Profil Stadion Manahan yang menjadi salah satu arena terbaik di Piala Dunia U-17 2023. Stadion manahan bakal menjadi lokasi pertandingan babak penyisihan Grup B Piala Dunia U-17 yang dihuni oleh Spanyol, Kanada, Mali, dan Uzbekistan.
Selain menjadi venues penyisihan Grup B, Stadion Manahan juga menjadi lokasi dilangsungkannya partai Semi final dan laga final Piala Dunia U-17 2023. Seperti apa profil dan fasilitas yang dimiliki Stadion Manahan berikut ulasannya.
Stadion yang berdiri pada tahun 1989 ini memiliki kapasitas sebanyak 20.000 penonton ini merupakan milik Pemerintah Kota Surkarta dan dikelola oleh Yayasan Gelora Surakarta. Stadion Manahan juga dikenal sebagai markas klub kebanggaan warga Surakarta, Persis Solo.
Selain babak penyisihan grup, Manahan juga ditunjuk menjadi stadion untuk menggelar partai semifinal hingga final Piala Dunia U-17 2023. Letaknya yang berada di tengah-tengah pulau Jawa dipandang ideal untuk menyambut penonton dari berbagai daerah di tanah air.
Stadion Manahan di Kota Surakarta adalah persembahan dari yayasan Ibu Tien Soeharto. Ibu Tien merupakan istri dari Presiden Kedua RI Soeharto.
Stadion Manahan dibangun pada tahun 1989 di atas lahan seluas 170.000 m2 dan luas bangunan 33.300 m2. Pembangunan Stadion Manahan memakan waktu selama 9 tahun dan diresmikan Presiden Soeharto pada Sabtu 21 Februari 1998.
Stadion Manahan terletak di pusat Kota Surakarta, tepatnya di Jalan Adi Sucipto, Manahan, Banjarsari, Surakarta. Secara geografis letak Stadion Manahan berada di tengah-tengah pusat kota Solo. Berdekatan dengan stasiun kereta, terminal, bandara, hotel, jalan raya dan juga pusat perbelanjaan.
Stadion Manahan dari pertama dibangun hingga saat ini telah direnovasi sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2008 dan 2018. Pada 2008 dilakukan renobasi drainase lapangan di Stadion Manahan.
Semua permukaan lapangan mengalami perombakan dan perbaikan. Rumput hijau yang menutup permukaan lapangan, semuanya dicabut digantikan dengan rumput jenis baru. Jenis rumput Dactylon Cynodon (rumput bermuda).Selain rumput, konstruksi drainase lapangan Stadion Manahan juga direnovasi.
Pada Agustus 2018, Stadion Manahan direnovasi besar-besaran. Pasca renovasi Stadion Manahan disebut sebagai salah satu stadion mewah yang ada di Indonesia. Markas klub Persis Surakarta ini bahkan disebut-sebut akan menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno mini, setelah selesai direnovasi.
Stadion Manahan juga menggunakan jenis rumput yang sama di GBK, yakni rumput Zoysia Japonica dipilih karena dinilai paling baik untuk digunakan lapangan sepak bola.
Tekstur rumput dengan daun yang runcing dan rigiditas yang rapat memastikan bahwa rumput aman terkena sepul sepatu.
Memiliki kapasitas penonton sebanyak 20.003, seluruh tribun di Stadion Manahan dipasang single seat atau kursi tunggal. Tak hanya itu single seat juga diberi motif batik Kawung, yang menjadi ciri khas budaya Kota Solo.
Motif Batik Kawung sendiri melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya. Pada zaman dahulu motif ini biasa digunakan oleh kalangan kerajaan. Dengan memadukan warna merah, kuning, dan biru menjadikan suasana stadion menjadi lebih full colour.
Rincian tribune single seat berkapasitas 20.003 sebagai berikut, 18.679 kursi penonton reguler, 944 kursi penonton khusus disabilitas dan 380 kursi penonton VIP dan VVIP.
Seperti pada fasilitas di stadion internasional lainnya, kelengkapan fasilitas juga nampak di dalam ruang pamain. Diantaranya loker, ruang pijat, ruang pemanasan, ruang medis, ruang berendam sauna, dan AC.
Adanya ruang berendam sauna ini berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh dan merelaksasi serta mempercepat proses pemulihan otot bagi para pemain setelah bertanding.
"Seluruh fasilitas stadion ini sama dengan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, di Stadion Manahan ini ada juga tempat sauna, jacuzzi atau kolam untuk berendam, tempat untuk bermain dan beristirahat," ujar Kapala Dinas Kepemudaan dan Olaharaga Kota Solo, Joni Sumantri.