TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Program Literasi ASN: Upaya Menggugah PNS untuk Produktif Menulis

Salah satu cara menjadi ASN yang berkapasitas

ilustrasi mengetik di laptop (unsplash.com/Corinne Kutz)

Pada peringatan Hari Bakti Perbendaharaan Tahun 2018, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan mengangkat tema literasi. Tema ini kemudian menjadi inspirasi lahirnya ide-ide baru, inovasi, kreatifitas pegawai dan kegiatan-kegiatan di seputar tema tersebut.

Inti dari lahirnya tema literasi adalah organisasi ingin mendorong para pegawainya tidak hanya cakap berbicara tetapi juga mampu menuangkan gagasan dalam sebuah tulisan populer yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Tujuan yang diinginkan adalah agar program dan output yang dihasilkan pemerintah, khususnya dari Kemenkeu dapat diketahui oleh masyarakat. Bagi pegawai sendiri, program literasi ini juga akan memberikan motivasi untuk lebih banyak membaca, menemukan gagasan baru, mengolah data, menganalisis dan menuangkan dalam tulisan.

Tentu, dorongan itu tidak hanya sebatas himbauan, tetapi diwujudkan dalam bentuk kewajiban yang dikaitkan dengan pencapaian kontrak kinerja tahunan, terutama untuk para pejabat eselon IV dan eselon III pada kantor vertikal. Artinya mau tidak mau pegawai harus membuat satu tulisan dalam satu periode yang ditetapkan. Jika tidak membuat tulisan maka nilai indikator kinerja utama terkait literasi tidak akan mencapai target, alias nilai capaian kinerja pegawai tersebut tidak maksimal.

Ilustrasi ASN (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Pada awalnya tulisan dinilai oleh satu tim penilai, dimana untuk tulisan yang dimuat di media massa akan langsung mendapatkan nilai maksimal. Hal inilah yang kemudian menjadi motivasi bagi para pegawai untuk membuat artikel yang bisa diterbitkan di media massa. Dan ternyata hasilnya sungguh menggembirakan. Sudah banyak tulisan pegawai yang dimuat oleh media lokal atau nasional. Dengan begitu, image branding organisasi terus terbangun dan semakin dikenal. Banyak program yang kemudian bisa tersampaikan kepada masyarakat.

Agar program ini dapat berjalan baik, setelah pencanangan program ini, pelatihan menulis digelar baik oleh Kantor Pusat maupun oleh instansi vertikal dengan mengundang narasumber dari praktisi media maupun pegiat literasi. Hal ini dimaksudkan: organisasi tidak hanya menyuruh pegawai atau mewajibkan pegawai membuat tulisan, tetapi juga membekali pegawai dengan ilmu menulis.

Baca Juga: 7 Cara Asyik Meningkatkan Kerja Otak dengan Brain Gym, Simpel Banget!

Program Literasi Bagi ASN

unsplash.com/kaitlynbaker

Sebagai abdi masyarakat, para ASN sejatinya adalah agen pemerintah yang turut bertugas menjelaskan program-program pemerintah yang notabene juga digagas dan dijalankan oleh para ASN. Kemampuan menulis akan membantu ASN melakukan tugas tersebut.

Oleh karena itu, alangkah baiknya program literasi yang dijalankan oleh DJPB tersebut dapat diadopsi dan diimplementasikan pada seluruh ASN, terutama untuk para pejabat administrator dan pengawas. Bagi instansi yang sudah menerapkan kontrak kinerja, program ini dapat menjadi bagian dari Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja utama yang harus diraih dalam satu periode tertentu. Barangkali Kemenpan-RB dapat menjajaki program ini dengan studi banding terlebih dahulu ke DJPB.

Baca Juga: 6 Tips dan Trik Jalani Hobi Biar Jadi Bisnis yang Menguntungkan, Cuan!

Berita Terkini Lainnya