40 Ribu Warga Solo Terdampak PPKM Gak Dapat Bantuan Pemerintah Pusat

Pemkot Solo kasih mereka sembako senilai Rp250 ribu

Surakarta, IDN Times - Sebanyak 40 ribuan warga terdampak PPKM Darurat dan PPKM Level 4 COVID-19 di Kota Solo, Jawa Tengah diusulkan mendapat bantuan sosial (bansos) yang berasal dari APBD Kota Surakarta. Pasalnya, mereka belum ter-cover bantuan dari pemerintah pusat.

1. Para penerima bantuan diverifikasi Pemkot Solo

40 Ribu Warga Solo Terdampak PPKM Gak Dapat Bantuan Pemerintah PusatIlustrasi bansos dari pemerintah (Dok. IDN Times)

Nama-nama penerima manfaat yang diusulkan tersebut masih diverifikasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Para penerima diantaranya seniman, petugas kebersihan, dan PKL.

Adapun pendaftaran penerima bansos tersebut berasal dari pendataan RT/RW setempat, kemudian akan disalurkan dari kelurahan hingga dinas.

"Saat ini baru verifikasi apakah namanya dobel atau tidak. Sedangkan untuk anggaran masih dibahas di rapat paripurna DPRD Kota Surakarta," jelas Kepala Dinas Sosial Kota Solo, Tamso usai mengikuti rapat koordinasi pembahasan pendistribusian bantuan COVID-19 di Balai Kota Solo, Jumat (24/7/2021).

Baca Juga: Sudah 7 Hari Solo Minta 50 Ribu Vaksin COVID-19: Gak Direspons Pusat!

2. Bansos isinya sembako senilia Rp250 ribu

40 Ribu Warga Solo Terdampak PPKM Gak Dapat Bantuan Pemerintah PusatIlustrasi bantuan sembako di tengah wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima bantuan berupa sembako senilai Rp250 ribu. Bantuan diberikan per bulan selama tiga bulan.

"Rincian nanti berupa beras, minyak, dan sebagainya senilai Rp250 ribu. Anggaran yang disiapkan untuk bansos selama tiga bulan mendatang," ungkapnya.

Bansos tersebut ditargetkan bisa dibagi Pemkot Solo awal bulan Agustus 2021.

3. Siapkan anggaran tambahan.

40 Ribu Warga Solo Terdampak PPKM Gak Dapat Bantuan Pemerintah PusatIlustrasi anggaran (ladypinem.com)

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surakarta, YF Sukasno menyatakan jika DPRD Kota Semarang menyepakati penambahan anggaran belanja tak terduga sebesar Rp10 miliar untuk bantuan sosial tersebut.

Sehingga dengan tambahan tersebut, total anggaran belanja tidak terduga Pemkot Solo naik menjadi Rp50 miliar, dari yang semula hanya Rp10 miliar.

"Anggaran untuk penanganan yang sakit, isolasi mandiri, Jogo Tonggo, relawan, Satgas COVID-19 Kota Solo, para tenaga medis dan tenaga kesehatan, maupun yang terdampak PPKM khususnya bidang ekonomi. Mereka mendapat bantuan langsung. Seperti para PKL, ojek online, pedagang pasar, pelaku UMKM," pungkas Sukasno.

Baca Juga: Testing COVID-19 Kota Solo Tertinggi di Indonesia, Sehari 1.112 Orang

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya