Menumbuhkan Semangat Cinta Negeri Lewat Gerakan 1.000 Gen Z Berkebaya

Binus Semarang gelar acara 1.000 Ge Z berkebaya

Semarang, IDN Times - Binus University Semarang menggelar parade 1.000 Gen Z berkebaya guna meningkatkan kecintaan anak-anak muda terhadap kearifan budaya lokal. Acara ini diadakan di Semarang untuk bersama-sama merayakan dan merevitalisasi kebaya sebagai bagian dari identitas nasional.

Rektor Binus University, Dr Nelly, S.Kom M.M., CSCA mengatakan pada dekade belakangan ini tantangan yang harus dihadapi yaitu bagaimana generasi muda Indonesia bisa melestarikan budaya berkebaya dengan keunikannya masing-masing. 

"Ternyata saat acara, ada juga Gen Z berkebaya dengan sepatu kets," ujarnya, Kamis (25/7/2024).

Baca Juga: Daftar 7 Prodi Binus Semarang yang Bisa Lulus 2,5 Tahun, Buruan Daftar Bolo!

1. Mahasiswa Binus Semarang dibebaskan menggunakan pakaian adat

Menumbuhkan Semangat Cinta Negeri Lewat Gerakan 1.000 Gen Z BerkebayaBinus University Semarang menggelar acara 1.000 Gen Z berkebaya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menuturkan Binus punya mata kuliah character building yang mana saban minggu perkuliahan tiap mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian adat nusantara. 

Ciri khas pakaian adat yang dipakai dibebaskan sesuai keinginan masing-masing mahasiswa. "Silahkan apapun pakaiannya. Ini salah satu cara melestarikan warisan nasional kita. Kita ingin mereka bangga sebagai bangsa Indonesia. Bangga tahu dan sadar Karena negara kita sangat kaya akan budaya dan cerita sejarah. Jadi makin cinta dengan tanah air," ungkapnya. 

2. Jadi inspirasi Gen Z untuk melestarikan warisan budaya Indonesia

Menumbuhkan Semangat Cinta Negeri Lewat Gerakan 1.000 Gen Z BerkebayaBinus University Semarang menggelar acara 1.000 Gen Z berkebaya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan adanya acara 1.000 Gen Z Berkebaya dengan tema acara "Cultural Fusion: Kebaya dalam Kreativitas Gen Z diharapkan mampu menginspirasi para Gen Z untuk lebih menghargai warisan budaya Indonesia. Ini juga jadi sarana membuktikan bahwa kebaya jadi bagian terpenting sebagai identitas bangsa. 

"Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga gerakan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Selain itu juga, membuktikan bahwa kebaya bisa menjadi bagian penting dari identitas kita, bahkan di era modern ini. Mari kita dukung dan apresiasi setiap upaya untuk menjaga kebaya tetap relevan dan menjadi bagian dari pendidikan karakter generasi penerus bangsa," katanya. 

3. Kebaya jadi ciri khas indentitas bangsa

Menumbuhkan Semangat Cinta Negeri Lewat Gerakan 1.000 Gen Z BerkebayaPerempuan di Aceh mengenakan kebaya. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Sementara, Maya, Founder Komunitas Diajeng Semarang berkata di era digital banyak anak muda yang lebih tertarik pada fashion modern dan internasional. Sehingga kebaya mulai tersisih. Padahal, kebaya bukan sekadar busana. Tetapi juga representasi nilai-nilai budaya dan sejarah bangsa. 

Oleh karena itu, upaya untuk menghidupkan kembali kebaya sangatlah penting. "Kami berkolaborasi dengan Binus University Semarang untuk menunjukkan kebaya sebagai identitas budaya yang perlu kita lestarikan, khususnya bagi Gen Z dan kami ingin mengedukasi Gen Z untuk mencintai budaya, khususnya batik dan kebaya," akunya. 

“Kami berharap melalui acara ini, generasi muda dapat mengenal dan mencintai kebaya sebagai warisan budaya Indonesia yang kaya, sambil mengintegrasikan semangat kolaborasi dan teknologi industri 4.0. Dengan sinergi antara kreator muda, pelaku industri, dan inovasi teknologi, semoga kebaya tetap relevan dan menjadi simbol kebersamaan serta kebanggaan budaya di era modern ini," tambah Dr Fredy Purnomo, Binus University Semarang Campus Director. 

Dengan memadukan nilai-nilai tradisional dan kreativitas kontemporer, acara tersebut juga diharapkan menunjukkan bahwa kebaya masih bisa menjadi bagian penting dari identitas di era modern. Menghidupkan kembali kebaya bukanlah tugas yang mudah, tetapi melalui upaya kolektif seperti acara ini bisa menjaga warisan budaya kita tetap hidup. 


"Mari kita dukung dan apresiasi setiap langkah kecil yang diambil untuk menjaga kebaya tetap relevan dan menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia," paparnya. 

Baca Juga: BINUS University Hadirkan Kuliah 2,5 Tahun, Peluang Karier Lebih Luas!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya