Solo, IDN Times - Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah sempat ditutup akibat hujan abu dampak dari erupsi Gunung Merapi pada Selasa pagi (3/3) pukul 05.30 WIB. Kini bandara tersebut mulai dibuka lagi pada pukul 15.39 WIB.
Penutupan penerbangan tersebut dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap abu vulkanik di runway dinyatakan positif.
Airport Operation and Safety Senior Manager Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Guntoro mengatakan bandara awalnya ditutup pada pukul 09.10 WIB hingga pukul 11.30 WIB sesuai notam B0614/20.
Kemudian dilakukan perpanjangan penutupan kembali pada pukul 11.30-13.30 sesuai Notam B0615/20. Dengan melihat kondisi yang belum normal, bandara kembali ditutup pada pukul 13.30-15.30 sesuai Notam B6016/20.
“Bandara Adi Soemarmo kita tutup karena pada saat dilakukan tes di landasan hasilnya positif terdapat abu vulkanik. Dan penutupan bandara tadi dimulai dari pukul 09.30. Dan melihat perkembangan yang ada maka bandara ditutup sampai pukul 15.30. namun dengan kondisi hujan kami sudah laporkan bahwa saat ini kami tidak dapat melakukan paper tes ,” jelasnya.
Akibat perpanjangan penutupan bandara tersebut, terdapat 13 penerbangan yang dibatalkan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Otoritas bandara juga Direktorat Navigasi Penerbangan untuk peninjauan kembali, dengan harapan bandara bisa segera dibuka.
Adapun 13 penerbangan tersebut sebagai berikut ;
-Lion Air 537 Solo menuju Jakarta (CGK)
-Lion Air 534 Jakarta (CGK) menuju Solo
-Lion Air 535 Solo menuju Jakarta (CGK)
-Wings Air 1904 Bandung menuju Solo
-Wings Air 1905 Solo menuju Bandung
-Air Asia 8454 Bali menuju Solo
-Air Asia 8455 Solo menuju Bali
-Citilink 122 Jakarta (Halim) menuju Solo
-Citilink 123 Solo menuju Jakarta (Halim)
-Garuda Indonesia 222 Jakarta (CGK) menuju Solo
-Garuda Indonesia 225 Solo menuju Jakarta (CGK)
-Air Asia 702 Jakarta (CGK) menuju Semarang
-Air Asia 703 Semarang menuju Jakarta (CGK)
Keterangan yang diunggah di akun twitter resmi BPPTKG menyebutkan erupsi Gunung Merapi terjadi pukul 05.22 WIB.
Letusan tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 450 detik. Tinggi kolom erupsi vertikal mencapai 6 kilometer. Sedangkan awan panas guguran mencapai 2 kilometer ke arah hulu Kali Gendol.