Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dampak Virus Corona, 70 Persen Apotek di Semarang Kehabisan Masker

Salah seorang dokter RSUD dr Soedono Madiun menunjukkan masker N95 yang disiapkan untuk antisipasi penanganan pasien terduga terjangkit virus Corona. (IDN Times/Nofika Dian Nugroho)

Semarang, IDN Times - Sebagian besar apotek yang beroperasi di Kota Semarang saat ini kehabisan stok masker. Kondisi ini dipicu adanya kekhawatiran masyarakat setelah mendengar kabar masuknya virus Corona (Covid-19) ke Indonesia.

1. Sekitar 60-70 persen apotek sudah tidak jualan masker

Ilustrasi apotek di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Semarang, I Kadek Wagiana mengatakan, dari lebih dari 350 apotek yang ada saat ini, mayoritas sudah kehabisan stok masker. 

"Itu kurang lebih 60-70 persen apotek sudah gak jualan masker lagi. Karena barangnya susah nyarinya. Sudah gak bisa didapat," kata Kadek saat dikontak IDN Times, Selasa (3/3). 

2. Ketua Apoteker: Maskernya susah didapat sekarang

Ilustrasi apotek di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ia menuturkan saat ini Kota Semarang mengalami kelangkaan masker. Kelangkaan terjadi untuk persediaan masker N95 dan masker sekali pakai berwarna hijau. 

Ia bilang kondisinya diperparah dengan perilaku masyarakat yang panik sehingga membuat orang-orang berburu masker ke apotek agar tak tertular virus Corona.

"Persediaan maskernya susah didapat sekarang. Rumah sakit juga mengalami kelangkaan," terangnya. 

3. Virus Corona menular dari cairan penderitanya. Bukan dari udara

Sejumlah siswa mengikuti sosialisasi penggunaan masker di Sekolah Tunas Global, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi Virus Corona pada usia dini dengan mengukur suhu tubuh saat memasuki sekolah dan mensosialisasi penggunaan masker yang benar saat sakit (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pd)

Ia menjelaskan seharusnya masyarakat diberi penjelasan yang gamblang agar tidak timbul kekhawatiran yang berlebihan. Masker, tambahanya hanya dibutuhkan oleh penderita virus Corona. 

"Karena penularan virus itu dari cairan penderitanya bukan dari udara. Maka Kemenkes kan minta warga rajin cuci tangan, jaga kebersihan, jaga stamina. Soalnya kalau penderitanya bersin, menempel di kursi lalu kita pegang dan diusapin di hidung, itu menular, ".

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
3+
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us