Lokakarya Mangrove BLDF di Semarang: Ajak Anak Muda Selamatkan Bumi

Gak canggung basah-basahan tanam mangrove di kawasan pesisir

Intinya Sih...

  • Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) mengadakan lokakarya Kopi Darling (KOPDAR) untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia, dihadiri oleh 60 mahasiswa dengan narasumber Sururi penerima penghargaan Kalpataru 2024.
  • Sururi membagikan pengalamannya dalam membudidayakan mangrove selama hampir tiga dekade di kawasan Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pakar lingkungan Undip menambahkan bahwa upaya melestarikan mangrove adalah bentuk pembangunan berkelanjutan yang regeneratif.
  • Lokakarya ini juga menghadirkan Jerhemy Owen, pegiat isu lingkungan dan konten kreator muda, yang membagikan tips penggunaan media sosial untuk menyebarkan kes

Semarang, IDN Times - Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menggelar lokakarya Kopi Darling (KOPDAR). Kegiatan tersebut mengajak 60 mahasiswa untuk mengenal lebih dekat budidaya dan penanaman mangrove.

1. Sudah dimulai sejak 2007

Lokakarya Mangrove BLDF di Semarang: Ajak Anak Muda Selamatkan BumiSejumlah mahasiswa menanam mangrove saat lokakarya Kopi Darling (KOPDAR) memperingati Hari Mangrove Sedunia bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di pesisir Semarang, Rabu (24/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Acara yang diselenggarakan pada Senin (24/7/2024) di Semarang itu menghadirkan Sururi, penerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori Perintis Lingkungan, sebagai narasumber utama.

Director Communications BLDF, Mutiara Diah Asmara di acara tersebut menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan lingkungan. Menurutnya, kemitraan bersama Sururi merupakan perjalanan panjang yang sudah dimulai sejak 2007 karena kesungguhan mereka menjaga lingkungan.

"Semoga lokakarya budidaya mangrove untuk generasi muda ini bisa membantu kita semua dalam menemukan generasi-generasi penerus baru yang senantiasa berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan," ujarnya.

Baca Juga: Indosat-Undip Pilih Demak Jadi Lokasi Digitalisasi Konservasi Mangrove

2. Belajar menjaga ekosistem bersama

Lokakarya Mangrove BLDF di Semarang: Ajak Anak Muda Selamatkan BumiSejumlah mahasiswa menanam mangrove saat lokakarya Kopi Darling (KOPDAR) memperingati Hari Mangrove Sedunia bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di pesisir Semarang, Rabu (24/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Sururi, yang telah membudidayakan mangrove selama hampir tiga dekade di kawasan Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah ikut berbagi pengalamannya dengan para peserta.

"Sebagai tanaman kaya manfaat, mangrove dapat tumbuh alami di pesisir. Namun, tingkat harapan hidupnya rendah karena pengaruh pasang-surut air laut. Maka dari itu, perlu upaya bersama seperti melalui lokakarya ini, untuk menjaga ekosistem mangrove tetap lestari," jelasnya.

Tak lupa, pakar lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Sudharto Prawata Hadi menambahkan, "Apa yang dilakukan Pak Sururi dengan melestarikan mangrove jadi bentuk pembangunan berkelanjutan yang regeneratif, dengan menyembuhkan luka di bumi dan memberi manfaat kepada banyak orang."

3. Memunculkan inisiatif baru untuk pelestarian

Lokakarya Mangrove BLDF di Semarang: Ajak Anak Muda Selamatkan BumiSejumlah mahasiswa menanam mangrove saat lokakarya Kopi Darling (KOPDAR) memperingati Hari Mangrove Sedunia bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di pesisir Semarang, Rabu (24/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Lokakarya tersebut juga menghadirkan Jerhemy Owen, pegiat isu lingkungan dan konten kreator muda, yang membagikan tips penggunaan media sosial untuk menyebarkan kesadaran lingkungan.

"Era digital memungkinkan kita untuk membagikan lebih banyak konten positif, menginspirasi banyak orang untuk turut serta ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan," ungkap Owen.

Untuk diketahui, BLDF telah mendukung upaya pelestarian mangrove sejak 2008, mengingat peran penting tanaman tersebut dalam menyerap emisi karbon. Mangrove juga terbukti efektif dalam mengatasi abrasi dan banjir rob, serta menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna.

Melalui gerakan Siap Darling yang diinisiasi sejak November 2018, BLDF terus mengajak mahasiswa untuk tidak hanya peduli terhadap lingkungan, tetapi juga melakukan aksi nyata. Lokakarya ini merupakan salah satu upaya untuk melibatkan generasi muda dalam aksi rehabilitasi dan konservasi mangrove, sekaligus menangani isu perubahan iklim.

Dengan menggabungkan pengetahuan dari para ahli, pengalaman praktis, dan semangat generasi muda, lokakarya ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi lebih banyak inisiatif pelestarian mangrove di masa depan.

Baca Juga: Gerakan Pilih Hijau, Milo Tanam 15 Ribu Mangrove di Pesisir Semarang

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya