Jadi Caleg Gerindra, Nenek 54 Tahun Tetap Nekat Terobos Kandang Banteng

Buktikan the power of emak-emak

Semarang, IDN Times - Namanya Santi Kurniasih. Sore itu wajahnya berpeluh keringat. Namun rona gembira terpancar dari wajahnya selepas pikap yang membawa Prabowo-Gibran melintas di depannya. 

Saat ditemui IDN Times tangan kirinya menggenggam erat sebuah bungkusan plastik. Rupanya ia ketiban pulung saat Prabowo-Gibran menggelar kampanye terbuka di Simpang Lima Semarang, Minggu (28/1/2024). 

Perempuan berusia 54 tahun itu mendapatkan sebuah kaos cokelat yang dilemparkan Prabowo dari atas pikap. "Pas saya di pinggir jalan Pak Prabowo melempar banyak kaos. Terus ada satu yang jatuh persis di dada saya. Wah saya bejo banget," kata Mbah Asih, sapaan akrabnya. 

Baca Juga: Kampanye di Semarang, Gibran: Kalau ada Fitnah Jangan Dibalas

1. Mbah Asih jadi caleg Gerindra Solo

Jadi Caleg Gerindra, Nenek 54 Tahun Tetap Nekat Terobos Kandang BantengMbah Asih menunjukkan kaos cokelat yang didapatkan saat ikut kampanye Prabowo-Gibran di Semarang bersama rekannya Wahyu Pancawati dan seorang timsesnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Mbah Asih bukan sosok sembarangan. Ia datang ke lokasi kampanye Prabowo-Gibran sebagai anggota Perempuan Indonesia Kaya (PIRA) yang menjadi ormas sayap Gerindra

Seorang temannya yang bernama Wahyu Pancawati mengatakan walupun Mbah Asih sudah tua, tetapi pada Pileg 2024 tercatat sebagai seorang caleg Gerindra Solo Dapil Banjarsari A. 

"Kalau anak saya sekarang jadi dewan di Solo. Kalau saya baru pertama ini jadi caleg Gerindra. Dapil saya Banjarsari A. Meliputi lima kelurahan," sahut Mbah Asih. 

Sebagai seorang caleg, Mbah Asih mengaku tak lelah mengenalkan diri kepada masyarakat Solo meski Solo dikenal punya massa PDIP yang solid atau dikenal sebagai kandang banteng. Contohnya saat ikut kampanye Prabowo-Gibran di Semarang, Mbah Asih membawa massa 100 lebih dengan dua bus dan empat mobil. 

"Gak capek. Tetap semangat," kata nenek lima anak tujuh cucu ini. 

2. Punya misi membirukan Solo

Jadi Caleg Gerindra, Nenek 54 Tahun Tetap Nekat Terobos Kandang BantengBendera Demokrat menghiasi acara kampanye terbuka Prabowo-Gibran di Simpang Lima Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan bagi Wahyu Pancawati, menjadi seorang caleg di Kota Solo membutuhkan nyali yang tinggi. Sebab Solo diakuinya punya massa PDIP yang terkenal militan. 

"Pokoknya kita maju terus. Memang banyak massa PDIP di sana. Ya semoga membirukan Solo mudah-mudahan tercapai. Pengen merebut massanya PDIP," ujar Wahyu yang juga menjadi caleg Gerindra Solo Dapil Banjarsari B yang mencakup 11 kelurahan. 

3. Berikan ribuan susu gratis ke kampungnya FX Rudiyatmo

Jadi Caleg Gerindra, Nenek 54 Tahun Tetap Nekat Terobos Kandang BantengCawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bersa Selvi Ananda saat menyapa warga Semarang yang nonton kampanye terbuka di Simpang Lima Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Saat berkampanye di Solo, Wahyu menawarkan program pembukaan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. Terutama bagi anak-anak muda. Selain itu Wahyu punya misi membantu UMKM Solo supaya bertambah sukses. 

"Yang saya tawarkan ke warga ya buka lapangan kerja buat anak muda. Bantu UMKM Solo biar sukses. Terus pas sosialisasi ke kandang banteng, saya juga datang ke kampungnya Pak Rudi (Mantan Wali Kota Solo FX Rudiyatmo)," kata caleg berusia 52 tahun ini. 

"Pas sosialisasi ke tempatnya Pak Rudi saya sebarkan 2.000 susu gratis langsung habis. Terus ngasih beras minyak gula," tambahnya. 

4. Gak takut kampanye di kandang banteng

Jadi Caleg Gerindra, Nenek 54 Tahun Tetap Nekat Terobos Kandang BantengPaslon capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran saat kampanye terbuka di Simpang Lima Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ditanya bagaimana perasaannya saat berkampanye di kandang banteng, Wahyu berkata dirinya sama sekali tidak keder. Karena ia selama ini koordinasi dengan lurah dan minta izin Bawaslu.

"Gak takut karena sudah koordinasi Pak Lurah dan ada izin Bawaslu," paparnya. 

Ibu tiga anak ini mengatakan sedikit banyak bisa merebut hati warga Solo saat kampanye Pileg 2024. Ia yakin warga Solo sudah pintar dan cerdas-cerdas.

"Warga Solo pintar memilih. Yang militan memang masih ada tapi yang ke TPS gak tahu milih siapa," akunya. 

Baca Juga: Pasukan Penangkal Hujan Beraksi di Lokasi Kampanye Prabowo-Gibran, Dibayar Rp6 Juta

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya