Kisah Leni, Penjual Kue Ikut Mengawasi Coblosan Pemilu 2024

Leni kini sibuk jadi PTPS

Semarang, IDN Times - Matahari hampir terbenam ketika Leni masih sibuk di kantor Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara. Beberapa kali ia mondar-mandir untuk mengecek kelengkapan logistik untuk pencoblosan Pemilu 2024.

Kedua matanya menatap tajam pada tumpukan kotak suara yang dimasukan ke dalam truk. 

Sore itu Leni memang punya kesibukan baru. Ia yang saban hari jualan kue di pasar, khusus untuk Pemilu 2024 dirinya kebagian tugas menjadi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). 

"Yang jualan kue di pasar digantiin adik saya. Soalnya emang agak sibuk akhir-akhir ini, Mas. Kan musti mencatat berapa surat suara yang dibutuhkan di TPS, berapa jumlahnya bilik, kotak suaranya. Tugasnya macam-macam tapi intinya memberikan pengawasan melekat. Ya kegiatan kayak gini jadi pengalaman buat saya," kata Leni kepada IDN Times, (13/2/2024).

Baca Juga: Banjir Demak, KPU Jateng Usulkan TPS di Kecamatan Karanganyar PSU 

Kebagian mengawasi TPS 35

Kisah Leni, Penjual Kue Ikut Mengawasi Coblosan Pemilu 2024Seorang Linmas mengawal pengiriman logistik kotak suara dengan naik ke atas pikap. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Hari-hari Leni menjadi bertambah sibuk lantaran jadwal pencoblosan tinggal menghitung jam. Untuk itulah Leni bersama seorang PTPS lainnya juga turut mengawasi jalannya pengiriman logistik Pemilu dari kantor kelurahan menuju masing-masing TPS. 

"Besok saya kejatah ngawasi TPS 35 Kampung Gurami. Makanya pas truk logistiknya berangkat ke TPS saya sama teman saya ikut ngawasi boncengan naik motor dari belakang," akunya. 

Selain Leni yang memberikan pengawasan melekat, di Kantor Kelurahan Kuningan juga ada perangkat TPS yang turut dilibatkan untuk mengamankan pengiriman logistik. Mereka berasal dari satuan linmas. 

Salah satu linmas yang bertugas sore itu ialah Toni Kasbiyanto. Warga RT 05/RW VIII Gurami ini tampak sibuk menata satu persatu kotak suara ke dalam truk agar tidak ada yang rusak. 

Seketika truk pengangkut logistik berangkat, ia pun ikut menjaga di dalamnya. Diakuinya tahun ini menjadi penyelenggaraan Pemilu yang paling berat ketimbang kontestasi tahun-tahun sebelumnya. 

Karena selain seleksi linmas yang diperketat, tahun ini juga diwajibkan tes kesehatan.

"Lebih berat tahun ini. Rada rumit prosesnya. Masalah pendataan kesehatan harus gini harus gini. Cuman Allhamdulilah sampai hari ini masih lancar," ujar pria berusia 58 tahun tersebut. 

Bagi bapak tiga anak ini menjadi seorang Linmas saat pemiluw bukan tugas baru. Toni sudah bergelut dengan kesibukan Pemilu sejak 2010.

"Sejak zamannya SBY saya sudah ikut jaga di TPS," tuturnya. 

Biar tidak gampang lelah, Toni kerap minum vitamin ditambah makan beberapa butir telur bebek.

"Biar ndak gampang ngedrop, saya rutin makan telur bebek sebutir sehari kurang lebihnya tiga hari sebelum coblosan," terangnya.

Awasi pengiriman logistik sampai ke TPS

Kisah Leni, Penjual Kue Ikut Mengawasi Coblosan Pemilu 2024Seorang Linmas memanggul kotak suara untuk dibawa ke truk yang disiapkan di Kantor Kelurahan Kuningan Semarang Utara. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sementara kesibukan pengiriman logistik Pemilu juga terlihat di Kecamatan Mijen. Karyadi, Ketua Panwascam Mijen sedari pagi sudah sibuk mengatur alur pengawasan distribusi logistik mulai dari kantor kecamatan sampai ke titik TPS yang dituju. 

Kotak suara yang dikirim dari Kantor Kecamatan Mijen sebanyak 1.070 buah dan bilik suara 856 buah serta ada ribuan surat suara. "Masing-masing TPS, kotak suaranya ada lima. Semua pengiriman logistik pada hari ini. Mulai jam 6 packing, jam 7 apel dan jam 8 berangkat," akunya. 

Logistik pemilu di Mijen diangkut tiga truk

Kisah Leni, Penjual Kue Ikut Mengawasi Coblosan Pemilu 2024Seorang pria memasukkan satu persatu kotak suara ke dalam truk di Kantor Kecamatan Mijen. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Karyadi berkata Panwascam yang bertugas ada tiga orang, delapan petugas sekretariat, 14 Panwaskel dan 214 PTPS. 

Logistik pemilu diangkut tiga armada. Armada pertama mengantar logistik ke Kelurahan Pesantren, Wonoplumbon, Wonosari, Polaman. Armada kedua mengantar logistik ke Kelurahan Wonolopo, Karangmalang, Tambangan. Armada ketiga mengirim logistik ke Kelurahan Ngadirgo, Wonolopo, Bubagan, Cangkiran. 

"Setiap truk ada dua panwascam mengawal secara melekat dari kecamatan sampai ke PPS. Lalu Panwaskel sudah standby di sana. Kemudian jam dua atau jam tita digeser ke TPS. Yang bertugas mendampingi Panwaskel dan PTPS. Di tiap TPS ada satu Panwaskel dan satu PTPS," akunya. 

Semua logistik dibungkus plastik

Kisah Leni, Penjual Kue Ikut Mengawasi Coblosan Pemilu 2024Tumpukan kotak suara untuk pemilihan caleg DPRD kabupaten/kota diperiksa untuk melihat kualitas fisiknya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia bilang sesuai informasi BMKG bahwa pada 14 Februari diperkirakan terjadi hujan lebat di Jawa Tengah, maka pihaknya sudah mengimbau PPK untuk menutupi truk logistik dengan terpal yang rapat. 

Selain itu pada bagian kotak suaranya sudah disarankan untuk diberi plastik lapis dua agar terhindar dari air hujan. 

"Kita juga imbau lokasi TPS dibuat di tempat tertutup bisa di rumah atau gedung. Lalu semua logistik yang dikirim dibungkus plastik dua lapis," ujar Karyadi. 

Dengan merujuk pada imbauan Karyadi, pihak PPK Mijen mengaku telah memberikan pengamanan berlapis saat pengiriman logistik ke tiap TPS. Dari catatan PPK Mijen, ada 214 TPS yang tersebar di 14 kelurahan. 

TPS paling banyak berasa di Perumahan Jatisari sejumlah 32 TPS. Untuk wilayah dengan TPS paling sedikit ada di Kelurahan Polaman hanya 6 TPS. "Terbayak kedua di Wonolopo sejumlah 28 TPS," kata Jumarno Ketua PPK Mijen. 

Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Jateng Muhamad Rofiuddin menyampaikan peran pengawas pemilu melakukan pengawasan guna memastikan distribusi logistik yang dilakukan penyelenggara teknis pemilu sudah sesuai dengan ketentuan yang ada. 

Bawaslu Jawa Tengah mengingatkan kepada KPU Jawa Tengah dan jajarannya agar profesional dalam distribusi logistik. Salah satu yang harus diantisipasi dalam distribusi logistik adalah terkait musim cuaca. 

"Saat ini sedang musim hujan maka KPU Jawa Tengah dan jajarannya harus benar-benar mengantisipasi. Jangan sampai ada perlengkapan pemilu yang terkena hujan atau banjir karena berpotensi akan rusak dan tak dapat digunakan," katanya dalam keterangan yang diterima IDN Times

TPS bisa dibuat di ruang terbuka atau tertutup

Kisah Leni, Penjual Kue Ikut Mengawasi Coblosan Pemilu 2024Ketua PPK Mijen Jumarno mengecek ulang kotak suara yang terbungkus plastik. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Bawaslu Jawa Tengah juga mengimbau kepada KPU Jawa Tengah dan jajarannya agar distribusi logistik benar-benar tepat waktu, tepat jenis, tempat jumlah, tepat kualitas, dan tepat sasaran. Harus diantisipasi jangan ada logistik pemilu yang tak tepat sasaran dalam bentuk adanya kekurangan logistik. Misalnya, surat suara kurang atau surat suara tertukar antar daerah pemilihan (dapil). 

Hal lain yang perlu diperhatikan ialah pendirian TPS. TPS dapat dibuat di ruang tertutup atau terbuka, tapi pertimbangkan juga kondisi cuaca. TPS tidak dibuat di dalam ruangan tempat ibadah. 

TPS dibuat dengan ukuran paling kurang panjang 10 meter dan lebar 8 meter atau dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. TPS harus sudah selesai paling lambat satu gari sebelum hari pemungutan suara. Tata letak TPS dengan mempertimbangkan kemudahan pemilih dalam memberikan suara serta memperhatikan alur pemberian suara oleh pemilih disabilitas dan kelompok rentan. 

Bawaslu perlu peran warga untuk awasi logistik Pemilu

Kisah Leni, Penjual Kue Ikut Mengawasi Coblosan Pemilu 2024Seorang babin saat mengawal perjalan truk yang membawa logistik Pemilu dari Kantor Kecamatan Mijen. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dalam pengawasan logistik pemilu, Bawaslu Jawa Tengah melibatkan seluruh jajaran, dari Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa hingga Pengawas TPS. 

Perlengkapan pemungutan suara terdiri dari berbagai jenis. Mulai kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, alat untuk mencoblos pilihan (paku untuk mencoblos, bantalan/alas coblos dan meja dan TPS.

Ada juga dukungan perlengkapan lainnya. Contohnya sampul kertas, tanda pengenal KPPS sebanyak tujuh buah, Petugas Ketertiban TPS sebanyak dua buah, dan saksi beserta tali pengikat, karet pengikat surat suara, lem/perekat, kantong plastik, bolpoin, gembok, spidol. 

Bawaslu Jawa Tengah berharap, publik juga ikut berpartisipasi mengawasi logistik pemilu.

"Sebab, logistik pemilu sangat penting untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu, terutama di tahapan pemungutan dan penghitungan suara," tutur Rofiudin. 

Baca Juga: Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Nyoblos di TPS 02 Gajahmungkur

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya