Pemkot Semarang Perkuat Kelola Data Digital dan Distribusi Internet
- Pemkot Semarang meluncurkan sistem S’MEDI dan SAMAWA untuk pengelolaan data digital dan distribusi internet.
- Langkah ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan data digital dan meningkatkan distribusi internet di Kota Semarang.
- Peluncuran dilakukan di aula Balai Kota Semarang pada Kamis (24/7/2025).
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang memperkuat pengelolaan data digital dan distribusi internet. Yakni, dengan meluncurkan sistem S’MEDI (Smart Manajemen Distribusi Internet) dan SAMAWA (Semua Data untuk Warga) di aula Balai Kota Semarang, Kamis (24/7/2025).
1. Berikan kebijakan yang tepat dan sesuai kebutuhan
S’MEDI sendiri berfungsi untuk mengelola penggunaan jaringan internet di lingkungan pemerintahan secara lebih efektif. Sedangkan, SAMAWA memiliki fungsi untuk mempersatukan data supaya bisa memberikan kebijakan yang tepat sesuai kebutuhan.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, sebuah kebijakan akan mudah dieksekusi jika ada integrasi data yang dilakukan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Jadi, sekarang dengan adanya launching S'MEDI dan SAMAWA, kebijakan akan mudah dieksekusi apabila didasarkan kepada data yang kita olah. Apalagi pemerintah sedang gencar melakukan pemersatuan data yang ada di semua lini, termasuk data kemiskinan, agar bisa memberikan kebijakan yang tepat sesuai kebutuhan," ungkapnya.
2. Semakin tajam buat kebijakan berdasarkan data
Menurut dia, umumnya dalam proses pembuatan sebuah kebijakan kerap terkendala data yang kurang akurat, sehingga sering terjadi harus mengirimkan tim untuk memastikan kesesuaian data dan fakta lapangan.
"Maka dengan adanya inovasi baru ini, kami berharap Pemkot Semarang semakin tajam dan akurat dalam membuat kebijakan berdasarkan data,’’ ujarnya.
Adapun, dengan adanya S’MEDI dan SAMAWA diharapkan semua OPD di lingkungan Pemerintahan Kota Semarang bisa memaksimalkan sistem tersebut agar setiap kebutuhan layanan masyarakat segera bisa dijawab.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto menjelaskan, kemajuan teknologi digital telah mendorong instansi pemerintah untuk terus beradaptasi, termasuk dalam hal distribusi dan penggunaan internet.
3. Deteksi aktivitas yang menyimpang
Namun, penggunaan internet yang luas dan tanpa pengawasan berpotensi menimbulkan penyalahgunaan, seperti akses terhadap konten yang tidak relevan, pemborosan bandwidth, hingga kebocoran data.
“S’MEDI hadir sebagai sistem yang mengintegrasikan monitoring dan pengendalian penggunaan internet agar lebih efisien, aman, dan produktif,” katanya.
Sistem ini dirancang untuk memastikan jaringan internet di lingkungan Pemkot Semarang digunakan secara optimal sesuai kebutuhan kerja. Melalui pemantauan real-time, S’MEDI memungkinkan identifikasi terhadap pola penggunaan jaringan, deteksi aktivitas yang menyimpang, serta penerapan tindakan korektif.
‘’Lebih dari itu, sistem ini juga mendukung pembatasan akses ke situs-situs yang tidak mendukung produktivitas kerja dan penyusunan laporan penggunaan secara periodik untuk keperluan evaluasi,’’ tandasnya.
