Walah! 17 Hektare Ladang Bawang Merah Brebes Terendam Banjir

Kerugian petani masih didata

Brebes, IDN Times - Balai Perlindungan Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (BPTPHP) Distanbun Jawa Tengah banjir bandang yang melanda Kabupaten Brebes berdampak terhadap kelangsungan lahan pertanian setempat. 

Berdasarkan pendataan sementara, BPTPHP menyatakan ada 17 hektar lahan Bawang merah yang sudah tergenang banjir. 

"Kita sudah menugaskan tim ke sana untuk mengecek dampaknya. Dan luasan yang terdampak banjir rinciannya untuk padi 172 hektar dan bawang merah 17 hektare. Itu sebarannya merata tujuh kecamatan," ujar Kepala BPTPHP Jateng, Francisca Herawati Prarastyani saat dikontak IDN Times, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga: 4 Kecamatan di Brebes Banjir Bandang, Basarnas Evakuasi 40 Warga

1. Lahan padi dan bawang merah terendam banjir

Walah! 17 Hektare Ladang Bawang Merah Brebes Terendam BanjirSeorang perempuan muda naik perahu saat dievakuasi dari kampungnya di salah satu desa Kabupaten Brebes. (IDN Times/Dok Humas Basarnas Cilacap)

Pihaknya mendapat informasi jika banjir yang menerjang wilayah Brebes akibat luapan Sungai Pemali. 


Karenanya pihaknya belum bisa mencari solusi bagaimana caranya membantu para petani yang lahannya terkena dampak banjir tersebut. 


Untuk saat ini, katanya luasan lahan bawang merah dan padi yang kebanjiran masih terus didata. 


"Tadi kami baru dapat info banjirnya sudah meluas di tujuh kecamatan karena efek daribluapan Sungai Pemali. Siang ini kami baru mendata luasan dampak banjir. Komoditasnya yang kena paling banyak ya padi dan bawang merah. Cuman kita belum bisa mencari solusi," ungkap Hera, sapaan akrabnya. 

2. BPTPHP: Saluran pembuangan susah

Walah! 17 Hektare Ladang Bawang Merah Brebes Terendam BanjirWarga bersama Koramil Brebes saat berjaga di jembatan untuk antisipasi dampak banjir. (IDN Times/Dok Humas Basarnas Cilacap)

Lebih lanjut, menurut Hera yang menjadi ganjalan saat ini ialah kondisi saluran pembuangan air di sawah yang minim. Apalagi pada bagian selatan jalan tol lubang pembuangan air sawahnya hanya ada satu titik. 


Pihaknya memperkirakan bila banjir tak kunjung surut akan menjadi kondisi yang mengkhawatirkan. 


"Karena saluran pembuangannya susah. Lebih-lebih di selatan tol lubang pembuangan hanya satu. Ini kita tunggu karena masih satu hari. Kalau terus menerus tidak hujan ya bisa surut tidak terganggu. Tapi kalau beberapa hari tidak surut pasti menganggu dan mengkhawatirkan," terangnya. 

3. Kerugian petani belum dihitung

Walah! 17 Hektare Ladang Bawang Merah Brebes Terendam Banjirilustrasi kondisi suasana banjir rumah warga (24/02/2024) (Tiktok.com/Heni fickram)

Adapun untuk estimasi kerugian yang diderita para petani Brebes, pihaknya masih mengkaji secara mendalam. Pun demikian dengan umur tanaman yang terendam banjir, kini masih didata menyeluruh. 


"Kita belum ketahui dampaknya ke petani seperti apa. Karena umur tanamannya belum diketahui," tutur Hera. 

4. Harga bawang merah diperkirakan tambah mahal

Walah! 17 Hektare Ladang Bawang Merah Brebes Terendam Banjirilustrasi bawang merah (pixabay.com/Hans)

Terpisah, banjir yang melanda Brebes cukup membuat para pedagang pasar tradisional was-was. Mulyadi, seorang pedagang Pasar Peterongan Semarang berkata sebelum terjadi banjir, harga bawang merah sudah merangkak naik. 


Dari harga normalnya Rp30 ribu per kilogram, Mulyadi mengaku harga bawang merah kini sudah menyentuh Rp40 ribu. "Awalnya Rp30 ribu. Sekarang jadi Rp40 ribu. Ya kalau ada banjir di sana pasti bawang merahnya tambah mahal lagi," kata Mulyadi. 

Baca Juga: Partisipasi Pemilih Jateng 81 Persen, Tertinggi di Temanggung

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya