Sobri Asal Pati Olah Limbah Pertanian Jadi Bioreaktor Kapal Selam 

Mampu terangi lampu jalan

Pati, IDN Times - Muhammad Sobri warga Desa Langse Kecamatan Margorejo, Pati menjadi sorotan orang banyak. Sebab, ia menjadi salah satu nominator dari 14 calon penerima penghargaan Kalpataru tahun 2020 setelah menciptakan inovator Bioreaktor Kapal Selam.

Bioreaktor Kapal Selam buatan Sobri ini dapat mengolah limbah pertanian dan peternakan.  Alat ciptaannya Sobri rupanya mampu mengubah sampah kotoran ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan kelinci menjadi beragam hal yang bermanfaat.

Baca Juga: Sasar Seluruh Warga, BPS Pati Akan Sensus Penduduk Lewat Online

1. Hasilkan tiga produk yakni pupuk, gas metana, dan dekomposer

Sobri Asal Pati Olah Limbah Pertanian Jadi Bioreaktor Kapal Selam Dok. Humas Pemkab Pati

Setidaknya ada tiga produk yakni pupuk, gas metana, dan dekomposer.  Inovasinya juga sebelumnya telah mendapatkan kejuaraan pada kompetensi ditingkat nasional. "Pupuk yang dihasilkan berbentuk cair dan padat. Dan bisa digunakan untuk kebutuhan 10 hektare lahan di sekitar bioreaktor,” terang dia seperti keterangan yang diterima resmi yang diterima IDN Times, Jumat (14/2). 

Selanjutnya setelah manfaat dari pupuk, manfaat dari metana pun memiliki manfaat yang sangat besar. Doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini lantas menjelaskan bahwa gas hasil pengolahan kotoran ternak itu bisa diubah menjadi berbagai energi. Baik untuk listrik maupun bahan bakar traktor.

"Selain untuk penerangan di sekitar lokasi bioreaktor, gas metana itu juga bisa menghidupkan 32 lampu jalan,” katanya.

 

2. Salah satu produk dari Bioreaktor Kapala Selam bisa terangi lampu jalan

Sobri Asal Pati Olah Limbah Pertanian Jadi Bioreaktor Kapal Selam Dok. Humas Pemkab Pati

Alhasil, jalan Langse-Gembong yang awalnya gelap sekarang terang benderang.  Metana tersebut juga dimanfaatkan untuk memasak dan sebagai bahan bakar traktor. Selain itu, juga untuk menghidupkan pompa air dan mesin diesel dengan daya 10 ribu watt.

Produk lain yang dihasilkan bioreaktor itu adalah dekomposer. Dekomposer ini adalah sebuah mikroba yang bisa menghancurkan sampah organik. Pembuatan alat ini berawal dari keresahan Sobri melihat kondisi para petani.

Ia berpandangan, petani Indonesia memiliki modal besar untuk bertarung di kompetisi global. Namun, pertanian di Tanah Air kurang efisien sehingga menyebabkan biaya produksi yang tinggi.

3. Banyak keunggulan jika dibandingkan dengan bioreaktor lainnya

Sobri Asal Pati Olah Limbah Pertanian Jadi Bioreaktor Kapal Selam pexels.com/Alex Fu

Efisiensi inilah yang dikejarnya. Dia berharap bioreaktor kapal selam tersebut bisa memperkuat peran petani. Dengan biaya seminim mungkin, mereka bisa sejahtera. Dengan demikian, imbuh Sobri, impian berdikari dalam bidang pangan bisa terwujud.

“Sebab, semua produk pertanian dan peternakan bisa dimanfaatkan. Limbah peternakan bisa jadi pupuk untuk pertanian. Limbah organik pun bisa dimanfaatkan menjadi metana sebagai bahan bakar. Semua bermanfaat, semua bisa efisien,” kata dia.

Apabila dibandingkan sistem pengolahan limbah dan kotoran lainnya, Sobri mengklaim alat buatannya memiliki banyak kelebihan. Seperti jika bocor akan terdeteksi, lantaran di sekitar reaktor dikelilingi air. Jadi, akan muncul gelembung saat bocor.

”Tekanan gas juga tinggi. Jadi tidak perlu ditambah kompresor dan blower untuk menghidupkan genset atau mesin lainnya. Selain itu gas bisa dialirkan hingga lebih dari 10 kilometer. Bahkan untuk menyalakan 100 kompor berbarengan pun bisa. Karena dikelilingi air, jadi cukup aman,” tambahnya.

 

4. Sobri menjadi salah satu dari 14 nominator peraih Kalpataru tingkat Jateng

Sobri Asal Pati Olah Limbah Pertanian Jadi Bioreaktor Kapal Selam Dok. Humas Pemkab Pati

Sobri menjadi salah satu dari 14 nominator peraih Kalpataru tingkat Jateng, setelah sebelumnya namanya diusulkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati.

"Memang DLH yang mengusulkan Pak Sobri, karena memang aturannya penghargaan Kalpataru ini harus diusulkan bukan nominatornya yang mengajukan diri", terang Purwadi, Kepala DLH Pati.

Purwadi menjelaskan bahwa Sobri masuk nominator pada kategori Pembina Lingkungan. Sebab yang berhak mendapat penghargaan pada kategori ini ialah seseorang yang mampu melestarikan fungsi lingkungan hidup.

“Kemudian juga mempunyai pengaruh dan prakarsa untuk penyadaran dan peringkatan peran masyarakat, ataupun juga mampu menemukan teknologi baru yang ramah lingkungan", jelasnya.

Pemilihan Sobri, bukan tanpa alasan. Sebab menurut Kepala DLH Kabupaten Pati, sebelumnya Sobri dan inovasi Bioreaktor Kapal Selamnya juga sudah sering mengharumkan nama Pati baik di tingkat Jateng maupun nasional.

Mulai dari penghargaan lomba krenova teknologi tepat guna Jateng, penghargaan Kemenristekdikti, hingga ia pun sukses mengantarkan Desa Langse terpilih sebagai wakil Jateng dalam lomba desa mandiri energi. Bahkan sejumlah daerah pun tertarik untuk mempelajari temuannya.

Baca Juga: Warung Diduga Tempat Prostitusi di Pati Diungkap, 3 Wanita Diciduk

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya