Deg-degan Dipilih Nicholas Saputra, 700 Mahasiswa Undip Dapat "Daging"

Bekali pengetahuan saat kuliah umum BCA Berbagi Ilmu

Intinya Sih...

  • Aria Sufi bertanya kepada Nicholas Saputra tentang perasaannya menjadi Duta Bakti BCA dan dampak teknologi terhadap kejahatan siber.
  • Nicholas menjawab pertanyaan Sufi dengan senang bergabung dengan Bakti BCA karena kesamaan value untuk berkontribusi pada society.
  • Armand W Hartono merespons ancaman scamming dengan menyatakan pihaknya telah membuat sistem keamanan yang terbaik dan pentingnya edukasi nasabah untuk menghindari tindak kejahatan tersebut.

Semarang, IDN Times - Aria Sufi tidak bisa menyembunyikan kegugupannya saat bertanya kepada Nicholas Saputra. Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Fakultas Vokasi itu menjadi penanya pertama yang ditunjuk oleh lawan main Dian Sastrowardoyo di film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) saat kuliah umum berjudul Survival Leadership, Facing Uncertainties dalam program BCA Berbagi Ilmu, Selasa (7/5/2024).

1. Saling support untuk society

Deg-degan Dipilih Nicholas Saputra, 700 Mahasiswa Undip Dapat DagingDuta Bakti BCA, Nicholas Saputra saat acara BCA Berbagi Ilmu di Undip Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Dengan keringat dingin dan rasa yang berdebar, Sufi bertanya kepada idolanya, Nicholas yang menjadi narasumber acara tersebut mengenai perasaannya menjadi Duta Bakti BCA.

Selain itu, ia ikut menanyakan soal dampak perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) sehingga muncul aksi kejahatan di dunia siber, seperti scamming yang bisa berdampak pada keamanan keuangan anak muda.

Respons Nicholas atas pertanyaan tersebut membuat histeris 700 mahasiswa yanghadir di Gedung Prof Darto Undip Semarang. Ie menjelaskan, Ia menyatakan senang bisa bergabung dengan Bakti BCA karena memiliki kesamaan value sehingga secara tidak langsung bisa bermanfaat kepada publik.

"Sudah banyak (program yang dilakukan BCA) menyentuh banyak orang, merasakan kebermanfaataanya karena sudah terbukti. Kita bisa saling support sehingga dengan cara begitu, bisa sama-sama saling berkontribusi pada society, terutama pada hal-hal yang butuh perhatialn lebih," katanya menjawab pertanyaan Sufi.

2. Bersama-sama mengedukasi publik

Deg-degan Dipilih Nicholas Saputra, 700 Mahasiswa Undip Dapat DagingRatusan mahasiswa saat mengikuti BCA Berbagi Ilmu di Undip Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Soal ancaman scamming yang ditanyakan sufi mendapat respons Wakil Presiden Direktur BCA, Armand W Hartono yang juga menjadi narsumber kuliah umum tersebut.

Armand menyatakan, pihaknya telah membuat sistem keamanan yang terbaik untuk meminimalisir aksi tersebut. Meski demikian, memerlukan peran aktif dari nasabah sehingga perlu mengedukasi mereka supaya tidak terhindar dari tindak kejahatan scamming.

"Kita membuat sistem keamanan sedemikian rupa yang terbaik untuk keamanan nasabah. Tetapi edukasi nasabah juga penting. Bank tidak bisa sendirian, makanya kita perlu kolaborasi dengan komunitas entertainment (hiburan) sehingga edukasinya mudah dicerna oleh masyarakat," katanya.

Baca Juga: 5 Kampus Jurusan Arsitektur Terbaik di Indonesia, Ada Undip dan UNS

3. Mahasiswa harus cepat dan tanggap

Deg-degan Dipilih Nicholas Saputra, 700 Mahasiswa Undip Dapat DagingWakil Presiden Direktur BCA, Armand W Hartono (kanan) dan Rektor Undip Semarang, Suharnomo (tengah) saat acara BCA Berbagi Ilmu di Undip Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Dari keseluruhan acara, Armand berpesan kepada para mahasiswa bahwa mereka dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks daripada sekadar menyelesaikan tugas-tugas akademis di tengah kondisi Dunia yang terus berubah cepat.

Oleh karena itu, mahasiswa perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis.

“Kunci utama dalam menghadapi perubahan ialah survivability, yaitu bagaimana kemampuan kita untuk beradaptasi di tengah perubahan yang berlangsung. Menjadi seorang pemimpin, kita harus bisa cepat tanggap dalam beradaptasi di era modern yang dinamis,” ujarnya.

4. Pentingnya ilmu survival untuk mahasiswa dan dosen

Deg-degan Dipilih Nicholas Saputra, 700 Mahasiswa Undip Dapat DagingRektor Undip Semarang, Suharnomo (IDN Times/Dhana Kencana)

Rektor Undip Semarang, Suharnomo usai acara mengapresiasi kuliah umum dan talkshow interaktif tersebut.

Lebih dari itu, apa yang disampaikan oleh Nicholas dan Armand menjadi modal untuk mahasiswa dan para dosen bahwa kognisi dari kampus penting, namun ilmu survival (kemampuan bertahan hidup) di tengah ketidakpastian menjadi lebih penting.

"Dari awal sampai akhir antusias mahasiswa, tidak hanya Nicholas, tapi juga Armand. Semuanya (materi) daging. Saya menikmati juga dari awal sampai akhir. Kalau buku untuk orang kampus saya rasa sangat advance, buku banyak di perpustakaan dan kita bagikan kepada mahasiswa. Tetapi ini adalah pengalaman dari para praktisi yang mereka juga on off on off, dari kakeknya, bapaknya, di tengah ketidakpastian, belajar banyak hal bahwa survival itu diperlukan untuk semua situasi unpredictable," katanya usai acara kepada IDN Times.

5. Bersiap menghadapi bonus demografi

Deg-degan Dipilih Nicholas Saputra, 700 Mahasiswa Undip Dapat DagingRatusan mahasiswa saat mengikuti BCA Berbagi Ilmu di Undip Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Untuk diketahui, BCA Berbagi Ilmu merupakan salah satu program unggulan Bakti BCA pada pilar Bakti Pendidikan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pendidikan Berkualitas.

Selain itu juga untuk menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing untuk menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.

Baca Juga: 25.398 Calon Mahasiswa Ujian SNBT di Undip, Dites Penalaran Matematika

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya