NASA ke Solo, Kenalkan Potensi Space Industri di Indonesia 

Jalin kerjasama dengan universitas untuk penelitian

Intinya Sih...

  • NASA dan perusahaan luar angkasa bekerjasama dengan Indonesia untuk memperkenalkan ekosistem penelitian luar angkasa dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi di Indonesia.
  • Indonesia dipilih sebagai negara pertama dalam roadshow NASA, dengan potensi besar untuk mengembangkan industri antariksa dari pendidikan hingga produksi.
  • NASA HUNCH memiliki program 'Pembelajaran Berbasis Proyek' yang melibatkan siswa sekolah dalam pengembangan produk bernilai dunia nyata untuk NASA, dengan fokus pada 8 bidang utama.

Surakarta, IDN Times - Untuk pertama kalinya, National Aeronautics and Space Administration (NASA), VOYAGER SPACE, NASA HUNCH, OCCULLOSPACE, PT Ikon Aviasi Indonesia dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama memperkenalkan ekosistem penelitian luar angkasa dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang produk-produk luar angkasa di Indonesia.

1. Buka peluang space industri di Indonesia

NASA ke Solo, Kenalkan Potensi Space Industri di Indonesia Seminar Antariksa dengan NASA, VOYAGER SPACE, NASA HUNCH, dan OCCULLOSPACE di Solo Techno Park (STP) Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Indonesia dipilih sebagai negara pertama dalam roadshow yang digelar oleh NASA. Founder OculloSpace, Dr Franco Gan dalam acara seminar Antariksa dengan tema : Igniting ASEAN’S Space Exploration Oddyssey di Solo Techo Park mengatakan jika Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengempangkan antarika.

"Potensi Indonesia ini sangat bagus, lokasi tempatnya juga sangat bagus untuk belajar space dan segalanya di Indonesia. Potensi lain tidak hanya satu bidang, tetapi bisa membentuk sebuah ekosistem industri space mulai dari pabrik, sparepart, dan semua komponen di Indonesia sudah menyediakan. Dan ini bisa berjalan dalam jangka panjang," jelasnya usai seminar, Minggu (5/5/2024).

Franco mengatakan untuk memulai semua itu, semua butuk proses yang panjang. Pengetahuan tentang antariksa bisa dikenalkan secara kontinue mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi.

"Kita harus berjalan step by step dan dibangun mulai sekarang mulai dari NASA HUNCH project dan OCCULLOSPACE dan memulainya dengan pendidikan. Semua siswa mulai dari TK hingga perguruan tinggi yang membicakan soal antariksa," jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Galaksi Andromeda, Tetangga Dekat Galaksi Bima Sakti

2. Produk-produk NASA yang bisa dibuat di Indonesia

NASA ke Solo, Kenalkan Potensi Space Industri di Indonesia Seminar Antariksa dengan NASA, VOYAGER SPACE, NASA HUNCH, dan OCCULLOSPACE di Solo Techno Park (STP) Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Pada acara yang sama Vice President of NASA HUNCH (USA) Program, Scott Rodriguez mengatakan jika misi NASA HUNCH untuk memberdayakan dan menginspirasi siswa melalui program 'Pembelajaran Berbasis Proyek'. Dimana siswa sekolah bisa mengembangkan keterampilan dan memiliki kesempatan untuk meluncurkan aplikasi mereka melalui partisipasi dalam desain dan pembuatan produk bernilai dunia nyata untuk NASA.

"Untuk memulai itu, kita harus menambah sistem edukasi di Indonesia tentang antariksa saat ini, dengan meningkatkan ketertarikan para siswa di sekolah menenggah tentang space industri sebelum nantinya mereka dapat mengimplementasikan di jenjang perguruan tinggi," jelasnya.

NASA HUNCH telah memiliki kurang lebih 500 program di 190 Sekolah Menengah Atas, dengan jumlah siswa 3.200 di 5 pusat NASA. Program tersebut tersebar di 37 negara bagian di Amerika Serikat. Mereka merancang, mengembangkan, dan memberikan penerbangan luar angkasa, pelatihan, dan produk informasi kepada NASA, dan telah dilakukan jadi sejak tahun 2003.

Ada 8 bidang fokus utama yang dikembangkan oleh NASA HUNCH yakni:
• Perangkat Keras (Pemesinan Presisi)
• Softgoods (Artikel Penerbangan yang Dijahit)
• Desain & Prototipe
• Konfigurasi Penerbangan
• Kuliner (Ilmu Pangan)
• Video & Media
• Perangkat lunak
• Ilmu biomedis

Saat ini terdapat lebih dari 1500 item diproduksi untuk penerbangan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional telah, mewakili sekitar 30.000 penerbangan individu.

3. Kerjasama dengan universitas di Indonesia

NASA ke Solo, Kenalkan Potensi Space Industri di Indonesia Seminar Antariksa dengan NASA, VOYAGER SPACE, NASA HUNCH, dan OCCULLOSPACE di Solo Techno Park (STP) Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, Dewan Pengarah BRIN Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo berharap potensi sumber daya angkasa di Indonesia akan segera diekplorasi sebagai salah satu sumber ekonomi yang disebut dengan space ekonomi.

"Kalau kita bicara space ekonomi itu bukan hanya bicara mengenai roket, ternyata ada industri sporting mulai dari makanan, baju astronot itu sebenarnya bisa diproduksi di indonesia," jelasnya.

"Jadi industri itu yang harus di bangkitkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan luar angkasa,"imbuhnya. 

Marsudi mengatakan ke depan tidak menutup kemungkinan pemerintah akan melibatkan universitas untuk melakukan penelitian dan mewujudkan industri space di Indonesia.

"Ini yang pertama jadi tadi saya sempat terkejut ternyata kalau bicara soal industri space itu tidak hanya bicara soal satelit dan roket, bahkan sederhana mulai dari tasnya astronot, sepatunya astronot, makanannya," pungkasnya.

Baca Juga: 10 Foto Menakjubkan Galaksi yang Berhasil Ditangkap Hubble NASA 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya