Kampanye Knalpot Brong, Bawaslu Boyolali: Ganggu Ketertiban Umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Konvoi sepeda motor berknalpot brong sehingga menimbulkan kebisingan oleh massa pendukung capres-cawapres di Pilpres 2024 ini dikeluhkan warga.
Ternyata bukannya menarik simpati, ulah pemotor menarik gas dalam-dalam dengan knalot modif itu malah bikin dongkol.
Baca Juga: Tolak Damai, Korban Pemukulan TNI di Boyolali Minta Usut Tuntas
1. Warga kesal dengan kampanye pakai knalpot brong.
Salah seorang warga asal Siswodipuran, Boyolali mengaku kesal dengan ulah simpatisan yang menggunakan knalpot brong sehingga suaranya memekakkan telingga. Yani mengaku resah, karena ketenangannya bersama keluarga terganggu konvoi motor knalpot bising saat kampanye.
"Suaranya itu lho memekakkan telinga. Konvoinya pakai sepeda motor di jalan raya. Kenapa tidak ada yang memperingatkan, padahal itu jalan raya," kata Yani (35), pada Senin (1/1/2024).
Rumahnya berada tak jauh dari Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali atau lokasi para pengendara motor diduga dianiaya oknum prajurit di depan markas Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha pada Sabtu (30/12/2023).
Yani mengatakan, mereka yang dianiaya berkonvoi usai mengikuti kegiatan Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo di Kecamatan Teras Boyolali. Saat insiden itu terjadi, ia bersama keluarga sedang berada di rumah yang tak jauh dari jalan raya.
"Ya resah. Kan sangat memekakan telinga. Kami berharap tak terjadi lagi," ungkapnya.
2. Kampanye knalpot brong bukan zamannya lagi.
Hal senada juga dkungkapkan oleh salah seorang warga lain, Lilik (50) lebih sepakat kampanye dilakukan secara santun.
Editor’s picks
Pasalnya masyarakat di era milenial dan gen Z sekarang justru tertarik dengan gagasan dan ide para calon daripada omong kosong apalagi konvoi sepeda motor massa pendukungnya.
"Kok masih ya menarik perhatian pakai konvoi motor knalpot brong. Enggak zamannya lagi. Ayo adu gagasan dan kreativitas. Beri bukti bukan janji," jelasnya.
3. Bawaslu: Kampanye dengan knalpot brong dilarang
Sementara itu Bawaslu Kabupaten Boyolali menyesalkan insiden penganiayaan yang menimpa rombongan kampanye pendukung Capres nomor urut tiga, Ganjar Prabowo-Mahfud MD.
Ketua Bawaslu Boyolali Widodo Partono. mengimbau semua tim pemenangan capres cawapres maupun peserta pemilu lainnya menaati ketertiban umum saat kampanye terbuka.
"Berkampanye dengan konvoi naik motor knalpot brong atau bising masuk pada larangan mengganggu ketertiban umum pada pasal 280 UU 7 tahun 2017 tentang Pemilu," katanya.
Ia berharap ke depan semua tim kampanye peserta pemilu 2024 hingga pendukungnya, untuk tidak melanggar ketertiban umum. Kampanye yang telah diberi izin, seharusnya dilaksanakan di lokasi tersebut sesuai jadwal, durasi dan taat regulasi.
"Bersama-sama menciptakan suasa pemilu yang nyaman, aman, serta damai," katanya.
Mengenai insiden di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, Widodo menolak mengomentari terlalu jauh. Ia beralasan lokasi insiden itu bukan di tempat kampanye Kecamatan Teras.
Sebagaimana diketahui, tujuh orang luka diduga dianiaya. Insiden itu terkait konvoi pengikut kampanye Ganjar-Mahfud yang menaiki sepeda motor berknalpot brong.
Terkait pelanggaran lalu lintas lantaran memakai knalpot brong sepeda motor di jalan raya, ia menyerahkan penanganannya ke kepolisian.
Baca Juga: PDIP Boyolali Siapkan Tim Advokasi Dampingi Korban Pemukulan Oknum TNI