Banjir Terjang Semarang, BBWS Pemali Juana Akui Pompanya Terbatas

BBWS sedang pinjam pompa mobile ke 3 daerah

Semarang, IDN Times - Untuk mengatasi bencana banjir bandang yang melanda wilayah Pantura termasuk Semarang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengakui hambatannya yaitu pada ketersediaan pompa penyedot banjir yang sangat terbatas. 

Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldiyanto mengatakan sebagai langkah menyiasati keterbatasan alat pompa, pihaknya memilih meminjam ke sejumlah instansi BBWS lainnya yang tersebar di Jawa Tengah maupun Jawa Barat. 

"Kami sedang upayakan manfaatkan pompa untuk kurangi genangan. Tapi ketersediaan pompa kami sangat terbatas. Maka dari itu perlu ditambah mobile pompa dari Jogja satu unit, BBWS Cilicis (Ciliwung Cisadane) tiga unit, (BBWS) Bengawan Solo dua unit. Meskipun ini masih perjalanan," ujar Harya saat ditemui di kantornya, Kamis (14/3/2024). 

Lebih jauh, menurut Harya pengiriman pompa mobile dari sejumlah daerah menuju Semarang juga tak berjalan mulus. Sebab arus lalu lintas di arteri Pantura masih padat. 

Ia berharap pompa mobile itu nantinya bisa tiba secepatnya di Semarang agar bisa digunakan untuk menanggulangi banjir di semua kecamatan. 

"Kami fokuskan ke Sringin, Tenggang, Waru dan Gebanganom untuk kurangi genangan. Namun kendala lainnya kaitan lalu lintas di sisi utara masih cukup macet jadi kelihatannya tersendat kedatangan pompa dari balai-balai lainnya," akunya. 

Untuk saat ini di Sungai Tenggang memiliki lima pompa, tiga poma mobile dan delapan pintu gravitasi, di Terboyo ada lima pompa, Sungai Sringin ada lima pompa dan enam pintu gravitasi. Sedangkan di Kecamatan Genuk ada satu pompa, Sungai Waru tersedia dua pompa dan emoat pompa milik Pemkot. 

Berdasarkan pantauan tim BBWS Pemali Juana, katanya banjir di Kaligawe disebabkan limpasan Sungai Tenggang. 

"Kaligawe ada genangan karena ada limpasan dari Tenggang. Saat ini cukup tinggi 60--70 sentimeter. Tadi saya lihat elevasinya sudah turun. Debitnya berkurang. Sudah kita tarik dengan pompa. Mudah-mudahan kalau tidak ada hujan, banjirnya bisa surut," tutur Harya. 

Lebih lanjut, pihaknya mengakui adanya bencana banjir di Semarang memang tidak bisa dihindari lagi. Pasalnya curah hujan dengan intensitas tertinggi berada di wilayah Semarang. 

Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke sungai lebih besar. Ini juga ditambah kapasitas sungai yang dibangun melintasi Kota Semarang telah dirancang dengan desain tertentu. 

"Kita tidak bisa hindari kejadian ini. Karena hampir semua wilayah Pantura Jateng mengalami. Cuman intensitas terbesarnya di Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Ambarawa, Grobogan. Sungainya memang didesain menerima debit dengan kapasitas tertentu. Di Semarang hampir seluruh kecamatan terutama Kaligawe Kota Manado Gebanganon Genuk pasti kena dampaknya," bebernya. 

Baca Juga: Saluran Mampet, Kota Lama Semarang Kebanjiran Sampai 70 Cm

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya