TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inflasi November di Jateng Capai 0,34 Persen, Tertinggi Sepanjang 2021

Kenaikan harga perhiasan emas picu inflasi

Ilustrasi perhiasan emas di salah satu toko emas (IDN Times/Saifullah)

Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi di bulan November sebesar 0,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,62. Angka tersebut merupakan inflasi tertinggi sepanjang tahun 2021.

Baca Juga: Masih Resesi! Pertumbuhan Ekonomi Jateng Minus 0,87 Persen 

1. Inflasi dipicu oleh kenaikan harga komoditas pangan

Ilustrasi telur ayam (IDN Times/Umi Kalsum)

Kepala BPS Jawa Tengah, Adhi Wiriana mengatakan, inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi sebesar 0,78 persen terhadap terjadinya inflasi.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya telur ayam, minyak goreng, cabai merah, serta daging ayam," ungkapnya dalam siaran pers secara virtual, Rabu (1/12/2021).

2. Penurunan harga bawang merah sebagai penahan inflasi

ilustrasi bawang (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Selain komoditas pangan, kenaikan harga perhiasan emas juga memicu terjadinya inflasi. Sedangkan, penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah penurunan harga bawang merah, tomat, pisang, kangkung, dan pir.

Kemudian, tingkat inflasi tahun kalender November 2021 sebesar 1,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 1,51 persen.

Baca Juga: Inflasi Jateng Melonjak 0,25 Persen Gara-gara Pasokan Cabai

Berita Terkini Lainnya