Pemkot Solo Dorong Pendidikan Non Formal bagi Siswa Putus Sekolah

Penting untuk pengentasan pendidikan di Solo

Intinya Sih...

  • Pemerintah Kota Solo mendorong keberadaan PKBM sebagai wujud merdeka belajar.
  • Ada dua jalur pendidikan, formal (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, perguruan tinggi) dan nonformal (kejar paket A, B, C).
  • Pemkot Solo akan mengawal proses pendidikan di PKBM agar sesuai standar dan menjadi jawaban untuk anak yang tidak dapat bersekolah di sekolah formal.

Surakarta, IDN Times - Keberadaan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) penting pada pengentasan pendidikan di Kota Solo. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendorong keberadaan PKBM sebagai salah satu wujud merdeka belajar.

1. Dorong pendidikan nonformal

Pemkot Solo Dorong Pendidikan Non Formal bagi Siswa Putus SekolahKepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Renita. (IDN Times/Larasati Rey)

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Dian Renita pada acara peringatan hari lahir ke-25 PKBM Syifa Surakarta di Solo. Dian mengatakan ada dua jalur pendidikan, yakni formal dan nonformal.

"Untuk jalur formal dimulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, dan perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan nonformal ada kejar paket A, B, dan C. Ini tidak beda statusnya," ujarnya, Sabtu (11/5/2024).

Baca Juga: 5 Waktu yang Dilarang untuk Memarahi Anak, Orangtua Perlu Tahu!

2. Pengentasan pendidikan

Pemkot Solo Dorong Pendidikan Non Formal bagi Siswa Putus Sekolahilustrasi belajar di rumah (pexels.com/Julia M Cameron)

Untuk itu, Pemkot Solo akan terus mengawal proses pendidikan di PKBM termasuk PKBM Syifa agar sesuai standar. Menurutnya, tidak semua anak di Kota Solo memiliki kesempatan untuk bersekolah di sekolah formal. Keberadaan PKBM menjadi jawaban dan menjadi bagian dari dukungan kepada pemerintah dalam mengentaskan pendidikan.

"Hari ini menjadi bukti di pendidikan formal, bahwa PKBM Syifa menjadi role model di Surakarta. Harapannya kegiatan yang ada di PKBM Syifa menjadi contoh bagi PKBM lain," katanya.

"Kita tahu tidak 100 persen anak-anak bisa sekolah reguler. PKBM ini pejuang juga untuk mengentaskan pendidikan," imbuhnya.

3. Siapkan program program nonformal.

Pemkot Solo Dorong Pendidikan Non Formal bagi Siswa Putus SekolahAcara peringatan hari lahir ke-25 PKBM Syifa Surakarta di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, Kepala PKBM Syifa Surakarta Puri Setyaningtyas mengatakan, PKBM Syifa akan terus berperan aktif bagi masyarakat. Saat ini terdapat beberapa prgram belajar mulai dari kejar paket C hingga pembinaan UMKM bagi kaum disabilitas. Ia berharap pada usianya ke-25, PKBM Syifa makin berperan bagi masyarakat.

"Kami aktif melakukan pembinaan kepada siswa, pemberdayaan masyarakat, termasuk juga di kegiatan budaya. Kami juga ada kursus dan pelatihan," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Solo Preneur dan Ketua Komite Tetap Kewirausahaan UMKM dan Koperasi Kadin Kota Surakarta Maliyana mengapresiasi langkah PKBM Syifa yang aktif melibatkan UMKM untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat dan siswa.

"Kami juga merasa berkewajiban untuk turut serta memberikan pelatihan sehingga makin banyak tercipta wirausaha muda. Dalam hal ini, tugas saya memberikan pemagangan pada siswa yang dari PKBM Syifa sudah diberikan ilmunya," pungkasnya.

Baca Juga: Dua Hal Penting yang Harus Dimiliki Menteri Pendidikan Pemerintah Baru

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya