Balai Bahasa Sarankan Para Guru Gabungkan Dongeng dan Bahasa Jawa

Bahasa Jawa musti dipakai sehari-hari

Semarang, IDN Times - Balai Bahasa Jawa Tengah mendorong para guru bahasa daerah masing-masing sekolahan untuk berkreasi dalam memberikan metode pembelajaran bagi siswanya. 

Baca Juga: 9 Jenis Kata Seru dalam Bahasa Jawa, Sudah Tahu Belum? Ojo Lali

1. Bahasa Jawa bisa dipadukan dengan komedi tunggal dan dongeng

Balai Bahasa Sarankan Para Guru Gabungkan Dongeng dan Bahasa JawaImage by Anja from Pixabay

Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Syarifuddin mengatakan Jawakreativitas dalam mengajar menjadi salah satu upaya mempertahankan eksistensi bahasa Jawa.

Dengan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang digulirkan saat ini, semestinya guru bahasa daerah punya kebebasan mengajar di ruang kelas. 

Salah satu yang perlu digencarkan ialah mengajar sambil mendongeng, bermain komedi tunggal, menulis cerita anak, dan membaca geguritan memakai bahasa daerah. 

"Jadi, penggunaan bahasa daerah tidak hanya sebatas pembelajaran formal, sesuai dengan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar," tuturnya, Jumat (1/3/2024). 

2. Pertahankan bahasa Jawa dengan menggunakan

Balai Bahasa Sarankan Para Guru Gabungkan Dongeng dan Bahasa JawaSiswa sedang mengikuti pelajaran di sekolah (pixabay.com/14995841)

Dalam bimtek pengajar utama program Revitalisasi Bahasa Daerah Tingkat SMP, ia menjelaskan strategi utama untuk mempertahankan bahasa daerah adalah dengan menggunakannya. 

Kehadiran lembaga bahasa dan jurusan bahasa tidak akan berpengaruh jika tidak disertai dengan penuturan. 

3. Guru punya tanggung jawab teruskan bahasa Jawa

Balai Bahasa Sarankan Para Guru Gabungkan Dongeng dan Bahasa JawaRatusan Pelajar Siantar Dapat Edukasi Safety Riding (Dok. IDN Times)

Menurutnya guru bahasa memiliki tanggung jawab untuk mentransmisikan bahasa Jawa kepada keturunannya. Artinya tdak hanya mengajar siswa di sekolah

"Kalau mengajar pelajaran bahasa daerah memakai bahasa Jawa, di rumah juga dipakai. Bahasa itu, kalau penuturnya tetap menggunakan secara intens, tentu aman," paparnya. 

4. Balai Bahasa ajak penutur dukung bahasa daerah

Balai Bahasa Sarankan Para Guru Gabungkan Dongeng dan Bahasa JawaIlustrasi guru (pexels.com/fauxels)

Saat ini Balai Bahasa Jateng juga terus memberikan penguatan dengan mengajak para penutur agar mempunyai sikap positif terhadap bahasa daerahnya. Penutur yang tidak menanamkan sikap positif, maka tidak akan menggunakannya. 

"Kalau dia cinta bahasa Jawa, pasti akan menggunakannya," tegasnya. 

Dia juga menceritakan bahwa dirinya ketika berkomunikasi dengan keluarga di kampung halamannya juga tetap menggunakan bahasa daerah yakni bahasa Bugis. 

"Itu sebenarnya suatu bentuk pemertahanan bahasa. Satu strateginya, yakni gunakan. Walaupun saya digempur bahasa Jawa, saya setiap berkomunikasi dengan keluarga saya, di kampung halaman, saya selalu menggunakan bahasa ibu," ujarnya. 

Baca Juga: AMSI: Media Online di Jateng Baru 12 yang Terverifikasi 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya