Melestarikan Budaya Jawa di Pesta Demokrasi 5 Tahunan

#GenZMemilih Keunikan di Pemilihan Umum 2024 di Semarang

Pesta demokrasi yang akan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia selesai sudah, pesta tersebut terlaksana kemarin tanggal 14 Februari 2024 dengan sukses dan damai. Rakyat berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suaranya. Banyak kejadian menarik dan unik yang ditemukan di beberapa TPS.

Beberapa keunikan memang sengaja dibuat oleh petugas KPPS untuk menarik masyarakat datang dan memberikan suara. Keunikan itu bisa berupa TPS yang didekorasi dengan menarik, kostum unik para petugas KPPS dan lain-lain. Salah satu TPS yang cukup menarik di kota Semarang adalah di TPS 14 kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan. TPS ini memiliki beberapa keunikan saat hari pemilihan kemarin, diantaranya.

1. Semua petugas KPPS merupakan laki-laki

Melestarikan Budaya Jawa di Pesta Demokrasi 5 TahunanPetugas KPPS di TPS 25 Kelurahan Tlogomulyo (dok. pribadi/Swastiti)

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau biasa disebut dengan KPPS, yaitu para petugas yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilu 2024 ini kebanyakan adalah laki-laki. Bukan tanpa alasan bahwa petugas KPPS kebanyakan adalah laki-laki, pada pesta demokrasi  tahun 2019 banyak petugas KPPS yang meninggal dunia karena kelelahan.

Bukan rahasia lagi bahwa tugas KPPS cukup banyak dari persiapan agar pemungutan suara berjalan lancar, menyiapkan TPS, mengawal pelaksanaan pemungutan suara, menghitung hasil dan mengawal penyimpanan surat suara yang sudah dipilih masyarakat agar aman sampai ke PPS desa/kelurahan.  Banyaknya tugas itulah yang bisa jadi menjadikan salah satu faktor petugas KPPS tahun 2024 ini kebanyakan laki-laki dan berusia belum telalu tua, karena laki-laki identik dengan daya tahan tubuh yang cukup tinggi. TPS 14 Kelurahan Tlogomulyo ini semua petugas KPPS nya merupakan laki-laki.

Baca Juga: Kemeriahan Pemilu di Desa Nglarug, Candiroto, Temanggung

2. Kostum petugas KPPS menggunakan pakaian adat Jawa

Melestarikan Budaya Jawa di Pesta Demokrasi 5 TahunanSeragam petugas KPPS di TPS 25 Kelurahan Tlogomulyo (dok. pribadi/Swastiti)

Saat ini banyak TPS dengan petugas KPPS yang menggunakan kostum unik, tujuannya adalah menarik minat masyarakat untuk datang dan menggunakan hak suaranya. Di TPS 14 Kelurahan Tlogomulyo ini semua petugas KPPS menggunakan surjan dengan motif lurik. Surjan adalah pakaian resmi adat Jawa untuk pria, bahan dasar dari surjan adalah kain tenun lurik.

Dahulu surjan jenis ini melambangkan jabatan si pemakai, semakin besar lurik menunjukkan semakin besar jabatannya. Selain memakai surjan, para petugas ini juga memakain blangkon yang merupakan penutup kepala. Adapun pakaian adat Jawa saat ini sudah sangat jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sebuah acara dengan petugas yang bertugas berseragam memakai pakaian adat Jawa akan menjadi hal yang menarik perhatian masyarakat.

3. Kostum para pemilih yang rata-rata batik dan hitam-putih

Melestarikan Budaya Jawa di Pesta Demokrasi 5 Tahunandok. pribadi/Swastiti

Para masyarakat yang datang untuk memberikan suara rata-rata menggunakan pakaian batik dan hitam putih (atasan putih, bawahan hitam), walaupun banyak pula dengan pakaian yang motif dan warna bebas. Bisa jadi corak dan warna pakaian yang digunakan para pemilih merupakan bentuk dukungan mereka untuk paslon yang dipilihnya.

Selain memang ada yang janjian untuk memakai pakaian dengan warna sama, adapula yang merupakan inisiatif dirinya sendiri. Petugas KPPS sendiri tidak memberikan anjuran atau himbauan soal pakaian yang dikenakan saat hari pemilihan, yang penting rapi dan sopan.

Menurut Ardi, seorang warga yang datang mencoblos, "Dengan adanya hal-hal unik yang ada di TPS membuat masyarakat tertarik untuk datang dan memberikan suara mereka". Dapat dikatakan dengan dekorasi TPS atau kostum para KPPS yang unik dan menarik akan dapat menekan golput dalam pemilihan umum.  Hal ini terbukti bahwa hujan deras yang mengguyur Kota Semarang dari pagi tidak menyurutkan animo masyarakat untuk memilih. Beberapa TPS yang tidak memungkinkan untuk digunakan karena tenda yang disediakan mengalami kebocoran, memutuskan untuk pindah tempat yang lebih aman untuk digunakan dan masyarakat tetap bersemangat untuk datang.  

Baca Juga: 7 Potret Keseruan TPS 015 di Kabupaten Magelang, Siang Makin Ramai! 

swastiti hayati Photo Community Writer swastiti hayati

karyawan swasta

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya