5 Fakta Jackal Belang Samping yang Membawa Penyakit Rabies 

Jackal seperti serigala, namun bukan serigala

Intinya Sih...

  • Jackal belang samping adalah canidae asli Afrika yang memiliki habitat luas
  • Mereka pemalu, teritorial, dan aktif di fajar serta sore hari
  • Jackal ini berperan sebagai predator, penyebar penyakit seperti rabies, dan terancam oleh perburuan manusia

Jackal belang samping (canis adustus) adalah salah satu canidae jackal asli Afrika: Angola, Benin, Burkina Faso, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Ghana, Senegal, Somalia, Tanzania, Zimbabwe, dll.

Tempat yang mereka diami seperti hutan, semak belukar, sabana, padang rumput, rawa-rawa, kawasan gersang, lahan pertanian, pegunungan lebih dari 2.000 meter bahkan perkotaan.

Kedua spesies jackal di Afrika yakni belang samping dan berpunggung hitam tampilannya sangat mirip. Warna jackal belang samping terlihat lebih kusam, sedangkan jackal punggung hitam warnanya tampak lebih cerah.

Jackal belang samping satu-satuya jackal yang ditemukan di hutan Miombo di Zambia. Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai jackal belang samping, ada 6 supsiesnya yakni canis adustus adustus, canis audustus bweha, canis audutus kaffensis, canis adustus lateris, canis adustus notasus dan canis audustus greyi .

Jadi, simak penjelasan lengkapnya melalui artikel ini.

1. Perilaku unik sang jackal

5	Fakta Jackal Belang Samping yang Membawa Penyakit Rabies Jackal belang samping (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Jakcal ini pemalu dan juga sangat teritorial. Mereka mempunyai wilayah jelajah hanya 2,5 km2. Wilayah tersebut dijaga mati-matian dengan meninggalkan urin dan kotoran sebagai tanda sarangnya.

Jackal akan meninggalkan sarang hanya untuk mencari air. Mereka cukup berisik dengan mengeluarkan lolongan keras atau komunikasi untuk memperingati sesamanya jika ada predator yang mendekati sarangnya, dilansir Sabisabi.

2. Ciri fisiknya

5	Fakta Jackal Belang Samping yang Membawa Penyakit Rabies Jackal belang samping (commons.wikimedia.org/Thomas A. Hermann dan NBII)

Mengutip Krugerpark, jackal belang samping memiliki panjang kepala hingga 800 mm, panjang ekornya 400 mm, tinggi bahunya 50mm dan beratnya mencapai 12 kg. Tubuhnya bervariasi dari abu-abu dan kuning dengan punggung lebih gelap.

Ekornya hitam dengan ujung putih, telinganya berwarna gelap, memiliki garis putih dari siku hingga pinggul. Ada dimorfik seksual di mana jantan lebih besar daripada betina dengan berat hingga 12 kg dan betinanya diketahui jarang berbobot lebih dari 10 kg.

Baca Juga: Manfaat Buah Pisang untuk Burung Kenari, Banyak yang Menyepelekan

3. Kehidupan reproduksinya

5	Fakta Jackal Belang Samping yang Membawa Penyakit Rabies ilustrasi jackal belang samping (commons.wikimedia.org/Mivart dan St. George Jackson)

Jantan jackal belang samping bersifat monogami dan periode kawin terjadi setiap tahun sebelum atau selama musim hujan. Setelah kawin, betina biasanya mengalami masa kehamilan hingga 64 hari. Setiap kelompok keluarga terdiri dari 7 ekor terdiri dari 1 jantan, 1 betina dan anak-anaknya.

Kedua induknya memanfaatkan liang aardvark dan gundukan rayap yang ditinggalkan. Mata anak-anaknya akan terbuka setelah berumur 10 hari dan dirawat oleh kedua induknya selama 8-10 minggu. Kematangan seksualnya terjadi pada usia 6 hingga 8 bulan.

4. Pola makan dan predatornya

5	Fakta Jackal Belang Samping yang Membawa Penyakit Rabies Jackal belang samping (encyclopedia.pub)

Jackal aktif di fajar dan sore hari yang dikenal memiliki penglihatan, pendengaran dan penciuman yang sangat baik untuk mengincar mangsanya seperti kelinci, invertebrata, burung, kadal, serangga, tikus, reptil, antelop kerdil, buah-buahan dan jagung. Sebaliknya, mereka dimakan oleh singa, macan tutul dan hyena.

5. Menyebarkan penyakit berbahaya

5	Fakta Jackal Belang Samping yang Membawa Penyakit Rabies Jackal belang samping (africansky.com)

Jackal belang samping dikenal sebagai penyebab wabah rabies dan juga distemper. Wabah distemper menyebabkan matinya ribuan serigala pada awal 2000an. Bagi manusia, rabiesnya cukup berbahaya, dikutip Animal diversity.

Manusia menjebak dan meracuni mereka selama menyebarkan wabah tersebut. Namun, itu tidak membuat populasi jackal belang samping terancam. IUCN mencantumkan jackal belang samping sebagai resiko rendah artinya populasi masih stabil dan jumlahnya banyak.

Meskipun membawa penyakit berbahaya, manusia mampu mengobrak-abrik habitatnya jackal belang samping menjadi lahan pertanian dan pembangunan hunian manusia. Jackal dapat dengan mudahnya dibunuh oleh petani demi melindungi ternaknya.

Di Kampala, kulit dan kuku jackal dijual sebagai jimat untuk mengusir roh jahat. Suku Buganda memanfaatkan jantungnya jackal untuk direbus sebagai metode pengobatan epilepsi.

Baca Juga: 5 Kemampuan Unik Sigung Belang, Punya Sistem Pertahanan yang Efektif!

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Community Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

1.JPop Showa enthusiasm, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya