KPU: Partisipasi Warga Jateng Jauh Berkurang saat Pilkada 2024

KPU akan coba sosialisasikan secara masif

Intinya Sih...

  • Partisipasi pemilih di Pilkada 2024 Jateng diprediksi rendah karena jadwal coblosan bertabrakan dengan jam kerja, sulit pulang kampung bagi warga luar provinsi.
  • KPU Jateng akan meningkatkan partisipasi pemilih melalui sosialisasi masif, menghadapi tantangan kurangnya minat pulang kampung saat pemilihan.
  • Tingkat partisipasi masyarakat Jawa Tengah pada Pilkada cenderung menurun, KPU mendorong partai politik untuk meningkatkan kualitas calon kepala daerah dan menggunakan media digital serta AI dalam kampanye.

Semarang, IDN Times - Angka partisipasi warga Jawa Tengah yang terlibat aktif dalam menyukseskan tahapan coblosan saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 diprediksi cenderung lebih rendah ketimbang pelaksanaan Pilpres dan Pileg kemarin. Pasalnya, minat warga untuk pulang kampung saat Pilkada akan jauh berkurang karena terbentur jam kerja. 

Baca Juga: Rupiah Semakin Lesu, Apindo Jateng Naikan Harga Produk Manufaktur

1. Hari coblosan Pilkada bareng dengan jam kerja

KPU: Partisipasi Warga Jateng Jauh Berkurang saat Pilkada 2024

Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Jateng, Paulus Widiyantoro mengaku dengan jadwal coblosan yang jatuh pada Rabu 27 November 2024 justru menyulitkan warga di luar provinsi untuk pulang kampung. 

"Jadi teknisnya kenapa jadwalnya dipilih tanggal 27 November hari Rabu, karena pertimbangannya kalau diadakan Sabtu kan pas libur akhir pekan. Kalau Senin juga pasti ada hari kecepit. Nah, maka dipilih hari tengah pas Rabunya. Walaupun imbasnya bareng dengan jam kerja," kata Paulus, Senin (22/4/2024). 

2. Warga luar provinsi gak bisa pulkam

KPU: Partisipasi Warga Jateng Jauh Berkurang saat Pilkada 2024Terdapat tiga calon pemilih yang mengamati dari dekat daftar caleg yang akan dicoblos di TPS Valentine Kampung Kalicilik Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Diakuinya bahwa saat hari H coblosan Pilkada 2024 nanti banyak warga Jawa Tengah yang bekerja di luar provinsi tidak akan bisa pulang kampung. 

Akan tetapi pihaknya akan berusaha meningkatkan partisipasi pemilih dengan menggencarkan serangkaian sosialisasi yang masif. 

"Ini tantangan kita. Mereka (pemilih) kebanyakan gak bisa pulang. Maka yang kita naikan semangatnya yaitu pemilihan kepala daerah itu jadi hajatnya masyarakat Jateng. Supaya ada keinginan besar dari mereka biar pulang untuk menggunakan gak pilihnya," tutur Paulus. 

3. Partisipasi warga akan berkurang

KPU: Partisipasi Warga Jateng Jauh Berkurang saat Pilkada 2024Bendera partai politik peserta pemilu 2024. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Jika berkaca pada pelaksanaan Pilkada serentak tahun-tahun sebelumnya, memang tingkat partisipasi masyarakat Jawa Tengah jauh menurun daripada saat Pileg maupun Pilpres. 

Menurutnya situasi tersebut tidak bisa dihindari karena sosok calon kepala daerah yang maju Pilkada kebanyakan tidak menarik bahkan tidak bisa jadi daya tarik bagi calon pemilih. 

Ia mencontohkan saat Pilwakot Medan saja partisipasi pemilihnya hanya 49 persen. Maka pihaknya memperkirakan jumlah warga Jateng yang golpot pada November 2024 nanti akan terlihat jelas. 

"Tetapi untuk berapa besar partisipasinya berapa yang potensi golput sedang kita buat kajiannya. Hanya saja memang partisipasi masyarakat pas Pilkada biasanya tidak lebih tinggi ketimbang Pemilihan Presiden dan legislatif," terangnya. 

4. Diharapkan ada peningkatan kualitas calon

KPU: Partisipasi Warga Jateng Jauh Berkurang saat Pilkada 2024Ilustrasi Pilkada (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, pihaknya pun mendorong partai politik sebaiknya meningkatkan kualitas para tokoh yang akan diusung sebagai calon kepala daerah. Di samping itu, pihaknya nanti akan menyosialisasikan secara masif melalui jejaring media digital yang bergerak di kawasan regional Jawa Tengah agar setiap informasi bisa mengena ke masyarakat lokal. 

KPU Jateng juga mengizinkan timses dan parpol untuk menggunakan artificial intelligence (AI) dalam berkampanye di tiap titik. 

"Pertama kita inginkan kualitas para calon ditingkatkan. Kemudian juga menyebarluaskan sosialisasi. Maka media digital yang bersifat kedaerahan akan dirangkul oleh KPU. Dan untuk kampanye AI tahun ini tidak dilarang, masih boleh. Sah-sah saja para kandidat memakai AI," ungkapnya. 

5. KPU Jateng sedang siapkan seleksi petugas ad hoc

KPU: Partisipasi Warga Jateng Jauh Berkurang saat Pilkada 2024cnnindonesia.com

Sedangkan, menurut Anggota Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jateng, Muslim Aisha, pihaknya saat ini sedang menyiapkan pembentukan badan ad hoc.

Untuk itulah, proses seleksi petugas PPK, KPPS sampai petugas TPS yang mana seluruh persyaratan dan pelaksanaan akan diumumkan kepada masyarakat mulai Selasa (23/4/2024). 

Baca Juga: Pemudik Berburu Buah Tangan, Berkah Bagi Pusat Oleh-Oleh di Jateng

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya