Wawali Surakarta Temui Basral: Bahas Skateboard di Solo, Singgung Gibran

Dalam pertemuan tersebut, Astrid mengapresiasi dan bangga atas perjalanan Basral yang dimulai dari latihan sederhana hingga mampu menembus panggung olahraga internasional. Basral, atlet asal Kabupaten Karanganyar yang sejak awal kariernya banyak berlatih dan tumbuh bersama komunitas skateboard di wilayah Surakarta, mengawali ketertarikannya pada skateboard sejak usia muda dan rutin berlatih di berbagai ruang publik dan arena skateboard non-formal, salah satunya di bawah Flyover Purwosari, Surakarta.

Arena publik yang dibangun pada masa kepemimpinan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka tersebut menjadi salah satu ruang penting dalam proses pembentukan kemampuan dan mental bertanding Basral.

Perjalanan panjang Basral dari latihan di ruang publik hingga meraih medali emas SEA Games dinilai menjadi bukti bahwa akses fasilitas olahraga yang terbuka dan inklusif mampu melahirkan atlet berprestasi.

Astrid menegaskan, kisah Basral merupakan inspirasi nyata bagi atlet muda di Solo dan sekitarnya untuk terus berlatih dan berprestasi.

Tidak hanya memberikan apresiasi, Astrid Widayani juga secara khusus mendengarkan berbagai masukan dan inspirasi dari Basral terkait dukungan dan fasilitas olahraga yang perlu ditingkatkan, khususnya untuk pengembangan cabang olahraga skateboard.

Wakil Wali Kota menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas olahraga, termasuk memperhatikan kebutuhan cabang olahraga urban seperti skateboard.

“Masukan langsung dari atlet berprestasi penting sebagai bahan evaluasi agar kebijakan dan pembangunan fasilitas olahraga benar-benar sesuai dengan kebutuhan atlet di lapangan,” ujar Astrid.

Dalam dialog tersebut, Basral menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas skatepark yang tidak hanya berfungsi sebagai arena latihan, tetapi juga dapat dirancang sebagai lokasi penyelenggaraan event, ruang berkumpul komunitas, serta terintegrasi dengan area nongkrong dan aktivitas UMKM.

Basral juga menyampaikan bahwa secara umum, untuk mendukung pembinaan atlet dan penyelenggaraan kegiatan berskala event.

“Dibutuhkan skatepark dengan luasan yang memadai, sekitar 1.000 hingga 1.500 meter persegi, sebagai gambaran teknis ruang terbuka ideal yang mampu menampung aktivitas latihan harian, kompetisi, dan kegiatan komunitas secara berkelanjutan,” kata Basral.

Melalui pertemuan itu, Pemkot Surakarta berharap dapat menciptakan ekosistem olahraga yang lebih kuat dan berkelanjutan, sehingga semakin banyak atlet muda lahir dan tumbuh dari Kota Solo, tidak hanya di cabang olahraga konvensional, tetapi juga di cabang olahraga modern yang diminati generasi muda. Masukan dan dialog seperti ini diharapkan menjadi bagian dari proses pembelajaran bersama antara pemerintah, atlet, dan komunitas dalam merumuskan pengembangan fasilitas olahraga yang adaptif terhadap kebutuhan generasi muda.