BI Solo Tukar Uang Korban Kebakaran Manahan

Surakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) Solo melakukan penukaran uang yang rusak kapada korban yang terdampak tragedi kebakaran di bantaran rel kereta api di Manahan, Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Uang yang berhasil diganti adalah milik Hasanudin (63), pedagang ankringan yang rumahnya terbakar.
1. Tak semua uang bisa ditukar

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan dari total uang Rp25 juta yang terbakar, hanya Rp2.911.000 yang memenuhi syarat untuk diganti dengan uang yang layak dan berhasil teridentifikasi.
"Ini sebagai upaya membantu secara psikologis korban kebakaran bahwa uang terbakar masih ada yang dapat ditukar dengan uang layak edar," jelasnya. "Pak Hasan memperkirakan uang yang tersimpan sekitar Rp5 juta. Selebihnya sisa uang terbakar tidak dapat dilakukan penggantian karena tidak dapat teridentifikasi, sudah menjadi abu dalam potongan kecil-kecil," imbuhnya.
2. Uang yang ditukar yang memenuhi syarat

Dwiyanto mengatakan, identifikasi uang terbakar dapat dilakukan BI Solo dilakukan secara cepat dan mudah karena uang tersimpan dalam kondisi rapi. Dimana perugas BI mengunjungi langsung rumah korban kebakaran tersebut.
Adapun syarat penukaran yakni antaranya fisik uang rupiah kertas masih terlihat lebih dari 2/3 ukuran aslinya, ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya. Dan uang rupiah kertas rusak atau cacat masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap.
"Selain itu, uang rupiah kertas yang rusak atau cacat tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak tersebut lengkap dan sama," jelasnya.
3. Merupakan uang tabungan selama 5 tahun

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Hasanudin mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan BI. Ia mengaku berusaha mengikhlaskan uang terbakar yang tidak dapat diidentifikasi tersebut.
Kepada awak media mengaku jika sebetulnya total uang miliknya yang terbakar ada Rp25 juta, namun sebagian besar tidak bisa diselamatkan lantaran disimpan di lemari dan kotak kayu.
"Sebetulnya di lemari ada Rp10 juta, di kardus ada Rp10 juta, Rp5 juta ada di kotak kayu. Waktu kejadian itu mau ambil nggak sempat," jelasnya. Total uang tersebut merupakan uang milik anaknya Muhammad Apriyanto sebesar Rp 5 juta rupiah dan uang miliknya sebesar Rp 20 juta. Uang tersebut dikumpulkan sejak lima tahun lalu dari hasil berjualan angkringan. "Yang masih bisa didapat ini alhamdulillah, disyukuri. Yang sudah kebakar ya gimana ya, ikhlasin lah," pungkasnya.