Fenomena Halo Muncul di Blora dan Cilacap, Pertanda Apa? Ini Kata BMKG

Tidak berbahaya bagi manusia

Semarang, IDN Times - Bulatan cahaya optis yang membentuk lingkaran di sekitar sinar matahari telah membentuk fenomena halo di sejumlah daerah di Jawa Tengah hari ini, Selasa (1/10).

Fenomena halo tersebut terlihat di sejumlah daerah yakni di Blora, Cilacap bahkan warga Kudus juga menyaksikan fenomena tersebut. 

Baca Juga: Fenomena Halo Matahari, Warga Ramai Foto di Kompleks Makam Sunan Kudus

1. Fenomena halo berbentuk cahaya yang melingkar mengelilingi matahari

Fenomena Halo Muncul di Blora dan Cilacap, Pertanda Apa? Ini Kata BMKGPixabay/jplenio

Rendi Krisnawan, Petugas Analis Cuaca di Pos Pengamatan BMKG Cilacap menyatakan fenomena halo matahari tampak di langit Kabupaten Blora dan Cilacap muncul pada Selasa (1/10) pukul 11.45 WIB siang dan secara bersamaan kondisi serupa juga ada di langit Cilacap.

"Di hari ini wilayah Blora dan Cilacap dari pengamatan yang kita lakukan ternyata ada fenomena halo. Bentuknya seperti pelangi yang melingkar di sekitar matahari," kata Rendi ketika berbincang dengan IDN Times dari sambungan telepon.

Baca Juga: BMKG: Musim Penghujan di Jateng Mulai Oktober, di Tiga Gunung Ini

2. Kemunculan fenomena halo dipengaruhi awan tipis yang berada di langit

Fenomena Halo Muncul di Blora dan Cilacap, Pertanda Apa? Ini Kata BMKGIDN Times/Rangga Erfizal

Rendi menuturkan, fenomena halo disebabkan adanya bulatan cahaya yang membentuk cincin optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari. Hal ini, ujar Rendi terdapat ada pembiasan sinar yang turun menuju awan sirus atau awan tipis dengan ketinggian 6.000 meter dari permukaan Bumi. 

Kemudian, cahaya yang menembus awan sirus membentuk partikel yang sangat dingin berwujud kristal es. "Jadinya, kristal es ini membiaskan cahaya matahari lalu membentuk cincin matahari. Penampakan yang dapat dilihat masyarakat saat ini dinamakan fenomena halo alias cincin matahari," terangnya.

3. Sama sekali bukan pertanda bencana

Fenomena Halo Muncul di Blora dan Cilacap, Pertanda Apa? Ini Kata BMKGANTARA FOTO/Anis Efizudin

Terhadap munculnya fenomena langka tersebut, Rendi mengimbau masyarakat tak perlu panik. Musababnya, fenomena halo seperti ini sudah biasa terjadi di seluruh dunia.

Ia menyebut bahwa fenomena halo tidak berbahaya bagi manusia. "Dan juga bukan pertanda gempa atau bencana lainnya. Karena ini hanya fenomena optis saja," tuturnya.

Ia menyatakan selama ini ada banyak jenis awan yang terpantau oleh citra satelit BMKG. Mulai awan sirus, awan stratus, awan tinggi, awan rendah serta awan menengah. 

Rendi mengatakan kemunculan fenomena halo tak berhubungan dengan peralihan cuaca dari musim kemarau menuju penghujan.

"Sehingga pas kebetulan aja sinarnya melewati awan sirus. Sedangkan untuk temperatur udara di Cilacap saat ini berkisar 28 derajat celcius," katanya.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Ribuan Warga Semarang Mengalami Gangguan Pernapasan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya