Surakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mengukuhkan dan melepas kontingen atlet Asean Paragames XII Kamboja di Balaikota Solo, Senin (29/5/2023).
Dalam pelepasan tersebut turut dihadiri Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Cheef de Mission (CdM) Andi Herman, serta seluruh kontingen atlet dan official.
Menteri Dito mengatakan untuk target emas dalam ajang olahraga se Asia Tenggara ini naik dari tahun 2022 lalu ditarget 104 emas, namun kenyataannya meraih 174 emas saat itu.
Ditahun 2023 ini Indonesia ditarget meraih 121 emas, 92 perak, dan 84 perunggu untuk 12 cabang olahraga (cabor) yang diikuti.
"Kalau untuk kontingen Para Games kita memiliki potensi atlet dan pelatih dan official selama ini di sepanjang sejarah Indonesia selalu membanggakan, jadi memang setiap Aseangames kita memiliki target selalu juara umum," ujar Dito usai pengukuhan atlet.
Dalam ajang Asean Para Games Solo 2023, kontingen Indonesia memberangkatkan 500 orang termasuk atlet dan offiacial. Total ada 268 atlet dengan 12 cabor yakni atletik, para bulu tangkis, para tenis meja, para renang, para angkar berat, boccia, judo, catur, voli, basket, goalball, dan celebral palsy football.
Perlu diketahui, Indonesia berhasil meraih juara umum dengan 174 emas dalam ajang Asean Para Games Solo 2022. Dimana saat itu Indonesia menjadi tuan rumah.
Tak hanya itu, Menpora mengatakan akan menugaskan bida hukum Kemenpora untuk mengantisipasi tindak kecurangan yang terjadi selama pertandingan.
"Yang pasti pengalaman kita kemarin, dari Kemenpora akan menugaskan dari bidang hukum, kita untuk stay di sana untuk memastikan ketidakadilan atau ada suatu aturan dilanggar kita mengharap advokasi dan juga lobby-lobby di seluruh stakeholder di Paragames kamboja nanti," jelas Menpora.
Lebih lanjut, Menteri Dito mengatakan jika dalam ajang Asean Para Games Solo 2023 tersebut kontingen Kamboja banyak meminjam alat dari Indonesia terutama alat saat digunakan dalam ajang
Asean Para Games 2022 lalu.
"Saya rasa terkait dengan persiapan dan potensi jauh lebih tinggi, karena penyelenggaraan paragames ini banyak meminjam aset dan alat dari Indonesia. Karena memang Indonesia merupakan negara yang sanagt siap untuk pengembangan atlet-atlet para ini," jelas Menpora.
Lebih lanjut, Dita memastikan kenyamanan para atlet selama bertanding di Kamboja.
"Pasti. Kita sebagai wakil pemerintah juga akan melakukan pendampingan terhadap hal tersebut," ungkapnya.