Banjir Semarang, Nana Sudjana Klaim Dipicu Rob dan Penurunan Tanah

Janjikan rekayasa cuaca 

Semarang, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengecek lokasi banjir dan sejumlah rumah pompa di Kota Semarang.

Nana berkata, bencana banjir Kota Semarang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi selama berhari-hari dan sepanjang hari. 

"Kemudian juga ada pengaruh rob dan pengaruh dari penurunan muka tanah," ungkap Nana, Sabtu (16/3/2024).

Baca Juga: Jateng Dapat Kiriman 28 Ribu Ton Beras Impor,Jaga Stok Bulan Puasa

1. Nana Sudjana: Pompa normal cuma hujan tinggi jadi perlu waktu

Banjir Semarang, Nana Sudjana Klaim Dipicu Rob dan Penurunan TanahPj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat memantau dampak banjir Kota Semarang di area perkantoran. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Nana menjelaskan, di Kota Semarang terdapat setidaknya 38 pompa air. Terdiri atas 10 pompa milik BBWS, 17 pompa milik Pemkot Semarang, dan 1 pompa air milik Pemprov Jateng. 

Seluruh pompa tersebut, katanya berfungsi normal saat curah hujan intensitas tinggi mengguyur Kota Semarang.

"Seluruh pompa normal. Cuma karena curah hujan yang tinggi dan ditambah dengan banjir rob, sehingga memang perlu waktu. Pompa tetap berjalan, tapi butuh waktu dan baru tadi pagi Semarang bisa surut," jelasnya.

2. Sebut Semarang viral seperti lautan

Banjir Semarang, Nana Sudjana Klaim Dipicu Rob dan Penurunan TanahKondisi bantalan rel kereta api di Stasiun Tawang yang terendam banjir. (IDN Times/Dok Humas Daop 4 Semarang)

Terkait kondisi banjir di Kota Semarang, secara umum sudah banyak lokasi yang surut. Termasuk beberapa lokasi yang dikunjungi Nana Sudjana seperti Stasiun Semarang Tawang, sekitar Banjir Kanal Timur, dan sekitar Banjir Kanal Barat (Madukoro).

"Kemarin sempat viral Semarang seperti lautan. Sekarang sudah surut, tadi pengungsi juga sudah ada yang kembali  ke rumah. Tadi ke Stasiun Tawang sudah normal, sudah beroperasi,” ujarnya.

Beberapa daerah di Jawa Tengah yang menjadi perhatian adalah wilayah Pantura: seperti Kota Semarang, Kabupaten Demak, Grobogan, Kendal, Pekalongan, mengingat bencana banjir sudah terjadi di daerah tersebut. Selain itu, lokasi rawan longsor yang perlu diperhatikan seperti Banjarnegara, Wonosobo dan Pemalang.

3. Janjikan rekayasa cuaca seminggu ke depan

Banjir Semarang, Nana Sudjana Klaim Dipicu Rob dan Penurunan Tanahbnpb.go.id

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengupayakan modifikasi atau rekayasa cuaca, guna mengantisipasi  cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayahnya. 

"Satu minggu ke depan cuaca ekstrem masih perlu kita antisipasi. Insyaallah ada upaya seperti rekayasa cuaca yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG," ujar Nana. 

Nana menjelaskan, koordinasi dengan BNPB dan BMKG masih dilakukan. Rencananya akan ada rapat bersama antara Pemprov Jateng, BNPB dan BMKG terkait penanganan dan antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem di Jawa Tengah.

"Rencananya, hari ini BNPB datang dan akan melakukan rapat juga dengan BMKG terkait kebutuhan yang diperlukan daerah dan juga upaya rekayasa cuaca, sehingga intensitas curah hujan bisa ada pengalihan," kata Nana. 

Baca Juga: Jateng Dilanda Cuaca Ekstrem, 530 Ribu Pelanggan Listrik Terdampak

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya