Masuk Penghujan, Warga Salatiga Diteror Kawanan Ular yang Masuk Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salatiga, IDN Times - Memasuki awal musim hujan, warga Salatiga dihebohkan dengan kemunculan berbagai jenis ular di sejumlah rumah.
Bahkan, terdapat ular berbisa macam kobra dan ular hijau dengan ukuran kecil sampai yang paling panjang ada yang satu meter.
1. Ada 15 ular yang berkeliaran di rumah-rumah warga
Intan Dewi Trisnawati Widyaningrum, anggota Snake Rescue Salatiga (SRS) mengungkapkan sampai sekarang sudah ada 15 ular yang meneror warga di beberapa kecamatan. Biasanya ular ditemukan di dalam rumah maupun pekarangan milik warga setempat.
"Ada yang melihat kobra, ular kopi, ular hijau, pucuk sampai gonyosoma. Dan akhir-akhir ini memang jumlahnya tambah banyak. Soalnya bulan ini kan sedang musimnya ular menetas," katanya, Senin (16/12).
Baca Juga: Temuan Belasan Ular Kobra di Kloset Gegerkan Warga Kembangan
2. Warga bisa tangkap ular dengan menutupi bagian kepalanya
Ia mengaku harus mengedukasi warga bila menemukan ular di sekitar rumah. Ia melarang warga membunuh ular karena bisa memutus rantai makanan di lingkungan sekitar.
Editor’s picks
Jika akan melakukan penangkapan, tutup kepala ular dengan kain dan langsung pegang. Atau jika tidak berani memegang, bisa digiring keluar rumah dengan menggunakan sapu.
"Setelah ditangkap, ular kami rilis atau dilepasliarkan lagi di habitat yang jauh dari permukiman. Ular harus tetap dijaga populasinya karena bagian dari rantai makanan, terutama mengendalikan tikus," bebernya.
Namun, jika sudah digigit ular berbisa, ia menyarankan warga jangan gampang panik. Sebaiknya dilakukan imobiliasi, lalu dibawa ke rumah sakit di Salatiga yang memiliki serum anti bisa atau polivalen.
Baca Juga: Damkar Bantaeng Evakuasi Ular Kobra dari Salon Warga
3. Warga Salatiga diimbau tingkatkan kebersihan. Salah satunya di semak-semak
Ia mengimbau supaya masyarakat meningkatkan kebersihan rumahnya. Ia bilang sampah di semak-semak harus dibersihkan karena lokasi itu kerap menjadi sarang telur ular.
Kalau ada tumpukan kayu atau sampah segera dibersihkan. Sudut-sudut rumah dikasih pewangi agar ular tidak masuk. Menurutnya seekor ular tidak senang dengan bau wangi.
"Ular sebenarnya takut dengan manusia. Apalagi kobra yang memilih bersarang di dalam tanah. Namun saat ini, sarang-sarang ular banyak yang rusak atau hilang karena digunakan untuk bangunan atau perumahan. Nah keberadaan ular bergerak mencari tempat yang nyaman, kadang masuk rumah," akunya.
Baca Juga: Anak Kobra Bermunculan, BKSDA: Gunungkidul Cocok untuk Habitat Ular