Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Catat! Penggilingan Padi Jateng Bakal Diberi Pinjaman Modal 2026

Serapan gabah Bulog Yogyakarta capai 83 ribu ton. (Dok. Dok. Humas Bulog Yogyakarta)
Serapan gabah Bulog Yogyakarta capai 83 ribu ton. (Dok. Humas Bulog Yogyakarta)
Intinya sih...
  • Pemilik penggilingan padi kecil di Jawa Tengah akan dapat pinjaman modal di tahun depan
  • Program subsidi bunga pinjaman disiapkan untuk 2026, melibatkan BUMD provinsi dan kabupaten
  • Pemerintah daerah juga siapkan jalur distribusi hasil panen agar dimanfaatkan kembali di dalam daerah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Sejumlah pemilik penggilingan padi skala kecil akan memperoleh bantuan pinjaman modal di tahun depan. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah, Dyah Lukisari mengungkapkan, pihaknya sedang menyiapkan regulasi berupa Peraturan Gubernur untuk memperkuat kapasitas internal daerah.

“Ini bukan dengan cara melarang pengiriman keluar Jawa Tengah, tetapi dengan memperkuat kapasitas di dalam Jawa Tengah sendiri,” kata Dyah, Jumat (26/12/2025). 

Dyah menjelaskan, penguatan dilakukan tidak hanya melalui Bulog, tetapi juga dengan melibatkan BUMD provinsi, BUMD kabupaten, serta penggilingan-penggilingan kecil.

“Kami merencanakan program subsidi bunga pinjaman bagi penggilingan kecil agar mereka memiliki modal yang lebih kuat. Program ini kami siapkan untuk 2026,” ujarnya.

Selain meningkatkan serapan, pemerintah daerah juga menyiapkan jalur distribusi agar hasil panen yang diserap dapat dimanfaatkan kembali di dalam daerah.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan, Perum Bulog perlu memperkuat serapan hasil panen petani lokal agar stabilitas pangan di wilayahnya terjaga. 

Ia menekankan kecukupan stok harus dibarengi dengan kebijakan yang berpihak pada petani, terutama dalam momentum panen.

“Kami tidak ingin saat petani panen, intervensi dari provinsi lain masuk ke wilayah kita,” ujarnya. 

Ia menambahkan, keterbatasan gudang dan sarana penyimpanan semestinya dapat diantisipasi melalui komunikasi dan koordinasi yang lebih baik.

“Kalau kurang gudang bisa dikomunikasikan, supaya tidak lari ke mana-mana,” kata Luthfi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Target Kunjungan Wisatawan ke Semarang 2025 Tercapai di Libur Nataru

26 Des 2025, 22:13 WIBNews