Liburan ke Solo, Ini 4 Kuliner di Pasar Gede yang Bikin Kangen

Ingat ya, dawet telasih ini hanya ada di Solo lho. Tidak ada di daerah lain. Kamu bisa menikmati segarnya dawet telasih di dalam Pasar Gede. Ada beberapa pedagang yang mangkal di sana, tapi yang paling top adalah dawet telasih Bu Dermi. Maklum, dawet Bu Dermi ini sudah mangkal di Pasar Gede sejak tahun 1930.

Satu lagi, dawet telasih Bu Dermi pun menjadi langganan tokoh-tokoh penting, termasuk Presiden Jokowi, para menteri kabinet kerja, dan beberapa artis. Dawet telasih ini mirip es dawet pada umumnya, tapi dengan pelengkap telasih atau biji bunga kemangi, tape, cendol, ketan hitam, bubur sumsum, dan tentu saja gula. Harga per porsi Rp9.000.

Di Solo, Es Gempol Pleret akan banyak kamu temukan di beberapa titik kota. Tapi, jika kamu ingin menikmati Es Gempol Pleret yang legendaris, cobalah Es Gempol Pleret di depan Pasar Gede. Lokasinya mudah ditemukan, yaitu berada di tepat di depan pintu masuk pasar Gede sisi kiri.

Nenek Yami, penjualnya, sudah 40 tahun berjualan es legendaris itu. Es Gempol Pleret terbuat dari tepung beras, tepung tapioka. Untuk penyajiannya ditambah dengan santan dan gula jawa serta es batu agar teras segar. Harga semangkuk Rp6.000.

Untuk kamu yang belum pernah menikmati makanan ini mungkin akan bertanya-tanya kira-kira makanan apa itu. Jajanan tradisional Solo ini terdiri dari berbagai  makanan jajan pasar, antara lain gendar, klepon, sawut, getuk, tiwul, Cenil, ketan hitam, ketan putih, dan grontol jagung. Nah, beberapa jenis jajan pasar itu dicampur jadi satu kemudian ditaburi parutan kelapa dan gula merah cair.

Penjual lenjongan Solo juga biasanya mangkal di satu deretan tengah pasar. Salah satunya adalah Lenjongan Bu Sum di Pasar Gede. Lapak Bu Sum kerap menjadi jujugan karena lebih lengkap dibanding yang lain. Selain itu, Bu Sum juga kerap mendapat pesanan untuk acara-acara  kawinan, seminar hingga acara resmi di hotel. Harga seporsi lenjongan Rp5.000.

Jika kamu suka makanan pedas wajib mencoba brambang asem. Jajanan ini mirip pecel karena bahan dasarnya sama, yaitu daun ubi jalar atau yang biasa disebut jlegor.

Perbedaannya terletak pada bahan bumbu sambal yang terdiri dari cabai, terasi, gula jawa,  bawang merah atau brambang dalam bahasa Jawa, serta asam. Nah, campuran sambal itulah yang membuat kuliner ini dinamakan brambang asem. Dijamin, kamu akan merasakan sensasi pedas yang berbeda.

Oh iya, setiap sajian brambang asem dilengkapi dengan tempe gembus bacem, yaitu tempe yang dibuat dari ampas tahu yang rasanya manis. Seporsi brambang asem harganya Rp5.000. Makanan ini bisa ditemukan di Pasar Gede.