TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lewat CJIBF 2022, 20 Investor Tertarik Tanamkan Modal di Jateng

Bank Indonesia dukung iklim investasi melalui RIRU

Ilustrasi gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022 di Hotel Gumaya Semarang, Rabu (9/11/2022). (dok. Bank Indonesia Jateng)

Semarang, IDN Times - Gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022 mampu menarik calon investor yang ingin menanamkan modal di Provinsi Jawa Tengah. Pada hari pertama penyelenggaraan CJIBF di Hotel Gumaya Semarang, Rabu (9/11/2022), sudah ada 20 calon investor yang minat berinvestasi.

Baca Juga: Ekonomi Jateng Kuartal III Tahun 2022 Melambat, Hanya 5,28 Persen

1. Nilai kepeminatan investasi di Jateng capai Rp19,34 triliun

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Nilai rencana investasi dari 20 calon investor dari dalam dan luar negeri itu mencapai Rp19,34 triliun. Adapun, investor tersebut berasal dari Perancis, China, Hongkong, Belanda dan Malaysia.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, ajang ini merupakan wadah untuk menawarkan berbagai potensi investasi di Jateng. Apabila ada investor menanamkan modal di sini maka dampaknya pada pertumbuhan ekonomi Jateng.

‘’Maka itu, kami berkomitmen untuk mengawal kepeminatan investasi termasuk juga layanan untuk pendampingan perizinan, tenaga kerja, akses lahan hingga kemitraan dengan pengusaha lokal,’’ ungkapnya di sela acara CJIBF.

Pada ajang yang mengangkat tema "Agri Industries for Green Growth and Sustainable Economic Development" itu, para calon investor mendapat fasilitas mulai dari one on one meeting hingga tour investasi. Melalui fasilitas itu mereka bisa mendapatkan gambaran nyata terkait kondisi kesiapan fasilitas di Jateng.

2. Sektor energi hingga alas kaki dilirik investor

ilustrasi petugas lakukan pengecekan alat gardu induk Jargas (IDN Times/istimewa)

Pemprov Jateng melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Atap (DPMPTSP) berupaya untuk berkomunikasi dengan calon investor. Tujuannya, agar mereka mau mengembangkan bisnisnya di Jateng.

Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri mengatakan, sektor yang dilirik oleh calon investor meliputi berbagai bidang antara lain, energi, tekstil, makanan, hingga alas kaki.

‘’Selain itu, sektor agro industri juga banyak diminati, mengingat Jateng sebagai produsen di sektor pertanian. Hasilnya, tadi hingga pukul 11.00 WIB sudah ada 20 kepeminatan dan nilainya mencapai Rp19,34 triliun baik PMA dan PMDN,’’ katanya.

Untuk diketahui, melalui ajang CJIBF dalam tiga tahun terakhir pada tahun 2020 tercatat ada 26 kepeminatan dengan nilai rencana investasi Rp64 triliun. Kemudian, pada tahun 2021 tercatat ada 44 kepeminatan dengan nilai rencana investasi Rp39 triliun.

Sementara itu, dalam setiap gelaran CJIBF, Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah selalu turut mendukung perkembangan iklim investasi.

Baca Juga: Investasi di Jateng Diarahkan ke Green Economy, Investor Siap Difasilitasi

Berita Terkini Lainnya