Pengulangan Imunisasi Polio Terhalang Bencana Banjir di Pekalongan

Kepala Dinkes minta Promkes beri edukasi yang spesial

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah memaparkan adanya hambatan dalam program pengulangan atau Sub PIN polio di wilayahnya. Salah satunya karena munculnya bencana banjir yang melanda wilayah utara Pekalongan

Baca Juga: Seribu Anak di Karanganyar Tolak Imunisasi Polio, Dinkes Swipping

1. Sub PIN polio di Pekalongan terkendala banjir

Pengulangan Imunisasi Polio Terhalang Bencana Banjir di PekalonganIlustrasi salah satu TK di Kapuas Hulu terendam banjir. (Dok. IDN Times).

Kepala Dinkes Jawa Tengah, dr Yunita Dyah Suminar mengemukakan sebenarnya ada banyak hambatan yang terjadi di masing-masing kabupaten/kota untuk mengejar target pemberian imunisasi polio bagi bayi berusia 0 sampai anak berusia 7 tahun. 

Menurutnya seperti perubahan cuaca yang terjadi di Pekalongan juga telah menghambat imunisasi polio. 

"Selain itu kondisi cuaca dan banjir yang menghambat Sub PIN di daerah. Utamanya di Kota Pekalongan," kata Ninit, sapaan akrabnya, Kamis (25/1/2024). 

2. Jumlah nakes untuk imunisasi polio juga terbatas

Pengulangan Imunisasi Polio Terhalang Bencana Banjir di PekalonganKepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yunita Dyah Suminar menyampaikan bahwa capaian imunisasi polio tahap pertama sudah mencapai 99,1 persen. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kendala lainnya, kata Ninit lantaran ada keterbatasan dalam penyediaan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas memvaksinasi anak-anak yang menjadi sasaran target. Pasalnya, diakuinya bahwa banyak tenaga kesehatan di Dinkes yang merangkap tugas sebagai tenaga pendukung layanan istitha'ah untuk mempersiapkan calon jemaah mengikuti ibadah haji. 

"Hambatan yaitu keterbatasan tenaga sehingga pelaksanaan Sub PIN diperpanjang waktunya. Karena banyak tenaga kita di Dinkes memang juga ada tugas istitha'ah untuk jemaah haji. Padahal disisi lain target sasaran dari Pusdatin lebih tinggi dari sasaran riil masing-masing daerah," ungkapnya. 

3. Promkes diminta berikan edukasi yang spesial

Pengulangan Imunisasi Polio Terhalang Bencana Banjir di Pekalonganilustrasi perawat di ruang operasi (pexels.com/Павел Сорокин)

Di samping itu, Ninit juga berkata adanya penolakan masyarakat terhadap imunisasi polio juga sedikit banyak mempengaruhi pelaksanaan yang ada di lapangan. Oleh karena itulah, pihaknya secara khusus menyarankan kepada tiap petugas Promosi Kesehatan (Promkes) untuk memberikan edukasi. 

Karena pihaknya menemukan tahapan sosialisasi imunisasi polio di tiap daerah masih kurang masif.

"Sosialisasi Sub PIN masih kurang. Ada penolakan sedikit-sedikit yang penting harus diedukasi. Teman-teman Promkes harus berikan edukasi yang spesial. Kalau dulu BIAN bisa ada satu komunitas. Tapi yang kali ini tidak ada isu-isu haram gitu gak ada," akunya. 

4. Capaian imunisasi polio sudah 99,1 persen

Pengulangan Imunisasi Polio Terhalang Bencana Banjir di PekalonganImunisasi Polio anak. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Lebih lanjut, ia merinci secara keseluruhan se-Jateng realisasi imunisasi polio telah tercapai 99,1 persen. Kendati begitu masih ada tujuh daerah yang hasil realisasinya dibawah target. 

"Masih ada sejumlah daerah yang capaiannya masih dibawah 99 persen. 
Ada tujuh daerah yang saya katakan tidak boleh dibawah 95 persen. Itu jadi hasil capaian Sub PIN putaran satu," tandasnya. 

Baca Juga: 7 Daerah Jateng Gagal Capai Target Imunisasi Polio, Paling Rendah Temanggung

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya