Terjebak Banjir, Babinsa Evakuasi Dokter, Perawat dan Pasien RS Sultan Agung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Lantaran terjebak banjir di lantai dasar, sejumlah perawat, dokter dan beberapa pasien RSI Sultan Agung Semarang terpaksa dievakuasi ke tempat yang aman.
Proses evakuasi dikerjakan para Babinsa Kodim 0733/KS yang langsung dipimpin Dandim Semarang, Kolonel Inf Rahmad Saerodin.
Baca Juga: 144.329 Warga Terdampak Banjir di Kota Semarang, 640 Warga Dievakuasi
1. Warga di bawah tol juga dievakuasi
Saerodin berkata para personelnya gerak cepat mengevakuasi para dokter, pasien beserta keluarga hingga perawat yang ada di RSI Sultan Agung.
"Termasuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir dari bawah tol layang Kaligawe ke Terminal Terboyo maupun sebaliknya," tuturnya, Jumat (15/3/2024).
2. Bantu atur lalin
Kemudian untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang sampai saat ini terus melanda, Saerodin mengatakan pihaknya bersama Polda Jateng maupun BNPB akan menyiagakan anggotanya dan beberapa perahu karet maupun kendaraan yang sewaktu-waktu dapat dikerahkan untuk mengevakuasi masyarakat.
Editor’s picks
"Selain memberikan pelayanan fasilitas, kami juga akan membantu dalam pengaturan lalu lintas sehingga dapat tetap lancar dan tidak terputus meskipun keadaannya tergenang banjir," sambungnya.
Ia mengaku Kamis kemarin sempat meninjau warga terdampak banjir di Kecamatan Genuk Semarang dan memantau arus Jalan Raya Kaligawe.
Diketahui semenjak beberapa hari terakhir wilayah Semarang dilanda cuaca ekstrem dimana hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terus mengguyur sehingga menyebabkan beberapa wilayah terendam banjir.
3. Kerahkan truk dan perahu
Terkait dengan bencana banjir, ia menuturkan beberapa langkah telah dilakukan untuk membantu evakuasi masyarakat dan mengurangi debit air yang menggenang pemukiman maupun jalan raya.
Di antaranya mengerahkan beberapa kendaraan truk maupun LCR untuk mengevakuasi masyarakat ketempat yang lebih aman. Lalu melakukan koordinasi dengan BNPB terkait pengoperasian pompa portable untuk mengurangi volume air serta mendirikan posko darurat.
"Kami menurunkan kendaraan truk TNI, LCR (Landing Craft Rubber) hingga mengerahkan personel Kodim untuk membantu masyarakat disini," ungkap Saerodin.
Baca Juga: Banjir Terjang Semarang, BBWS Pemali Juana Akui Pompanya Terbatas