8 Ruas Pantura Jateng Remuk, Satu Mobil Rusak Terperosok Lubang
- Delapan ruas jalan raya di Pantura Jawa Tengah mengalami kerusakan parah, dilaporkan warga kepada Ombudsman
- Kerusakan jalan nasional Kabupaten Batang menimbulkan korban jiwa dan merusak mobil, juga dilaporkan kerusakan di beberapa titik lainnya
- Ombudsman memperingatkan Pemprov Jateng dan pemerintah pusat untuk tanggap dalam menyelesaikan persoalan kerusakan jalan sebelum arus mudik Lebaran
Semarang, IDN Times - Setidaknya delapan ruas jalan raya wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah mengalami kerusakan parah.
Temuan kerusakan jalan tersebut bahkan dilaporkan warga setempat kepada Ombudsman Jawa Tengah.
1. Lubang Jalan sangat menganggu warga
Kepala Perwakilan Ombudsman Jawa Tengah, Siti Farida berkata kerusakan jalan yang belakangan dilaporkan kepada pihaknya di titik ruas jalan nasional Kabupaten Batang dan jalan penghubung Boyolali-Gemolong Kabupaten Sragen.
"Di Batang dan Boyolali-Gemolong juga ada laporan. Rata-rata jalan lubang sangat menganggu kegiatan warga," ujar Farida kepada IDN Times, Selasa (25/2/2025).
2. Kerusakan jalan timbulkan korban jiwa
Kerusakan ruas jalan nasional Kabupaten Batang, katanya justru menimbulkan korban jiwa. Pihaknya menemukan ada korban terperosok jalan berlubang di lokasi tersebut.
Di samping itu, sebuah mobil juga rusak karena saat melewati jalan berlubang di Batang as rodanya patah.
3. Lubang jalan Mijen Ngaliyan kian melebar
Lebih lanjut lagi, kerusakan jalan yang cukup parah juga dilaporkan warga ada di perempatan lampu merah Jalan Brigjen Sudiarto Pedurungan, depan SMA Theresia, melebarnya kerusakan jalan penghubung Kecamatan Mijen dan Ngaliyan Semarang, Jalan Arteri Yos Sudarso dan jalan penghubung Ngrembel-Gunungpati.
"Ada juga perbaikan dari warga bahwa ada mobil tertimpa pohon karena melewati jalan rusak. Kemudian di jalan Ngrembel-Gunungpati juga rusak. Kondisinya sangat berbahaya karena lubangnya cukup dalam. Ada korban yang jatuh. Dan as roda mobil city car mengalami kerusakan. Maka dengan berkoordinasi bersama PU Semarang dan Balai Jalan Nasional, respon mereka cukup baik dan ada perbaikan," tegasnya.
4. Ombudsman: Akan ganggu arus mudik
Kendati begitu pihaknya memperingatkan kepada Pemprov Jateng dan pemerintah pusat supaya cepat tanggap dalam menyelesaikan persoalan kerusakan jalan di ruas Pantura Jateng. Pasalnya, apabila kerusakan jalan dibiarkan terus-menerus maka akan menimbulkan korban jiwa dalam jumlah banyak saat memasuki momen arus mudik Lebaran yang tinggal menyisakan waktu dua bulan lagi.
"Karena di jalan Kaligawe arah Sayung juga ada lubang-lubangnya. Kalau ini tidak diselesaikan maka akan mengganggu arus mudik. Karena pengakuan Balai Jalan Provinsi efisiensi anggaran tidak jadi masalah," tuturnya.
"Kami tekankan harus ada respon cepat dengan pemberian tanda pada jalan rusak. Untuk keselamatan warga. Agar ini bisa segera diperbaiki. Terutama di titik yang sangat membahayakan," pungkasnya.
