekat yang dilaksanakan Polda Jateng berjalan lancar dan memperoleh capaian yang melampaui target.

Kapolda menuturkan bahwa pemberantasan penyakit masyarakat, tidak bisa dilakukan oleh jajaran kepolisian saja, namun butuh peran serta stakeholder terkait dengan mengutamakan langkah-langkah preventif dan preemtif.

“Penegakan hukum merupakan merupakan langkah terakhir. Namun sebelumnya didahului oleh upaya preventif dan pre emtif. Namun demikian perlu disampaikan bahwa Polda Jateng dan jajaran akan menindak tegas setiap pelaku kejahatan. Tidak ada ruang untuk melakukan kejahatan di Jawa Tengah,”tegasnya.

Kapolda juga menghimbau agar masyarakat menghidupkan bulan Ramadhan dengan kegiatan positif dan tidak melakukan aksi-aksi kontraproduktif atau melanggar hukum.

“Pada bulan Ramadhan ini, masyarakat dimohon partisipasinya untuk senantiasa menciptakan situasi kamtibmas kondusif,"pungkasnya.

4. Kapolda membuat gelak tawa wartawan

Tiga Pekan Operasi Pekat, Polresta Banyumas Ungkap 75 Kasus KriminalKapolda saat menjelaskan secara keseluruhan hasil operasi pekat yang diikuti oleh polresta banyumas yang diselingi kalimat lucu, Rabu (27/3/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Gelar perkara yang dilakukan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang diikuti oleh semua jajaran polres dan polresta di Jawa Tengah berlangsung sangat santai dan penuh joke joke hingga selalu membuat pecah suasana tawa, terutama para wartawan yang ikut memantau jalannya konpers.

Serius namun santai, seperti ketika menegur salah satu Polres yang anggota duduknya saling berjauhan. Awalnya Kapolda mendengar laporan hasil operasi pekat secara serius, namun setelah selesai justru menegur para anggota.

"Kalian itu duduknya kok berjauhan, ada apa dengan kalian, kayak jaman covid wae," katanya disambut tawa wartawan dan para jajaran polres se Jawa Tengah.

Bahkan Kapolda juga sempat mengkritisi tempat duduk, yang katanya kom terlalu kecil dan pendek."Itu mejanya kecil amat, jadi kurang wibawa kalian " candanya hingga bikin suasana sangat rileks.

Baca Juga: Harga Beras di Banyumas Alami Tren Penurunan Harga, Stok Terbatas

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya